0 . 3 HARI KETIGA

1.2K 151 120
                                    

○● The Man Who Can't be Move ●○

"Kau... bukankah Min Yoongi?"

Aku sedikit mengernyitkan dahi. Siapa laki-laki itu? Kenapa dia tahu namaku? Dimana aku oernah bertenu dengannya? Seperti pernah kutemui, namun lebih jelasnya lagi aku lupa. Suara ringan dan sedikit cempreng itu juga pernah ku dengar, namun lagi-lagi aku tak bisa mengingatnya. Dia seperti tak asing bagiku.

"Maaf, apa saya mengenal anda?" Tanyaku dengan sopan.

"Tuan ini yang memesan gitar putih itu, Yoongi." Sahut Namjoon menjelaskan dengan tampang ragu dan hati-hati dari belakang tubuh pria itu sambil menunjuk gitar yang Yoongi letakkan di rak menggunakan ibu jari. Pasalnya pria yang mengenalku itu adalah pelanggan kami -ternyata. Jadi Namjoon berusaha sopan dan ramah.

Tapi kenapa dia bisa mengenalku? Apa aku seterkenal itu?

Cklek!

"Oh, Hoseok-ah! Itu kau?"

"Jin hyung?" Pria bernama Hoseok itu langsung merentangkan kedua tangannya ke arah Jin hyung yang baru saja keluar dari ruangannya dan saling berpelukan. "Bagaimana kabarmu, hyung?"

Pelukan itu hanya sekilas seperti hanya pertemuan biasa. Namun kalau mereka sangat dekat, kenapa masih menanyakan kabar?

Pun aku yang semula ada di antara mereka langsung mundur dan menyejajarkan diriku sebaris dengan Namjoon. Tak enak jika aku seperti mengganggu. Mengingat Jin hyung adalah atasanku. Dan orang ini, entahlah.

"Aku baik." Jawabnya enteng.

"Jadi, apa Yoongi ini bekerja di sini?"

Pria itu menunjukku dengan dagunya. Dan Jin hyung mengangguk cepat menjawab pertanyaannya.

"Apa kau mengenalnya?"

Hoseok tersenyum ke arahku. Caranya tersenyum seperti ia sudah lama mengenalku. Seperti dirinya sudah mengenaliku dengan sangat baik bahkan bertahun-tahun lamanya.

Siapa dia ini?

"Kau benar-benar tak mengingatku, Yoon?"

Aku mengatupkan bibir sambil menggeleng kepala.

Namun pria itu mendekat dan memegang kedua lenganku meyakinkan sambil sedikit menggoyangkan tangannya. Sebenarnya aku risih, kepalaku sampai ku mundurkan seiring wajahnya yang semakin dekat.

Dan lagi-lagi dia tersenyum aneh membuatku heran.

"Aku, Hobi. Temanmu di panti asuhan dulu!"

Mataku langsung membola dan memandang wajahnya lemat-lemat. Aku sampai memiringkan kepala tak percaya. Sementara otakku mengingat-ingat wajah yang nemang tak asing bagiku itu.

"H-hobi?"

Ia mengangguk cepat dengan senyuman yang tak pernah pudar di garis wajahnya.

"Itu kau? Kau yang sering menangis karena Taehyung yang selalu merebut ayunan darimu, kan?"

○● The Man Who Can't be Move ●○

Park Jimin kembali lagi di emperan toko itu. Masih dengan setangkai mawar yang ia percaya akan membawa pria lucu yang memberinya bunga itu akan kembali muncul di hadapannya dengan tingkah-tingkah aneh yang selalu membuatnya geli ingin tertawa.

Ini sudah hampir pukul enam sore. Dan Jimin sudah tak bisa menahan bibirnya untuk tak tersenyum. Ia sudah tak sabar. Dan segera memperbaiki penampilannya agar terlihat lebih menarik.

"Apa aku sudah cantik? Eh, kok cantik?"

Dia terkikik sendiri dengan pertanyaannya.

Bodoh!

The Man Who Can't be Move - YoonMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang