Aku lagi bosan dengan cerita lama aku. Jadi aku update ini. Seharusnya nggak boleh di update dulu. Tapi aku gatel pengen update ini. Hehehe.
Semoga kalian suka dengan tingkah ngeselin Yuki ya...happy reading.
Jangan lupa komen. Aku lebih butuh komen dari vote. Kenapa? Karena komen bikin aku lebih semangat lagi!!!
Tenang. Nggak maksa kok. Wkwkwkw
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾
"Yukiiii!!!!" Teriak seorang ibu-ibu yang kesal dengan anak gadisnya yang susah sekali di bangunkan. Padahal ini adalah hari pertamanya ke sekolah. Ibu berusia 35 tahun itu menggedor pintu kamar sang anak. Namun tetap tak ada jawaban.
"Yukiiii." Sang ibu masih terus menggedor dan berteriak memanggil anaknya.Yang terbuka justru pintu sebelah. Kepala bocah SMP nongol dari balik pintu dengan rambut acak-acakan. Mata sembab dan mulut yang terus menguap.
"Dobrak aja sih ma, mana bisa dia bangun kalau cuma di gedor," ujarnya. Lalu masuk ke dalam kamar lagi. Sang mama langsung melihat ke arah pintu kamar yang barusan terbuka. Loh kok malah di tutup lagi? Punya anak kok enggak ada yang bener??Mama langsung menuju pintu kedua. Dan mengetuknya. Tak lama pintu terbuka.
"Apa, Ma?" Tanyanya.
"Kenapa masuk kamar lagi? Bukanya mandi sana, kamu juga kan harus masuk sekolah!"
"Ia, ini masuk kamar karena mau ambil handuk kok, Ma." Bocah itu memperlihatkan handuknya. Mama mengangguk dan langsung kembali ke kamar anak pertamanya."Yukiiii, mau sampai kapan kamu mau tidur??"
"Ini udah bangun, Ma." Yuki keluar dari kamar dengan rambut acak-acakan. Ia meraih handuk dan dengan malas berjalan ke arah kamar mandi. Ia main buka pintu kamar mandi dan masuk ke dalam. Sang mama bengong."GILA, KELUAR LO!!!" teriakan dari dalam terdengar dengan jelas. Sang mama langsung buru-buru masuk ke dalam kamar mandi dan menarik anak gadisnya keluar.
"Apa sih, Ma? Aku mau mandi," Protes Yuki.
Sebelum sempat mama nya menjawab protesnya Yuki. Yufa sang adik sudah keluar dari dalam kamar mandi dan memukul kepala sang Kakak.
"Sakit bego!" Maki Yuki. Yufa menjulurkan lidahnya.
"Lo yang bego, udah tau kita udah gede, gue barusan telanjang, Lo main masuk aja. Lo kira kita masih bocah apa mandi bareng, gila Lo!!" Yufa langsung masuk ke dalam kamar setelah memarahi Yuki."Halah, kecil aja belagu, Lo." Yuki langsung masuk kamar mandi begitu Yufa hendak menimpuknya lagi. Mama hanya bisa geleng-geleng kepala. Pusing.
*****
Yuki mengendap-endap untuk bisa masuk ke dalam kelas. Karena hari pertamanya terlambat. Bukan salah mamanya kalau Yuki terlambat itu karena kesalahannya sendiri. Sudah tau waktu mepet. Tapi Yuki nekat jalan kaki. Mentang-mentang jaraknya tak terlalu jauh dari rumah. Mana jalannya santai bener kaya orang nggak punya dosa.
Jadi jangan salahkan pak satpam dan guru piket kalau Yuki akan di hukum nanti. Dan saat Yuki tiba, satpam dan guru piket tidak ada di tempat. Maka dengan lihainya Yuki masuk dengan cara lompat pagar dan mengendap-endap. Bagai maling yang takut ketahuan.
Saat Yuki hendak masuk ke dalam kelas. Seseorang tengah menarik tas ranselnya dan otomatis Yuki tertarik atau lebih tepatnya terseret hingga masuk ke dalam ruangan yang bertuliskan "Ruang BK" (bimbingan konseling).
Yuki di dudukan di kursi. Dan orang itu yang ternyata eh ternyata adalah seorang guru. Membuat Yuki terkaget-kaget. Bukan karena ketahuan terlambat. Bukan karena akan di hukum. Bukan karena akan di sidang. Melainkan karena ketamvanan seorang guru BK. Astajim!!!!Yuki melongo. Sampai air liurnya menetes. Karena baru kali itu seorang Yuki melihat ketampanan seseorang yang hakiki.
"Siapa namamu?" Tanyanya. Astaga suaranya Barito??? Sekseh....
"Kamu siswi baru?" Yuki masih terdiam. Terpesona ...ku pada pandangan pertama ... Dan tak kuasa...menahan rinduku...senyumanmu....BRAKK!!!
"Astajim!!!" Yuki tersentak dan tersedak ludah sendiri. Yuki panik karena ia tak bisa bernafas. Yuki mencekik lehernya sendiri. Mulutnya magap-magap. Si guru bukanya nolongin malah bersidekap. Dan tak lama bangun lalu memukul punggung Yuki. Hingga Yuki muntah di meja guru. Habislah sudah!!!
"Astaga...baru ini saya bertemu murid baru paling aneh seperti mu." Si guru memijat kepalanya yang pusing. Ia berjalan ke arah pojok ruangan. Mengambil gelas dan mengambil air minum. Meneguknya hingga habis. Yuki hanya bengong. Padahal yang muntah Yuki. Kenapa yang minum si guru tamvan?
"Pak, saya yang muntah loh?" Si guru tamvan menoleh. Memandang Yuki datar. "Lalu?" Tanyanya. Yuki manyun. Ia bangun dan merebut gelas dari tangan si guru tamvan dan mengambil air minum. Meneguknya hingga habis. Si guru cengo.
"Ciuman tak langsung?" Gumam si guru. Yuki melongo. Tapi mencoba mengabaikan.
"Pak, ijinkan saya masuk kelas ya?" Mohon Yuki. Si guru tamvan menatap lurus ke arah Yuki.
"Kenapa kamu terlambat?"
"Karena telat, Pak?"
"Jawaban yang memukau?"
"Terima kasih, Pak."
"Sama-sama."
"Jadi, saya boleh masuk kelas, Pak?"
"Tidak." Yuki lemas. Ia kembali duduk setelah menaruh gelas di tangan pak tamvan."Ini maksudnya apa?" Tanya pak tamvan.
"Tolong taro-i, Pak." What????
"Masuk kelas sana." Yuki langsung menatap pak tamvan dengan mata berbinar-binar.
"Beneran, Pak?"
"Ya, tapi ingat, saya sudah menandai kamu."
"Maksudnya, Pak?"
"Saya kasih kamu toleransi karena kamu masih murid baru, tapi kalau ini terjadi lagi besok dan besoknya lagi. Jangan harap saya bisa bicara baik sama kamu. Mengerti!!!"
"Siap, Pak!!"
"Sudah sana masuk." Yuki langsung berjalan ke arah pintu. Tapi kembali lagi dan menatap pak tamvan."Apa?"
"Nama bapak siapa ya?"
"Nanti juga tau."
"Sekarang aja, Pak."
"Reyhan."
"Nama saya Yuki pak, usia 15 tahun. Saya anak baik-baik kok pak, oh ya, saya masih virgin. Terus ukuran bra saya...."
"Stop! Apa-apaan sih kamu?"
"Hehehe...maaf, Pak, siapa tau bapak kepo sama saya."
"Nggak Sudi."
"Galak bener?"
"Udah sana, atau mau saya usir kamu?"
Yuki langsung menyilang tangannya. "jangan, Pak, bahaya. Masuk sini susah tahu."
"Halah, susah dari mana? Emang ini Negeri?"
"Loh emang ini bukan Negeri ya, Pak?"
"Yukiiii."
"Oke, Yuki pergi. Jangan kangen Yuki ya, Pak, see you next nanti siang, Pak." Yuki melambaikan tangannya dan pergi dari hadapan bapak tamvan bernama Reyhan.Reyhan menghela nafas.
Bakal runyam ke depannya ini....
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Guru, I Love You (Tamat)
RomanceTersedia di playstore dan KBM Yuki siswi periang yang selalu bertingkah absurd. Begitu mencintai gurunya sendiri. Sayang guru yang ia cintai adalah guru paling killer di sekolah. Mampukah Yuki menaklukan hati seorang guru killer???