Gapapa,kalo gue gak bisa liat senyum lo,tapi gue yang bakal jadi alasan lo buat selalu tersenyum
__________Pagi-pagi sekali Raya sudah rapi mengenakan seragamnya serta atribut yang lengkap,karena hari ini adalah hari senin dan kewajiban setiap sekolah mengadakan upacara.
Terlihat membosankan memang harus berdiri selama kurang lebih 2 jam membuat kakinya pegal serasa ingin pingsan saja,tetapi ia tidak neko-neko meninggalkan kewajiban sebagai siswa teladan.
"Duh panas banget sih,pengen pingsan rasanya" keluh Gina merutuki upacara yang belum selesai.
"Lama banget yaampun haus gue" timpal Gina lagi yang wajahnya sudah memerah.
Raya sedari tadi mendengarkannya mengomel saat upacara dimulai hingga selesai.
Ratusan siswa SMA N 2 BANDUNG berhamburan menuju kelasnya masing-masing,tetapi tidak untuk beberapa murid yang lain,mereka memilih untuk mampir ke kantin sekedar untuk leha-leha,makan,atau membolos saat jam pelajaran pertama berlangsung.
"Ray kantin dulu ya bentar,gue laper banget sumpah" ajak Gina dengan raut wajah yang lesu tak berdaya.
Raya menatapnya kasihan
"yaudah,tapi jangan lama-lama!"
Alam yang notabene nya termasuk siswa badboy pasti akan segera bergegas menuju kantin,ia melihat Raya berjalan didepannya bersama Gina yang kemudian diikuti dibelakangnya bersama temannya.
"Hey,hey..!!"
Sontak Raya dan Gina menoleh ke belakang dengan tatapan cengo.
"Hey.. Tayo..."
Kedua temannya yang posisinya dibelakang Alam,langsung menonyor kepala Alam pelan.
"Haha.. Anjir gue ngakak"
Tawa Refan pecah."Haha sumpah Al lo receh banget" sahut Dito sambil tertawa.
Kemudian mereka bertiga tertawa bersama karna kekonyolan Alam.
"Gaje tau gak!" Ucap Raya datar kata nya penuh penekanan.
"Haha gaje lo Al" ucap Refan yang masih ngakak sambil memengangi perutnya keram.
____
"Ray,lo tungguin gue bentar ya disini. Gue mau ke toilet bentar lo jangan ninggalin gue" ucap Gina sembari berlari ngacir menuju toilet.
"Ish.. Kebiasaan si" dengus Raya kesal.
Suasana kantin menjadi sepi,hanya ada beberapa siswa yang memang berniat ingin membolos,ia rasanya ingin kembali ke kelas tapi ia harus menunggu Gina ,sebenarnya Raya bisa saja meninggalkannya tetapi ia tak mau Gina mencari-carinya kebingungan dan tentu saja nanti ia akan kena omelannya.
___
"Kalian berdua! Kesini!" Pinta pak Subroto dengan sorotan mata mematikan yang seakan menengkram mangsanya sambil menunjuk dua orang didepannya.
Raya sontak kaget dengan keberadaan pak Subroto,wajahnya sudah tak karuan,jantungnya berdebar tak berani menatap pak Subroto,ia berjalan mendekati pak Subroto sambil menunduk diikuti seorang cowok di belakangnya.
"Kalian tau apa kesalahan kalian?"
"Iya tau pak,saya sering ngutang gorengan pak" jawab Alam tak merasa bersalah sambil nyengir menampakkan deretan giginya yang rata.
Raya yang disampingnya menoleh sebentar ketika mendengar suara Alam,ia heran disaat seperti ini masih sempatnya ia bercanda. Apalagi di depan guru galak seperti pak Subroto ini.
Katanya pinter tapi kok bego,pikirnya
"Gausah bercanda kamu! Kalian ngapain di kantin bukanya belajar malah pacaran!" Ucapnya datar dan tegas sambil memandangi Alam lalu berpindah melirik Raya sekilas.
Keduanya melongo mendengar ucapan guru killer itu.
"Enggak pac__" Jawab Raya namun terpotong.
"Kalian berdua bapak hukum,sekarang kalian berdiri di lapangan upacara,sampai jam pelajaran pertama selesai!" Pintanya dengan tegas.
Shit!! Umpat Raya dalam hati.
"Hah? Ta-" Ucap Raya terpotong.
"Cepat! Sekarang!!" Suruh pak Subroto sambil melotot tajam.
"Siap komandan,laksanakan!" Sahut Alam nampak bersemangat,lalu hormat bagai seorang pasukan.
Keduanya melangkah pergi menuju lapangan upacara.
___
"Kok lo tumben bisa dihukum gini,kenapa?" Tanya Alam memecah keheningan kala itu.
Yang ditanya tak menjawab masih diam saja.
"Karna ada gue ya?"
Pede banget sumpah dalam hatinya ia ingin rasanya berucap seperti itu.
"Gak.gue lagi nunggu Gina tadi."
"Tadi kan gak ada Gina,jangan-jangan lo sengaja pengen dihukum bareng gue ya?" Ledek Alam lagi
Astaga ni orang,siapa juga si yang mau dihukum bareng lo
"Dia tadi lagi di toilet!"
"Tapi kali ini gue seneng deh dihukum."
"Kenapa?"
"Karna ada lo" sahutnya enteng sambil menoleh memandangi wajah Raya lekat-lekat kemudian tersenyum manis
Mendengar jawaban dari Alam,sontak Raya kaget lalu menoleh mendapati wajah tampan Alam,senyumannya terlihat sangat jelas membuat jantungnya berdebar
What the hell! Singikirin senyuman lo itu,hati gue lemah
"Hm."
Ia segera memalingkan pandangannya,takut hatinya baper.
"Lo gak ada niatan buat senyumin balik gitu?"
"Buat apa? Gak penting banget" jawab Raya cuek sembari menetralkan degupan jantungnya.
Alam menatap Raya kemudian tersenyum tulus.
"Gapapa,kalo gue gak bisa liat senyum lo,tapi gue yang bakal jadi alasan lo buat selalu tersenyum."
Deg
Tatapan mereka beradu dibawah teriknya matahari,yang panasnya seakan mampu melelehkan hatinya yang beku,tidak ada siapapun disana selain mereka seakan semesta membiarkan mereka terhanyut dalam suasana siang kala itu.
_________
Hey.. Hey..!
Hey Tayo !! WkkwkkAgaknya Raya mulai baper,ihiy..
Ikuti terus ceritanya ya
Nantikan part selanjutnya
Vote and coment dong :vBaru pertama buat story,and yang liat cuma dikit bgt rasanya tuh gimana gitu serasa ngomong tapi gaada yang denger.
Hm baperan nehhh..
Salam manis Seinsaaaa 🍭
KAMU SEDANG MEMBACA
ALAM & RAYA
Teen FictionCerita ini mengkisahkan tentang Alam dan Raya,yang memiliki kepribadian berbeda kemudian saling jatuh cinta. Alam Rey Deivano. Memiliki sifat humoris,ceria,konyol serta keluarga yang menyayanginya. Berbanding terbalik dengan Raya Hanindya yang cuek...