_________
Raya menepuk jidatnya pelan,kepalanya pusing. kenapa malah di bilang pacaran,boro2 pacaran ditembak aja kagak.eh kok dia jadi ngarep pengen ditembak gini sih,wkwkk.
"Gak lah,dia cuma nganterin gue doang" jawabnya enteng sembari meletakan tasnya diatas meja.
"Serius lo gak pacaran?" Tanya Gina yang masih tak percaya.
"Hm" sahutnya singkat tak mau ambil pusing lalu menenggelamkan kepalanya diatas tasnya.
__
Lelaki berwajah tampan itu berjalan riang menyusuri koridor,sembari bersenandung kecil. Sesekali ia akan menyapa siapa pun yang berpaspasan dengannya. Suasana hatinya nampaknya sedang senang seperti mentari pagi hari ini yang menyambut hangat melalui sinarnya.
Seorang gadis cantik tengah berlari terengah-engah mengikuti langkah Alam yang sudah terlampau jauh beberapa meter.
"Alam..!" Teriaknya lantang
Merasa namanya terpanggil,cowok itu membalikkan badanya,menatap lurus seorang cewek yang sama sekali tak ingin ia lihat.
Cewek itu tengah mengatur napasnya. Tak ada niatan ingin menghampiri cewek itu,ia membiarkannya,menunggu cewek itu yang menghampirinya. Toh,dia yang butuh. Kira-kira begitu pikirnya.
Cewek itu menghampiri Alam kemudian membuka tas merah muda nya,mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.
"Nih..buat lo," ucap Yuan sembari menyerahkan kotak makanannya.
Alam melirik Yuan malas,lalu beralih melirik kotak bekalnya,yang ia yakini didalamnya berisi beberapa potong sandwich.Karena kotak bekalnya yang transparan itu mudah terlihat. Tangannya tak ada niatan untuk menerima pemberian Yuan.
Tatapan Yuan tak beralih dari wajah Alam sedikitpun.
"Gue sengaja bikin ini khusus buat lo,jadi tolong lo terima ya. Pasti lo belum sarapan kan?"
"Makasih,tapi gue udah sarapan. Mending buat sarapan lo aja."
Yuan mendengus kesal,
"Gue udah sarapan! Gue bikin ginian susah payah buat lo,jadi please.. Lo terima ya" nadanya terdengar memaksa,lalu kembali menyodorkan kotak bekalnya pada Alam.Ada rasa tak tega jika Alam menolak prmberiannya,ia menerima kotak bekal berisi sandwich itu. Kemudian tatapannya beralih kearah ambang pintu,melihat Refan yang hendak memasuki kelas.
"Refan," panggilnya
Refan menoleh mendapati Alam yang membawa kotak makanan.
"Lo belum sarapan kan? Karna gue baik,nih gue kasih buat lo" ucap Alam sembari menyerahkan kotak berisi sandwich itu pada Refan
"Jangan lupa dimakan ya biar gak mampus." Timpalnya kemudian berjalan menepuk bahu Refan,meninggalkan Yuan yang sedang menahan emosinya.
Yuan menganga melihat tingkah Alam yang dengan santainya menyerahkan bekal sarapan yang sudah susah payah mati matian ia buat untuknya malah diserahkan kepada orang lain. Ia merasa usahanya tak dihargai sama sekali.
Refan memandangi kotak bekal yang dipegangnya,wajahnya tampak sumringah,mengingat memang ia belum sarapan. Tangannya terulur hendak membuka kotak bekal itu,binar matanya nampak terlihat seperti orang kelaparan yang belum makan selama seminggu.
" wih.. Kayaknya enak nih,Alam tau aja kalo gue belum sarapan."
Yuan berdecak kesal,menghampiri Refan dengan tatapan sinisnya.
"Heh! Makanan ini gak pantes buat lo! Kalo lo mau bikin aja sendiri!" Ucap Yuan terdengar sadis disertai tatapan tajamnya,lalu merebut paksa kotak bekal tersebut dari genggaman Refan.
Yuan membalikkan badanya,melangkahkan kaki jenjangnya,membiarkan Refan yang tengah melompong.
"Kampret! Baru aja mau makan enak." Umpatnya kesal.
____
Bruk!
Buku-buku yang sedang digendongnya terjatuh berceceran diatas lantai berkeramik putih itu.Cewek itu reflek berjongkok memunguti bukunya tanpa melihat siapa yang ia tabrak.
Dito pun dengan segera ikut membatu mengambil buku yang jatuh itu.
Cewek itu kemudian berdiri setelah mengambil bukunya,ia menatap cowok dihadapannya mengingat raut wajahnya yang tak asing baginya.
Dito hendak menyerahkan buku yang ia ambil itu,lalu menatap gadis itu lekat2 binar matanya masih sama terlihat indah seperti dulu.
"nih buku lo,lain kali hati2 jalannya." Ucap Dito sembari menyerahkan buku cewek itu.
"Iya,makasih kak" ucap cewek itu lalu tersenyum manis.
Bahkan senyumnya masih sama tak ada yang berubah dari cewek itu,yang berubah hanyalah senyumnya yang tambah manis menurutnya.
Ia masih berdiri dihadapan Dito,memperhatikan wajah tampan Dito dengan dengan dahi yang berkerut.
"Lo kakak kelas gue waktu smp bukan? Waktu itu kelas kita sampingan kan?"
Cowok itu mengangguk sambil tersenyum.
"Iya,lo kenal gue ternyata." Jawabnya kemudian terkekeh"Siapa sih yang gak kenal lo kak. Lo kak Dito kan? Kalo gak salah kapten basket waktu smp dulu" ucap cewek itu mengingat-ingat.
"Iya iya bener,nama lo____"
________
Siapa ya? Kasih tau ga ya?
Makanya nantikan terus kelanjutannyaJangan lupa votment dong :(
Bantu promo juga aaaaaaaaMaafken lama up,abis uas autornya hwehe
Yaudah deh baca aja part berikutnya
Salam seinsaa 🍭
KAMU SEDANG MEMBACA
ALAM & RAYA
Teen FictionCerita ini mengkisahkan tentang Alam dan Raya,yang memiliki kepribadian berbeda kemudian saling jatuh cinta. Alam Rey Deivano. Memiliki sifat humoris,ceria,konyol serta keluarga yang menyayanginya. Berbanding terbalik dengan Raya Hanindya yang cuek...