ALARA-09

9 0 0
                                    

_______

Dito menahan kalimatnya sesaat,kemudian melanjutkannya kembali.
"Salwa kan?"

Tatapan gadis itu langsung berubah serius ke arah kakak kelasnya dengan alis yang saling bertautan.
"Kok lo tau kak? Gue kan gak terkenal kaya kakak dulu."

"Semua alumni smp kita,gue tau lah" ucap cowok berparas manis itu,kemudian tertawa.

Salwa pun ikut tertawa sebentar.

Tawanya masih sama terdengar indah,raut wajahnya nampak ceria seperti dulu.

"Yaudah deh kak gue duluan ya mau balikin buku nih" ucapnya sambil merapikan buku-buku yang digendongnya.

Cowok itu tersenyum,memperhatikan langkah Salwa yang menjauhi dirinya,kemudian ia berjalan riang menuju kelasnya.
___

Di tempat lain,Yuan meluapkan amarahnya. Karena lagi-lagi cowok yang disukainya tak menghargai usahanya.

Brakk!!

Sebuah kotak bekal melayang menghantam keramik putih dihadapannya,beberapa sandwich yang sudah mati-matian ia buat sendiri tumpah berceceran.

Beberapa siswa yang melintas disepanjang koridor melonjak kaget,begitu pula dengan kedua sahabatnya Risma dan Lita. Mereka sampai mengelus dada karena saking kagetnya.

Yuan mengangkat kaki kananya lalu beralih untuk menginjak sandwich yang tergeletak kotor di lantai. Ia meluapkan emosinya,menghentak-hentakkan kakinya dengan kasar ke sandwich nya hingga membuat sandwich itu hancur lebur,seperi tempe penyet.

"Ini semua gara-gara cewek sialan itu! Tunggu aja pembalasan gue!" Seringai licik terbentuk disudut bibirnya.

"Yaampun Yuan,sayang kali sandwich nya lo injek-injek gitu,mending buat gue aja tadi" ucap Lita menatap iba sandwich yang sudah hancur bercampur debu itu.

Yuan beralih menatap Lita datar,
"Lo mau?"

Lita mengangguk,menatap Yuan dengan senyuman yang yang sumringah berharap Yuan akan membuatkan untuknya. Namun sedetik kemudian senyumnya langsung menghilang setelah mendengar ucapan sadis Yuan.
"Ambil lagi aja tuh!"

Kemudian terdengar gelak tawa Risma yang langsung menyambar bagai petir,karena jawaban Yuan barusan seolah membuat Lita seperti seekor kucing.
"Hahaha ambil sono ambil"

Lita mendengus sebal,ia mencubiti lengan Risma kuat-kuat membuat Risma meringis kesakitan.
"Adoh sakit bege-"

Yuan melirik kelakuan mereka sedikit malas,merasa terganggu Yuan tak segan-segan untuk membentaknya.
"Berisik lo berdua! Bisa diem gak!"

Spontan mereka langsung membisu,tak ada yang berani melawan ketua genknya. Saat seperti ini lah yang mereka takuti,jika melawan bisa-bisa mereka yang jadi sasaran emosinya.

___

Setelah sekian lama mereka menghabiskan waktunya untuk belajar,dan untuk hari ini adalah hari pertama dimana dilaksanakan uas disekolah mereka,semua murid sudah menyiapkan otaknya untuk berperang terjun kemedan pertempuran.

Bangku bangku kelas sudah berjejer rapi,nomor peserta sudah ada dimeja masing2.

Pengawas sudah duduk tegap bersiap mengawasi muridnya,matanya menyorot dengan tatapan tajam memandangi satu persatu murid dikelas XI IPS 3.

Alam,cowok bewajah tampan itu nampak dengan santainya mengerjakan soal-soal itu,jawabannya seperti nampak diluar kepalanya.

"Sstt.. Ssst.. Al!" Panggil Refan pelan agar tak terdengar oleh guru pengawas.

ALAM & RAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang