Bagiku kau adalah rumah,rumah tempat dimana hatiku akan pulang
__________Alam mengehentikan laju motornya saat tiba di depan halaman rumah Raya.
Raya segera turun dari jok belakang motor itu,lalu hendak menyelonong pergi tanpa menghiraukan Alam yang sedari tadi menatapnya.
"Lo lupa apa gimana?" tanya Alam heran.
Raya menghentikan langkah kakinya,lalu berbalik menatap cowok berwajah tampan itu,bingung
"Hah? Maksud lo?"
"Lo segitu cueknya ya Ray? Sampe lupa bilang makasih." ucap cowok itu sambil terkekeh.
Raya nampak tersindir dengan ucapan Alam barusan,kenapa ia sampai lupa mengucapkan terima kasih pada Alam yang sudah mengantarnya pulang. Mungkin memang karena saking gugupnya ia berhadapan dengan Alam.
Duh,gue kok bisa lupa sih.
"Eh,um.. Makasih ya" jawabnya menahan malu sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Alam hanya membalas dengan senyuman manis.
"Lo gak mau mampir dulu?"
Yang ditanya malah balik nanya
"Kemana?"
"Rumah gue lah!"
"Rumah lo digembok,gue gabisa bukanya. Kecuali kalo lo mau kasih kuncinya ke gue,gue bakal mampir tiap hari."
"Hah? Lo ngmong apa sih!"
"Lo itu rumah bagi gue,rumah dimana hati gue bakalan pulang."
Hati Raya mencair saat mendengar ucapan Alam barusan,pipinya memanas menahan senyumnya.
"Sana lah pulang!" suruhnya.
"Pulang ke hati lo baru gue mau" ucap Alam nampak meledek.
"Cepet pulang!" ucap Raya ketus.
"Galak bener neng! Iya gue pulang,tapi lo jangan rindu ya" ucap Alam menunjukkan senyumannya lalu melaju pergi.
Raya membalas senyumnya saat Alam sudah jauh pergi,ia tak kuasa menahan degupan jantungnya sedari tadi.
___
Raya melangkahkan kakinya didepan pintu rumahnya dengan langkah ragu,ia hendak mebuka knop pintu tersebut hati-hati,namun mamanya lebih dulu membukanya.
Rina memandangi Raya dari atas sampai bawah,karena seragamnya yang basah.
"Kemana aja kamu? Kenapa baru pulang!"
"Tadi kehujanan ma" jawabnya lirih sambil menunduk.
"Kan kamu naik bus,kok bisa kehujanan?"
"Tadi aku nunggu bus lama,jadi aku bareng temen naik motor,kehujanan" ucap Raya seakan menjelaskan.
Mamanya menatapnya sekilas lalu beranjak pergi meninggalkannya tanpa peduli ia kedinginan saat itu.
Raya mengikuti langkah mamanya dari belakang,Rina pun kembali duduk bersama Adlin.
"Suka gak sama boneka nya?" tanya mamanya pada Adlin.
Adlin mengangguk ceria
"Suka,bonekanya cantik!" sambil memeluk boneka beruang berukuran sedang bewarna merah muda itu erat-erat."Iya dong cantik kaya Adlin" ucap Rina sambil mengelus puncak kepala Adlin lembut
Raya yang saat itu memperhatikan mereka seolah tak dianggap ada,ia tersenyum miris,hatinya sesak saat itu.
Ia ingat betul waktu itu,ia lah yang sering mendapat boneka beruang saat ia masih kecil,namun keadaan seakan mampu merubah semuanya. Kasih sayang,perhatian,kepedulian itu perlahan hilang. Ia sendiri,merasa sendirian disini.
Raya pergi menuju kamarnya,lalu duduk dikursi belajarnya. Matanya memandang lurus kearah jendela yang terbuka itu.
"Pah,cepet pulang.. Raya kangen" gumamya dengan air mata yang tak sengaja jatuh dari pipi mulusnya.
Dadanya terasa sesak,napasnya tak teratur. Tangisannya masih terisak belum berhenti.
Nyatanya hanya sosok papa nya lah yang selalu peduli dengannya,jika papanya disini Raya tak mungkin merasa sendiri. Justru hatinya akan merasa sedikit lebih tenang.
Namun ia tak mungkin menelpon papanya hanya karena masalah seperti ini,ia tak mau mengganggu pekerjaan papanya. Cukup ia simpan rapi di benak hati Raya dan biarkan waktu yang membantu melupakannya.
Setelah menyadari ia sudah cukup lama terlarut dalam kesedihan itu,Raya segera bergegas untuk mandi.
Sedari tadi ia masih mengenakkan seragamnya yang basah,entah bagaimana ia bisa betah menahan dingin yang ia rasakan.
___Dret.. Dret...
Hpnya bergetar,dengan segera ia mengambilnya lalu membukanya. Ada beberapa notifikasi dari Gina dan yang barusan adalah nomor tak dikenal.082196xxxxxx
Hai RayaRaya mendengus kesal saat membaca pesan tersebut,tak ada niatan untuk membalasnya.
Batinnya hanya nomor iseng,karena memang ia sering mendapat pesan dari orang yang tak jelas.
Ia hendak melempar hpnya,namun hpnya kembali bergetar.
Dret.. Dreet...
082196xxxxxx
Ini gue Alam,yang paling ganteng 😂Ia membelalakan mata lebarnya,lalu membalas pesan tersebut.
Raya
Ada perlu apa?Alam
Kangen.Ia sedikit kaget membaca pesan dari Alam,kemudian ia tersenyum senyum sendiri. Mengetikkan sesuatu hendak membalasnya namun kemudian dihapusnya lagi.
Alam
Gausah senyum2 gitu,udah sana tidur. Jangan lupa mimpiin gue ya ;)Ia terkekeh saat membaca pesan dari Alam itu sambil menggelengkan kepalanya,lalu menenggelamkan wajahnya diatas bantal untuk merajut mimpi.
________
Yeayy!
Maaf ya kalo gaje :(
Sumpah gue bingung mo nulis apalagi neh
Oiya! Ini lagi di part baper buat selanjutnya nanti kalian bisa lihat puncaknya. Wkkk
Vote donggggggg! Jangan pelit kamu:(
Salam manis Seinsaaa 🍭
Happy Reading 🎉🎉🎉
KAMU SEDANG MEMBACA
ALAM & RAYA
Teen FictionCerita ini mengkisahkan tentang Alam dan Raya,yang memiliki kepribadian berbeda kemudian saling jatuh cinta. Alam Rey Deivano. Memiliki sifat humoris,ceria,konyol serta keluarga yang menyayanginya. Berbanding terbalik dengan Raya Hanindya yang cuek...