“Pantas saja aku tidak bisa menghubungimu kemarin."
Yesung duduk disamping Heechul yang tengah menonton televisi. "Jadi, apa sekarang kau sudah lebih baik ?" tanya Yesung.
“Aku sudah baik-baik saja, Yesung-ah." jawab Heechul.
"Tinggallah disini beberapa hari." Yesung menatap hyung-nya itu.
"Wae ?" tanya Heechul saat dirasa Yesung terus menatapnya.
"Aku tidak percaya jika kau bisa menahannya selama hampir 20 tahun dan kau masih bertahan sampai sekarang." Heechul hanya tersenyum menanggapinya.
"Hyung ... Sudah lepaskan saja, apa kau tidak mau mencari yang lain ?" Yesung memutar tubuhnya menghadap Heechul.
Heechul kembali tersenyum. "Jika hanya bicara itu mudah saja, Yesung-ah. Tapi untuk melakukannya itu sangat sulit. Kau ingat kan dulu aku pernah berpacaran dengan Hani, tapi itu tidak bertahan selama seminggu."
"Karna kau tidak mau melupakan Leeteuk hyung. Walau kau sudah mempunyai kekasih, tapi setiap ada apapun dengan Leeteuk hyung kau selalu saja langsung menghampirinya ... Bagaimana wanita akan tahan dengan itu hyung ?" Yesung merasa kesal dengan hyung-nya itu.
"Yesung-ah, kau dan Ryeowook juga begitu kan ?"
"Ini beda Heebongie hyung ... Aku dan Ryeowook saling mencintai, tapi kau ? Bahkan Leeteuk hyung tidak tahu jika kau mencintainya, mengorbankan apapun demi dirinya, bahkan mengorbankan kebahagiaanmu sendiri."
Yesung mulai meninggikan suaranya. "Mianhe, hyung. Aku hanya tidak mau kau terus seperti ini. Sebagai dongsaeng-mu, aku ingin kau bahagia. Aku tidak ingin kau selalu menangis setiap melihatnya berkencan dengan wanita." mata Yesung mulai berkaca-kaca.
Walau dia jarang bertemu dengan Heechul, tapi Yesung sangat menyayangi hyung cantiknya itu. Walau terkadang mereka sering bertengkar, tapi Yesung ingin Heechul selalu bahagia.
Heechul menarik Yesung kedalam pelukannya. "Hyung sudah pernah bilang padamu untuk tidak menangis." ia menepuk pelan punggung Yesung.
"Hyung tidak apa, Jongwoon-ah. Kebahagian hyung adalah melihat kalian dan tetap berada disamping kalian. Melihat senyum appa dan eomma, kau dan juga Heejin nunna."
"Bodoh." Yesung memukul punggung Heechul, setelah itu ia memeluk hyung-nya.
Yesung menarik dirinya dan menghapus air matanya. "Hari ini aku tidak bisa menemanimu, hyung. Aku ada rekaman, tapi aku akan mengusahakan untuk pulang lebih awal."
"Aku bukan anak kecil. Aku bisa sendiri."
"Baiklah ... kau ingin makan apa untuk makan malam nanti ? Aku akan membelinya dalam perjalanan pulang. Kau tahu kita berdua sama-sama tidak bisa memasak." kata Yesung sambil berdiri dari duduknya.
"Dan Kyunnie juga ... Terserah, kau tahu seleraku seperti apa." jawab Heechul.
"Baiklah, aku pergi dulu, hyung. Istirahatlah, kau pasti lelah."
Heechul mengangguk. Ia melihat adiknya berjalan pergi. Setelah itu ia mengambil ponselnya. Ponsel barunya. Ia dan Kyuhyun membelinya sebelum terbang ke Amerika kemarin. Heechul juga mengganti nomornya. Untung saja semua klien dan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan, semua nomor ada pada Kyuhyun, jadi dia tidak perlu khawatir untuk menghubungi mereka satu persatu.
Heechul juga sudah memberitahu keluarganya. Dan kembali, hanya satu orang yang tidak tahu, Leeteuk. Namja cantik itu memang sengaja melarang semua orang untuk memberitahu nomor barunya pada Leeteuk. Heechul benar-benar ingin menangkan hatinya lebih dulu sebelum bertemu dengan pria itu. Dan mungkin ia juga akan menyiapkan hatinya untuk melepaskan Leeteuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cinderella (+17) ✔
Fanfiction"Kalian tahu pepatah 'Cinta tidak harus memiliki' ? Sekarang aku merasakannya ... Mencintai tanpa harus memilikinya ... Hanya melihat senyumnya saja sudah membuatku bahagia ... Melihat senyum malaikatnya membuatku merasa sejuk ..." -Kim Heechul-