2

5.7K 724 71
                                    


Kim Taehyung... Kim Taehyung... dia siapa, ya?

Perasaan Jimin, dirinya belum pernah bertemu dengan seseorang bernama Kim Taehyung. Seumur 23 tahun Jimin hidup, baru kali ini kenalan dengan seseorang bernama seperti itu tapi... kenapa rasanya familiar sekali?

Apa jangan-jangan Kim Taehyung ini artis terkenal sehingga tanpa sadar Jimin sering melihatnya? Maklum sih, dia kurang begitu update soal dunia entertainment terkini karena Jimin tidak mau menguak rasa sakit di masa lalu. Tentang dirinya yang tidak lolos seleksi di beberapa agensi hanya karena statusnya sebagai seorang omega. Pria carrier. Pria yang bisa mengandung dan melahirkan.

Memangnya siapa yang mau jadi lelaki tapi kodratnya harus menjadi ibu seperti wanita? KAN JIMIN JUGA TIDAK MEMINTA DILAHIRKAN SEPERTI INIII. Hidung Jimin kembang-kempis dan dia masih sering marah tiap mengingat hal itu.

Kenapa dari satu juta kelahiran, Jimin harus jadi satu di antara seribu orang yang genetiknya berevolusi menjadi sub-dominan? Terlebih dia laki-laki....

Jimin mengerucutkan bibir sambil mengekori Taehyung ke unit apartemen di sebelah, baru sadar kalau badannya kalah besar dari Si Tetangga Baru karena pandangannya terhalangi bahu bidang pemuda itu.

Harga dirinya sedikit tercoreng karena belum berhasil mengolah tubuh bagian atas sampai bisa tegap dan kokoh seperti milik Taehyung. Tapi dia tidak bisa berbuat lebih... hormon-hormon dalam tubuhnya menolak pembentukan otot disitu. Jimin sudah cukup puas dengan packs di perutnya meski hal tersebut juga membuat pinggangnya jadi lebih ramping dari pria kebanyakan.

Hus, sudah sudah! Jimin menggelengkan kepalanya lalu bertemu tatap dengan Taehyung yang memandangnya aneh. Bibir bawahnya ia kulum, menduga jika tetangga baru pasti tengah memikirkan seberapa absurd dirinya.

"Hehe." Membalas tanpa rasa bersalah, Jimin menyelipkan dirinya ke dalam apartemen Taehyung di mana pemuda yang lebih jangkung sudah masuk lebih dulu.

Pandangan dibawa berkeliling, unit yang akan ditinggali Taehyung punya arsitektur yang sama persis dengan miliknya, hanya saja dalam arah yang berlawanan. Kamar Jimin menjorok di bagian kanan, sedangkan kamar di sini ada di sebelah kiri. Itu artinya, "Kamar kita sebelahan dong, pantes tadi denger suara berisik banget."

"Oiya?" Taehyung menyahut, tahu-tahu sudah berada di belakang kitchen island dan menyuruh Jimin mendekat dengan gestur tangan. "Maaf banget kalo gitu, tadi gue memang terburu-buru nyimpan kardus di sana soalnya oven keburu bunyi. Sebagai permintaan maaf sekaligus makasih karena lo sudah mau bantu gue, sarapan bareng gimana?"

Tudung saji di antara mereka dibuka dan wangi keju yang kental seketika melelehkan hati Jimin. Seloyang spaghetti and cheese masih menguarkan asap tipis, membuat Jimin seketika menahan senyum karena demi apa dia sangat menyukai olahan susu yang satu itu!

"Wangi...," Jimin tidak kuasa menahan kekehan, "iya ayo sarapannya sekarang aja, please...." Sungguh, keju adalah salah satu kelemahan Jimin selain hewan lucu berbulu. Taehyung mempersilakannya duduk dan ia menunggu spageti itu dihidangkan dengan tidak sabar.

Dari baunya saja sudah tercium seperti sesuatu yang lezat... bagaimana rasanya? Tampilan di loyang tadi juga terlihat cantik sekali, perpaduan warna tiap bahan tampak pas satu sama lain. Jimin melirik Taehyung yang baru kembali membawakan peralatan makan lain, lalu memanjakan mata dengan lelehan mozarella saat sepotong pasta serupa lasagna dipindahkan ke satu piring.

Kalau dilihat-lihat juga... peralatan di dapur Kim Taehyung memang banyak sekali, sih. Lengkap, lebih tepatnya. "Lo kerja sebagai koki?" Jimin mengulas senyum kala tatapan mereka bertemu.

"Iya, gue chef di salah satu resto. Ini makanya pindah karena diangkat jadi head chef di resto cabang Gangnam." Wow... Jimin total memandang tanpa berkedip. Beruntung sekali paginya ini bisa sarapan dengan spageti kualitas premium? "Silakan dicoba."

Jimin menyuapkan sesendok penuh... dia langsung memejamkan mata sambil mengunyah. Wajahnya berseri, spageti itu dirasai lamat-lamat karena seperti diselimuti keju tak terbatas. Taehyung ia pandang penuh haru dan terima kasih. "Ini. Enak. Banget!" -

dear [VMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang