Kamu sendiri yang membuat harapan itu, tapi nyatanya kamu juga yang menyia-nyiakannya - unknown
Happy Reading!
Sandra terdiam seketika menatap lelaki yang berada didepan nya itu. Mata Sandra memerhatikan seluruh inci tubuh lelaki itu dari atas sampai bawah. Tubuh yang tidak terlalu tinggi dan pendek, badan nya lumayan bagus seperti atlet basket disekolahnya, alis tebal, mata yang tidak terlalu bulat dan sipit, rahang yang kokoh dan rambut yang di hiasi dengan headband didahi nya
kalau dikasih nilai
Sangat sempurna.
Sandra menggelengkan kepala nya "pasti lo itu juga sama kayak lelaki yang lain. Sok baik, terus keluarin kata manis, habis itu dijatuhin seenaknya. Sorry ya, gue anti sama orang itu" gumam Sandra
Lelaki yang berada didepan nya mengangguk-angguk seolah paham apa yang Sandra ucapkan "Anti ya... Tapi nyatanya apa yang kamu ucapkan gak sama seperti yang lakukan, kelihatan dari wajah kamu. Kamu yang terlalu baper dan banyak berharap"
Sandra membelakan matanya "Hey, perempuan gak akan berharap kalau laki-laki enggak memberi harapan."
"Kami para lelaki gak pernah memberi harapan." balas lelaki itu
"Semuanya sama saja." jawab Sandra berusaha mengakhiri semuanya
Lelaki itu mengembangkan senyumnya, "Saya berbeda,"
"Terlalu percaya diri. Gue yakin kalau lo itu sebelas dua belas sama si Satria." ucap Sandra tidak mau kalah lagi
Lelaki itu menghela nafasnya "Jangan samakan saya sama yang lain. Seseorang punya sifat yang berbeda-beda. Intinya mau tissue gak?"
Sandra melihat kembali kearah tissue yang berada ditangan lelaki itu. Sandra mengambil dan tersenyum lebar
"Makasih lho ya, tapi usaha lo untuk mendekatkan gue dengan cara seperti ini gak akan membuat gue suka sama lo." Sandra terdiam sebentar setelah mengucapkan itu
Bodoh.
Sekarang pasti lelaki itu menge-cap Sandra sebagai perempuan dengan tingkat percaya diri yang tinggi.
"Kalau nanti suka gimana? Pasti dalan seminggu ini, kamu bakalan jatuh cinta sama saya." ucap lelaki itu kemudian meninggalkan Sandra yang terdiam tiba-tiba
Sandra menjadi patung lagi sekarang.
^^^
Sekarang ruang aula tempat berkumpulnya para senior sedang diramaikan karena ulah Satria tadi. Semuanya berdecak tidak sangka karena Satria melakukan hal seperti itu. Sebelum itu, masa ospek berjalan biasa saja. Tidak ada yang seru, bahkan games yang diberikan menurut mereka sangat datar. Tetapi karena ulah Satria tadi membuat masa ospek menjadi seru dan ramai. Bahkan kejadian tadi direkam oleh camera recorder milik Nando
"Keren juga cara lo Sat, tapi kasian banget, dia jadi kayak malu gitu" ucap Lena sesudah melihat rekaman berisikan kejadian tadi
Satria hanya cengengesan senyum-senyum tidak jelas "Weits, iya dong. Gue" balasnya
"Lo kenal sama dia Sat?" tanya Aziz
Satria mengangguk "Kenal, satu sekolah sama gue dulu. Nyatanya sekarang ketemu lagi"
"Wah, pantesan kayak real gitu" balas Senan
"Kenapa lo ngelakuin kayak gitu Sat? kasian bro, dia cewek. Pasti sakit banget dipermainin gitu," sambar Angga
"Santai aja." jawab Satria sambil memainkan ponselnya
Tidak lama keadaan menjadi diam dan pada asik sendiri, seseorang masuk kedalam aula dengan wajah kusut bercampur kesal "cuma cowok yang gak punya hati yang ngelakuin itu," ucap lelaki itu membuat semua menoleh kearahnya
"Terus, masalah buat lo Nan?" tanya Satria dengan santainya tanpa memikirkan bagaimana perasaan Sandra tadi
Nando, pemilik camera recorder yang merekam semuanya. Rasa sakit bercampur kesal saat melihat Satria mempermalukan Sandra didepan tadi walaupun dengan maksud seru-seruan, nyatanya yang Satria lakukan seperti menjatuhkan nama Sandra. Nando benci Satria sejak itu
"Itu masalah buat gue." jawab Nano menatap tajam mata Satria
"Emang lo siapa Sandra? emang lo kenal?" tanya Satria sambil melangkahkan kakinya menuju Nando yang terduduk sambil menyeruput cokelat panas ditangan nya
Nando terdiam. Ternyata nama perempuan itu beneran Sandra. Ok, Nando akan mengingat namanya
Nando berdiri dari tempatnya "Mau kenal atau enggak. Kelakukan lo seperti itu, nyakitin hati perempuan"
Satria terkekeh pelan "Seperduli itu lo sama perempuan yang gak lo kenal sama sekali?"
"Mau dia atau siapapun. Seharusnya lo mikir dua kali sebelum ngelakuin hal itu." jawab Nando
Nando tiba-tiba mengangguk seolah paham "oh iya, lo kan otak aja gak dipake. Hati sekeras batu, mana bisa mikir dua kali?"
Skakmat untuk Satria
Satria tersenyum miring kearah Nando, ia mengepalkan tangan nya. Usaha untuk memukul Nando gagal, karena dengan cepat Nando mencegah tangan lelaki itu. Senior yang berada disana langsung berdiri dan berupaya untuk memisahkan mereka berdua
"Gue gak butuh nasehat dari lo" cibir Satria kesal
Nando melepas cengkraman tangan Satria "Asal lo jangan melakukan apapun itu ke perempuan tadi"
^^^
Satria merebahkan tubuhnya kekasur empuk yang ia rindukan sejak tadi. Kalau ia tidak dipilih sebagai panitia ospek, pasti ia tidak akan menyia-nyiakan hari libur nya untuk tidur seharian dirumah
Sandra
Perempuan itu seketika ada difikiran Satria saat ini. Apa yang ia lakukan tadi sangat-sangat menyakiti perasaan nya? Satria mengusar rambutnya kasar
Sebenarnya bertemu dengan Sandra adalah harapan yang ia harapkan sejak dulu. Namun nyatanya, Satria sendiri yang menghancurkan harapan itu
^^^
Sorry for typo gais! thank you for votement.Di mulmed itu Nando😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken
Teen FictionPLEASE DON'T COPY MY STORY❤ "Semakin dalam kamu menyukai seseorang. Semakin dalam juga kamu merasakan rasa sakit itu" - Ini bukan kisah si cowok dingin dengan gadis periangnya. Bukan cerita romantisa yang berakhir bahagia. Dan bukan pria badboy yang...