-Hanya hal-hal sederhana tapi membuat bahagia. Aku harap itu bertahan selamanya-
Happy Reading
^^^
Sandra PoV's
Rintikan hujan malah semakin deras, dan cuaca di cafe juga semakin dingin. Lelaki itu, Nando juga masih bertahan disana. Padahal aku tadi melihat payung di sisi samping tas ransel nya, kenapa ia masih disini terduduk berdua bersama ku. Ya, dasar lelaki gabut. Pasti ia tidak punya teman ngobrol dirumahnya. Atau mungkin tidak ada yang kuat mendengar ocehan nya
Nando terus-terusan mengoceh daritadi, entah dia manusia atau keturunan burung beo. Atau mungkin saja dia memang suka banyak bicara seperti ini, padahal daritadi aku tidak merespon dan hanya memangut-mangut
"Sandra, lihat sini" mata ku langsung menatap kearahnya
Klik!
Aih, sembarangan asal foto saja.
Aku langsung berdiri dan ingin mengambil handphonenya, tapi Nando terus-terusan menghindar dan tidak memberikan celah sedikitnya
"Apasih, kepedean. Orang saya tadi foto diri saya sendiri---"
Ia menunjukan layar handphonenya, bener. Ternyata dia menjepret fotonya sendiri. Aku terduduk malu dan memalingkan wajah ku
Kampreeeet.
Klik!
Lagi-lagi ia berfoto lagi, entah ini siapa yang ia foto. Aku tidak perduli. Mata ku melihat kearahnya yang sedang senyum-senyum sendiri saat melihat sesuatu dihandphone nya, dasar aneh
Kalau kalian ingin tau, Nando itu
1. Banyak omong
2. Tukang foto diri sendiri. Alay.
3. Suka ketawa-tawa sendiriPasti Nando sedikit tidak waras! karena ia memenuhi tiga ciri-ciri diatas
Tapi, Nando itu ganteng.
"Lo itu enggak ada kerjaan apa daritadi disini terus. Sana pergi" umpat ku tidak tahan daritadi. Sedikit risih sebenarnya ada Nando disini, berisik.
Nando melihat kearah ku dan tersenyum "Emang kenapa sih, sombong banget neeeng"
"Pergi, gue males liat lo disini" umpat ku lagi
"Kamu aja sana, hus hus hussss" balasnya
"Kok ngusir?"
"Kamu juga tadi ngusir," jawab Nando tidak mau mengalah
Aku langsung bangkit "Ok, bye!" dan pergi darisana. Untuk apa terus-terusan duduk mendengar ocehan lelaki itu, yang ada bikin pegal dan pengang karena mendegar ocehan nya
Hujan nya terbilang cukup deras, jalanan juga sepi dan tidak banyak orang yang lewat. Daerah nya jarang sekali terdapat kendaraan umum, tadi nya ingin pesan grab/gojek tapi sayang paketan habis dan belum isi
Rasanya ingin masuk lagi kedalam, tapi kalau melihat aku masuk lagi, lelaki itu pasti langsung bilang "Kamu enggak mau jauh-jauh dari saya,"
atau
"Ngapain kamu disini. Kan saya udah usir, sana pergi"
Aku melirik kearah arloji yang menandakan pukul 17.03 terpaksa aku harus hujan-hujanan sedikit supaya sampai halte dan mencari taksi disana
"Ojek payung neng?"
Aku tersentak kaget mendengar suara seseorang lelaki dibelakangku, aku mendengus kesal saat melihatnya. Dia lagi dia lagi, sekian banyak nya laki-laki didunia ini kenapa harus Nando yang berada disini
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken
Teen FictionPLEASE DON'T COPY MY STORY❤ "Semakin dalam kamu menyukai seseorang. Semakin dalam juga kamu merasakan rasa sakit itu" - Ini bukan kisah si cowok dingin dengan gadis periangnya. Bukan cerita romantisa yang berakhir bahagia. Dan bukan pria badboy yang...