Takut keteteran kalo besok jadi update sekarang aja ya ❤️
Mari vote dulu sebelum membaca seperti sebelum-sebelumnya
Happy reading ❤️
Kalau orang lain tahu kalau ini benar-benar terjadi dan tahu sebelumnya aku menolak tawarannya, mungkin mereka akan menertawakanku begitu keras. Aku mengatakan tidak mau sebelumnya, tapi pada akhirnya aku menerima tawarannya. Aku menerima tawaran Jeong Han untuk pulang bersamanya, dan sekarang rasanya aku benar-benar seperti menjilat ludahku sendiri.
Aku tak memiliki pilihan lain karena pria itu terus saja menahanku untuk pulang lebih dahulu. Bahkan ketika staff rumah sakit dan dokter lain lewat dan menggoda kami, Yoon Jeong Han menanggapinya dengan bangga kalau akulah kekasihnya saat ini. Sekalipun aku mencoba mengelak, Yoon Jeong Han akan membuatku bungkam dan terus memotong pembicaraanku. Karena dirinya yang terus menahanku dan menanggapi orang-orang yang menggoda kami, akhirnya aku harus melewati bus terakhirku menuju apartemen.
Ini sudah nyaris jam 10 malam dan kalau aku memesan taxi akan membuang uangku. Tujuanku dan Yoon Jeong Han yang sama dikarenakan apartemen kami berada di gedung yang sama, akupun menerima tawarannya. Setidaknya aku hanya perlu bertahan selama 1 jam saja bersamanya.
Ya tahan saja dahulu demi penghematan.
Jeong Han justru semakin bertindak seenaknya begitu aku menerima tawarannya, dia malah menyuruhku untuk menyetir. Jeong Han bilang dia sedang lelah dan seenaknya menyuruhku untuk mengendarai mobilnya.
Apa yang bisa kuperbuat ketika aku hanya menumpang kepadanya. Ya anggap saja itu bayaran karena aku diberikan tumpangan dan jadilah seperti ini, aku yang mengendarai mobilnya.
Yoon Jeong Han?
saat ini ia sedang menikmati kebebasannya duduk di sebelah kursi kemudi dan bersandar dengan begitu nyaman.
Dia benar-benar pintar memanfaatkan situasi dan orang lain, tak heran aku berpikir kalau dia itu orang gila.
Gila karena terlalu licik dan pintar memanfaatkan situasi.
"Aku penasaran." Ucap Jeong Han tiba-tiba ketika keheningan terus saja mengisi dalam mobilnya sejak kami mulai naik ke dalam mobilnya sekitar 10 menit lalu. Aku menoleh kepadanya sekilas dan melihat dirinya tengah memejamkan matanya, "Kenapa kau melindunginya yang sudah jelas-jelas menyakitimu. Padahal kau tahu ia mengkhianatimu, tapi kau tetap mempertahankannya untukmu?" tanya Jeong Han yang ketika kulirik sekilas lagi masih tetap memejamkan matanya itu.
Aku menghembuskan nafasku sejenak mendengar pertanyaan yang rasanya sensitif untuk hatiku, "Aku mencintainya." Jawabku singkat tapi begitu mendengar jawabanku, kudengar Jeong Han tertawa melalui hidungnya. Aku meliriknya lagi sekilas, "Aku sudah mencintainya selama 4 tahun meskipun hubungan kami baru berjalan 2 tahun." Lanjutku dan mulai mengendalikan kemudi dengan satu tanganku ketika berada di jalanan yang lurus dan lengang.
"Sepertinya kau terobsesi kepadanya." Duga Jeong Han dan akupun memiliki tanggapan yang sama dengan dirinya sebelumnya, tertawa melalui hembusan nafas di hidungku.
Aku tersenyum sejenak, "Awalnya aku hanya mencintainya dalam diam, " jawabku menggantung sembari tangan kiriku yang terbebas menyelampirkan helain rambut yang terjatuh ke telingaku. Mengatur nafasku sebentar kini kembali aku melanjutkan jawabanku, "Ketika aku tersakiti karena mantan kekasihku, Choi Seung Cheol adalah obat kesembuhan hatiku yang sekarat. Kami hanya bertemu karena kencan buta yang diadakan teman kami, padahal kami tak menginginkannya saat itu. Hahaha... demi menghindari mereka, saat bertemu di toilet kami berencana untuk berpura-pura menerima kencan buta itu dan berkencan." Lanjutku sembari diselingi tawaku saat mengingat hari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Foolish || Choi Seung Cheol
Fanfic[Completed] Dia kekasihku yang memiliki hubungan dengan sahabatku. Aku mengetahui bagaimana mereka mengkhianatiku tetapi mereka tak tahu kalau aku mengetahui pengkhianatan yang dilakukan oleh mereka. Mereka tak tahu bagaimana aku bertahan dalam ras...