07

3.9K 431 9
                                    

"oi pendek!"

changbin secara otomatis menoleh ke belakang. terlalu terbiasa dengan panggilan itu. awalnya ia ingin marah. tetapi wajah minho yang tersenyum lebar membuatnya mengurungkan niatnya. namun ia tetap mendesah kasar dan menatap minho tanpa minat.

"apa?"

minho tersenyum semakin lebar. lengannya ia gunakan untuk merangkul changbin.

"keluar yuk. aku bosen."

changbin mengerang protes ketika minho mulai menyeret dirinya.

"males. ajak yang lain saja."

"sudah. pada sibuk. kau harapanku yang terakhir. ayo dong."

changbin mendesah pasrah ketika jemari minho meremat pundaknya. ia pun akhirnya mengangguk pelan.

"sebentar aja ya hyung. aku capek."

minho mengangguk dengan antusias. membuat rambutnya bergoyang lucu. kedua pasang kaki itu kemudian melangkah menuju trotoar jalan. masih dengan minho yang merangkul bahu changbin dengan akrab.

"masker! aku lupa masker!"

kemudian keduanya kembali masuk ke dalam dorm. beberapa saat kemudian mereka kembali menginjakkan kaki-kaki mereka di trotoar jalan.

"dompetku ketinggalan!"

dan mereka kembali masuk dorm. baru saja melangkah ke luar gedung, changbin menepuk dahinya.

"telepon genggamku tinggal!"

akhirnya setelah lelah bolak-balik keluar-masuk gedung itu, keduanya memutuskan untuk delivery makanan saja selagi menertawakan kebodohan mereka tadi.

"telepon genggamku!"

minho dengan gaya yang berlebihan meniru changbin. keduanya kembali tertawa lebar. selama beberapa menit mereka berbincang-bincang di ruang depan. posisi mereka pun berubah-ubah. dimulai dari minho yang duduk di lantai dan changbin di atas kursi hingga minho yang duduk di atas sofa dengan kepala changbin di pangkuannya.

changbin yang jahil berulang kali menggesekkan rambutnya di paha minho. minho terkikik geli kemudian memukul pelan lengan changbin. keduanya melanjutkan aktifitas tidak jelas itu selama beberapa menit hingga suara bel menganggunya.

"biar aku saja. itu mungkin makanan kita."

changbin dengan sigap bangkit dari tidurnya kemudian meraih dompetnya yang tergeletak di atas meja.

"eh tunggu. nih duitku."

minho menahan lengan changbin dan menyodorkan beberapa lembar uang. changbin menggeleng. ia mendorong pelan jemari kecil minho kemudian terseyum.

"aku yang traktir."

kemudian kaki pendeknya melangkah cepat menuju pintu. ia mengabaikan suara teriakan minho yang nyaring dan berusaha utuk menyembunyikan wajahnya yang memerah. jemarinya meremat dadanya. berusaha untuk menetralkan detak jantungnya.

"changbin jjang! aku padamu mbin!"

minho terkikik pelan sembari merebut sebuah bungkus besar dari tangan kanan changbin. changbin hanya menggeleng kecil. sebuah senyuman tersemat di wajahnya yang mulai memerah mendengar panggilan kesayangan itu.

"makan! ayo makan!"

minho dengan antusias membuka bungkusan besar itu dan mengeluarkan semua isinya. berkotak-kotak makanan pun keluar. mulai dari yang ringan hingga berat. pedas hingga manis. panas hingga dingin.

changbin menenggak ludahnya. ia tidak sadar ketika tadi ia menyodorkan sejumlah uang kepada si kurir makanan. ia hanya memberikannya asal dan menutup pintu ketika mendengar si kurir berkata terimakasih.

semoga saja ketika ia membuka dompetnya nanti benda persegi itu tidak kosong melompong. ya, semoga saja.

cie changbin kere

obsession ft. stray kidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang