17

2.5K 292 8
                                    

minho membuka pintu itu pelan. ia berjinjit memasuki ruangan itu dengan sebuah senyuman jenaka menghiasi wajahnya. senyuman itu melebar ketika netranya mendapati changbin yang tengah sibuk menyusun lembaran kertas.

"dor!"

minho menyeru. badan changbin menegang untuk sesaat. pria pecinta kegelapan itu mengusap dadanya.

"hyung!"

changbin menyeru kesal. minho justru tertawa senang mendengar intonasi suara changbin yang menurutnya lucu.

"kau sedang apa?"

minho bertanya. pria manis itu masih cekikikan, omong-omong.

"menyusun ini. chan hyung bilang ini jadwalku membersihkan studio."

minho mengangguk-anggukkan kepalanya pelan.

"bisa aku bantu?"

"tidak usah."

changbin berkata dengan cepat. minho merengut kesal.

"kenapa? aku gak akan merusak kok. aku bukan felix atau jisung."

changbin menggeleng.

"tidak. hyung duduk manis saja di sana. aku tinggal menyusun beberapa hal lagi."

changbin menunjuk sebuah kursi di pojok ruangan. minho mengerang kesal.

"tapi aku ingin bantu!"

"diamlah dan turuti aku, hyung. aku tidak ingin kau kelelahan dan sakit."

minho mengerucutkan bibirnya.

"aku cuma akan menyusun buku-buku itu! mana mungkin aku bisa sakit karena hal itu."

minho terus-menerus melayangkan protes namun kakinya melangkah menuju kursi yang tadi ditunjuk changbin dengan langkah pendek dan kaki yang dihentak-hentakkan. seperti anak kecil yang tidak dibelikan mainan oleh ibunya.

changbin terkekeh pelan. ia melanjutkan pekerjaannya dengan cepat. ketika ia membalik badannya dan bersiap-siap untuk mengagetkan minho, netranya menangkap pemandangan indah.

minho tertidur dengan sangat lucu. kepalanya menyender ke standing mic yang tertumpuk secara acak dan kedua belah bibirnya yang menjauhi satu sama lain.

"hyung, bangun."

changbin dengan lembut membangunkan minho. yang dibangunkan menggeliat kecil kemudian melanjutkan tidurnya.

"ini yang tadi ingin membantuku, hm?"

changbin terkekeh pelan. ia melayangkan sebuah kecupan di dahi minho kemudian meraih sebuah karpet dan menggelarnya di lantai. pria pendek itu meraih dua buah bantal sofa, menyusunnya dengan hati-hati di atas karpet, meraih dua buah hoodie besar dari dalam tasnya — satunya milik woojin dan satunya lagi milik hyunjin, tertinggal di studio — kemudian meletakkannya secara asal di atas karpet.

changbin dengan hati-hati memindahkan minho ke atas karpet itu, menyelimutinya menggunakan hoodie milik woojin dan ikut menidurkan dirinya di sebelah minho.

minho membalik tubuhnya membuat dirinya dan changbin berhadapan. changbin menarik pinggang minho mendekatinya. bibir pria itu mendarat dengan lembut di dahi minho.

"selamat malam, sayang."

changbin berbisik sebelum kemudian mendengkur halus masih dengan posisi memeluk minho.

endingnya udah ada!

obsession ft. stray kidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang