MENCINTAI

945 52 4
                                    

Irime (Y/N) pov

Aku irime gadis yang bisa dibilang terlahir dari kluarga yang sederhana, ayahku? Ntahlah, dia pergi pergi kemana. Ibu ku sakit-sakitan. Akan kuceritakan hidupku.

"Buuu, ireme pamit sekolah dulu. Jangan lupa minum obat. Ireme udah siapin di nakas" sambil beresin buku2, ku ambil sepotong roti tawar. dan beranjak kluar rumah

"Uhukk, yaa hati-hati. Jangan pulang terlalu sore nak" ucapnya serak khas orang batuk.

"Tentu saja" teriak ku brlari kluar rumah.

💝💝💝

Aku pun brlari di pinggir jalan mnuju sekolah.


"Ahh akhirnya gerbang masih terbuka" mnghela nafas lega dan segera masuk area sekolah ku menatap sekeliling, namun mataku tertuju pada seorang pria berambut coklat yang sedang mengobrol bersama temanya, ku mungkin menghiraukanya hari ini karna aku harus cepat-cepat masuk kelas.

Seharusnya jam pelajaran pertama sudah dimulai, tapi heranya tidak ada guru yang mengajar.

"Ehh bu seulgi mana?" tanya ku pada seorang teman sebangku.

"Lah? Lu g tau? Hari ini sklah kita lg sibuk. Nanti siang sekitar pukul 08:30 ada pertandingan basket, nanti kita nonton ya? Lu tau? Ada cogan dari kelas sebelah loh" ucap yuqi, yah dipikiranya selalu saja cowo.

"Beneran woy? Ayoo, gw harus duduk di tmpat paling dpn nih " dengan semangat 45 aku mnarik tngn yuqi dan brlari ke arah kantin membeli minuman isotonik disana.

"Kalo jaemin aja nomor satu ya me" cletuk yuqi sambil memasang eyesmilenya.

Selesai membeli minuman, aku dan yuqi pun ddk manis sambil memegang erat minuman yng ku beli tadi, melihat jaemin dari kejauhan. Yah! Dia sedang pemanasan, dngn kringat di lehernya membuat kesan seksi bagi ku.

"Liatinya biasa aja woy!" goda yuqi noyor kplaku sambil cengengesan

"Ehh ehh prtandinganya udah mulai woy!" teriak siswi siswi memberi semangat.

Sontak mnjadi prhatian anak-anak yang bersiap memulai prtandingan, dengn ditandai senyum terimakasih.

"Aghkkk! Bagaikan disamber petir, ambyar sudahh hati gw!" ucap yuqi dengan lebaynya.

Aku tidak memperdulikan, aku ikut berteriak dan mngeluarkan suaraku yang sedikit serak meneriaki nama jaemin.

Jaemin, yah! dia menatap ke arah ku dngn wajah yang datar. Dngn prlahan aku pun menelankan suara teriakanku. Dan tersenyum padanya.

🍒🍒🍒

Pertandingan sudah selesai. Yuqi yang g tau pergi kemana, mungkin lg nyamperin doinya. Anak2 juga udah bubar, aku terduduk diam sndirian disamping tas jaemin. melihat jaemin dari kejauhan yah! Dia mendekat ke arahku. Dengan segera aku pun menawarkan minuman yang ku beli tadi. Tidak ada tanggapan, dia mntp minuman yang aku beri sekilas, dan menangkisnya  otomatis minuman itu terlempar ke sembarang arah.

"Jngn kaya gini ke gw plis! Dngn lu kaya gini ke gw. Gw g bakal cinta sama lu yaa!" jaemin, dia membentaku ku . Rasa sakit dan menahan air mata yang aku rasakan.

"T-tapi itu buat lu jaem" aku pun kmbali memungut minuman yang jaemin lempar.

Jaemin hanya diam beberapa menit sebelum dia pergi dari pandanganku.

Aku melihat punggungnya yang perlahan menjauh. Hujan deras siang ini. Seakan2 langit ikut menangis dngn perjuangan ku yang tak prnah dihargai oleh jaemin.


Aku hanya diam ttp mematung disana, air mata yang bercampur dngn air hujan membasahi pipi dan badanku.

-irime pov off-

Next? Komen.
Vote, hargai jempol gw ahay
Sepi? Gw hapus. Bay😂

Ireme(Y/N) gw bingung pen kasih nama siapa buat peran cewenyaa.

Bahasa nya g jelas? G usah di baca. Simple.

 Jaemin|•Like Devil✔Where stories live. Discover now