BUTUH BALASAN

372 36 8
                                    

Irime masuk ke kelasnya, melihat ke arah jaemin yang sdng duduk di dekat shuhua.

Rasa sakit hati sudah menjadi sarapan irime setiap pagi. Irime melangkahkan kakinya mendekat ke arah jaemin sembari memasang senyum manisnya.

"Jaem ntar balik bareng gw yuk" ajak irime sambiil megenggam tngn jaemin pelan.

"Ihhh jan pegang2! Najis bet gw pulang sama cewe dekil, kumel,kucel kek lo" kesal jaemin sebelum dia menghentak tngn irime.

Irime sempat diam beberapa menit, mencerna ucapan jaemin yang berhasil membuatnya sedih.

"Widihhh, hahaha kapal gw berlayar nih" goda chenle dari depan pintu kelas sembari menatap jaemin yang lagi duduk satu bangku bareng shuhua.

"Pj'nya bor. Ngopi yaa di kantin belakang!" goda jeno sambil naik turunin alisnya

Irime melangkahkan kakinya menjauh dari jaemin dkk

💝💝💝

Irime memasukan buku dan kotak pensilnya ke dalam ransel, dia berjalan keluar kelas karna sudah saatnya jam pulang. Namun saat di koridor, matanya menangkap sebuah kejadian yang tak menyenangkan.

"Pak hentikan" irime berlari ke arah guru yang sedang menampari jaemin.

"Irime, kamu jangan ikut campur masalah bapak dan bocah sialan ini!" bentak sang guru. Wajahnya memerah menahan emosi yang memuncak

"pak kai maaf, ada masalah apaa ya? tak sepantasnya bapak melakukan kekerasan pada murid" jelas irime hati-hati dengan nada yang halus.

"Kau tau? Dia berkelahi dengan haechan dilapangan saat pelajaranku berlangsung. Aishh! Itu benar-benar tidak sopan! Dan asal kau tau? Haechan sedang ditangani di rumah sakit karna tanganya patah tulang!" jelas pak kai dengan nafas yang memburu

Irime pov

Mataku melihat ke arah jaemin yang sedang meringis memegangi pipi kananya,

"apakah ada masalah khusus sampai-sampai kedua teman ini berkelahi?" Pikirku

"Jaemin, lu harus minta maaf ke haechan" ku membuka suara menghampiri ke arah jaemin.

"Gausah sok baik! Pergi dari kehidupan gw! Lu tau? Gw bnci sama lu me!" bentaknya, dan mndapat tamparan dari pak kai lagi. membuat ku kaget dan mundur satu langkah dari jaemin.

"Aghk" dapat ku saksikan jaemin meringis kesakitan karna tamparan tangan kekar pak kai.

"Sama perempuan saja kau sangat kasar! Sekali lg bapak mnghetahui bertengkar dengan haechan. Bapak akan memanggil orang tuamu kemari!" bntak pak kai dngn tatapan tajamnya kemudian berlalu.

Aku hanya mnundukan kepala dan diam.

"Puas? Lu seneng kan liat gw kaya gini?!" jaemin mendekat ke arahku tangan kananya menarik rambut hitam panjangku dengan kasar. aku meringis kesakitan bisa ku rasakan sakitnya seperti kepalaku akan lepas.

"G-gw hikss gw minta maaf jaem" isakan ku tak terdengar oleh siapapun di koridor sepi ini karna suara deras hujan.

"Nangis ajaa! Nangis sepuas lu! Gw g bkal perduli. Dasar cewe murahan!" teriaknya padaku mndorongku tubuhku hingga aku terjatuh dilantai, punggungku terbentur tembok dengan keras.

"Sakit" rintihku pelan.

Jaemin berlari menjauh dariku, aku terduduk membenarkan posisiku. Ku umpatkan tangis ku pada kedua kaki dengan tangan yang memeluknya.

"Gausah nangis, simpan air mata lu me. Lu tau? Air mata lu itu berharga" ucap seorang pria yang duduk disampingku, suaranya tak asing lagi bagiku.

Aku sedikit terkejut dan buru-buru mnghapus semua air mata yang membasahi pipi.

"G-gue? Gue g nangis jin, g-gue kelilipan. Ehe" dengan mata dan hidung yang masih memerah ku menatap ke arah baejin

"Gausah bohong, gw tau semuanya me" dia mngelus bahu ku perlahan guna menenangkan ragaku.

"Lu tau knapa jaemin sama haechan berantem? Karna mrka bedua naksir cewe yang sama" jelasnya pasal kejadian tadi siang.

Aku tak sempat malu bertanya siapa nama gadis yang diperebutkan haechan dan jaemin itu, aku memilih diam.

Irime pov end

Votee.

 Jaemin|•Like Devil✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora