Kunci Motor
Di ujung sendau gurau
kita menyibak udara malam waroeng steak,
dalam ingatan yang masih melekat
kau sapukan ujung kunci motormu di ubun-ubunku.
Aku diam karena tersentak,
pada caramu memperlakukanku.
***
Tidak pernah kah kau tahu, segala hal yang terasa spesial itu hanya karena perkara satu perilaku? Akan aku beri tahu, agar dapat kau antisipasi hukum Newton III itu. Hanya tersebab kau mengangkat tanganmu untuk menyentuh kepalaku (bahkan menggunakan kunci sepeda motor) jantungku berdegup aneh, pipiku merona, hatiku memanas, mataku terpana.
Terlalu mudah.
Terlalu mudah.
Terlalu mudah.
Ya, memang sangat mudah. Karena jika kau tahu, itu adalah hal yang paling aku sukai; mengusap ubun-ubunku; mengusap kepalaku, dibanding pelukan atau genggaman. Kemudian yang tersisa tinggal pertanyaan-pertanyaan yang sama, yang terus kusuarakan keras-keras di kedalaman hatiku.
Kenapa kau lakukan itu?
YOU ARE READING
THE DAWN RIGHT BEFORE THE SUN RISES
PoesiaKata-kata yang menjadi kalimat untukmu, karenamu. Maaf untuk segala ketidaksempurnaanku. Semoga kau bahagia, begitu pula aku.
