TRING..TRING
Ponsel ku berdering tepat di kuping ku
Bukan. Ini bukan bunyi alarm tetapi dering panggilan
‘siapa yang nelfon pagi-pagi sih?!' Aku tidak melihat caller penelfon. Dengan sepihak aku matikan ponsel itu dan melanjutkan untuk tidur
10 menit kemudian , ponsel ku berdering
Dengan jengkel aku angkat telfon itu
“ Halo! Siapa sih pagi-pagi udah -”
“ shut. Marah terus ih ”, Aku terdiam. Ini suara Dito
Memang benar anak itu. Selalu punya cara untuk membuat mood ku berubah
“ ngapain sih Dit? Ya ampun ini masih jam 5 pagi. ” Aku mengoceh sendiri sedangkan Dito hanya mengiyakan saja“ gue tau lo lagi gak sholat. Gue mau ngingetin hari ini kita jalan. ”
“ iya gue inget. Udah ah gue mau tidur lagi”
“dasar lo. Kebo. Yaudah deh. Sleep tight again my pinguin. ”
TUT.
Telfon di matikan sepihak. Ah sialan. Aku tidak bisa melanjutkan tidur ku.
Dito. Kamu selalu bisa high and swing mood ku
Kadang kau bikin aku kesal sejadi- jadinya namun kau pun bisa mengembalikanya lagi. Memang benar, setiap orang mempunyai cara sendiri untuk memperlihatkan kasih sayang nya
Hmm.. memang Dito sayang sama aku? Kurasa tidak. Dia hanya sayang sebatas teman saja tidak lebih dari itu
° ° °
10.00 WIB
Aku sudah siap dengan baju simple dan rambut cepol kuda. Dengan sedikit polesan lip-ice agar tidak pucat
Hari ini sekolah ku libur. Iya tau. Seharusnya aku belajar untuk persiapan berbagai ujian tetapi untuk kali ini saja, aku ingin menghabiskan waktu dengan Dito
“ Salma nya ga ada.” kebiasaan Bang sultan. Selalu mengada - ada seakan aku tidak ada di rumah. Apa kalian seperti itu juga dengan kakak kalian?
“ apaan si Bang sultannn. ”
“ idih semangat amat yang mau maen ama pacar. ”
“ pala lu pacar. ”
“ udah gue mau pergi dulu. Bye. Assalamualaikum. ”
Aku keluar rumah dan menghampiri Dito. Kali ini Dito menggunakan motor. Tidak masalah sih, mau motor atau mobil asal bersama Dito aku juga senang hehe..
15 menit perjalanan ku menuju rumah Dito. Aku senang ke rumah Dito. Karena mama sangat baik
KAMU SEDANG MEMBACA
U S A I
Short StoryAku pernah Patah hati Dan aku berjanji pada diriku sendiri akan menutup saja hati ini agar tidak pernah di kecewakan lagi Namun, sang waktu berkata lain Laki-laki yang baru ku kenal itu berusaha mencoba untuk terus masuk kedalam dengan berbagai car...