Hari ini Minggu. Hari dimana aku tidak melakukan kegiatan apa-apa. Aku hanya duduk di pinggir jendela menikmati angin pagi dan secangkir coklat panas
Kalau kalian tau, filosofi coklat berasal dari Dito
Aku senang membayangkan Dito. Hal itu perlahan menjadi candu bagi ku.
Omong-omong, Dito tidak terlihat kabarnya pagi ini
Aku tau, anak itu pasti belum bangun. Ah iya.. kalian pasti pernah kan membayangkan, bagaimana jika kalian menikah dengan seseorang yang kalian idam-idamkan? Begitu pun aku. Aku senang membayangkan jika suatu saat nanti aku akan menikah dengan Dito, menyusun masa tua dengan nya. Jika di ingat-ingat menceritakan kembali kisah lamaku, sama saja seperti mengorek kembali luka yang selama ini aku kubur. Tapi satu hal, kisah ini sudah lama. Dan aku sanggup untuk menceritakan nya kepada kalian
DITO. anak bungsu yang memiliki satu kakak. Sama seperti ku. Laki-laki yang begitu fanatik dengan sepak bola. Begitu fanatik dengan Game. Begitu fanatik dengan sesuatu hal berbau Anime. Ada beberapa kesamaan antara aku dengan nya, sehingga pesan chat kami selalu saja ada hal yang akan di bahas
Tetapi, aku lebih suka berinteraksi langsung dengan manusia itu. Selalu ada cara bagaimana ia memperlakukan ku dengan berlebihan dan selalu membuat diriku melayang, hingga ke pluto.. hehe
Aku ingat, saat pertama kali kedua pipi ku di cubit habis oleh nya. Ketika ia selalu menarik perhatian ku, walaupun saat itu aku sudah berjanji bahwa aku ingin menutup rapat hatiku, tidak akan ku beri ruang kepada siapa pun. Ntah lah, hari itu adalah hari-hari sebelum aku melihat nya bertanding saat itu
“ Sal. Lo lagi ngapain? ” aku hanya melihat sekilas dan menjawab secukupnya “ nulis ”
“ maksud gue, nulis apee! ” aku terkekeh kecil,padahal niat ku tidak untuk cuek. Aku memang asik menulis
“ nulis cerita. Gue mau bikin cerita di blog. Tapi nanti sih gak sekarang ”
“ tulis cerita tentang kita aja Sal ” aku melihat nya dan tertawa “ aneh lo. Kita emang apa sampe di tulis di blog gue ”
“ aku ramal, kamu akan menjadi pacar aku. Huekk ” kami tertawa bersama. Dito memang lucu. Selalu ada tingkah yang dia buat demi membuat ku minimal tersenyum “ Sal! Gue lupa kita taruhan ”
“ oh iya. Lo dulu tebak ” kami bertaruh opening dalam sebuah film anime jepang. Sampai akhirnya kami saksikan episode malam itu , dan.. aku kalah
“ yes, gue menang Sal! ”
“ ih curang! Ini belum Dit ”
“ dih liat nih ”
“ iya deh! Gue kalah. Hukuman gue apa? ” saat itu aku di suruh untuk menutup mata dan aku lakukan itu
Hingga pada akhirnya, sebuah jari menarik pelan pipi ku. Aku terbelalak. Tetapi reaksi nya hanya tertawa saja
“ D-Dito, l-lo nyubit? ”
“ iya. Biar jadi tanda kalo pipi suci lo yang pertama kali nyentuh pipi tembem lo adalah gue ” aku tidak bisa berkutik lagi. Baru pertama kali aku merasakan hal ini, dadaku berdegup kencang tak karuan. Dan semenjak hari itu, seorang Dito merubah dirinya begitu spesial untuk ku
TRINGG!!
Sebuah notifikasi telefon masuk, membuyarkan lamunan ku. Aku berjalan mengambil ponsel dan ternyata yang menelfon ku adalah Nae.
KAMU SEDANG MEMBACA
U S A I
Short StoryAku pernah Patah hati Dan aku berjanji pada diriku sendiri akan menutup saja hati ini agar tidak pernah di kecewakan lagi Namun, sang waktu berkata lain Laki-laki yang baru ku kenal itu berusaha mencoba untuk terus masuk kedalam dengan berbagai car...