Bahagia itu sederhana

26 6 0
                                    

Pagi ini , aku datang lebih awal dan ingin mengerjakan tugas yang belum terselesaikan semalam

Aku mengeluarkan laptop ku dan fokus kepada tugas

 Hanya aku dan beberapa siswa yang baru datang.

Aku bosan dan ingin membeli beberapa makanan untuk mengganjal lapar , saat sampai kantin ternyata ada Dito disana dan dia menjahili ku di depan teman-teman nya “ eh pacar gue udah dateng, pagi pacar. ”

Aku hanya diam. Ada perasaan malu , kesal , dan sedikit senang. Ah sudah lah ia hanya bercanda di depan teman - teman nya “ kalo dia pacar lo dia pasti nyapa balik. ”

“ Sal, masa pacar sendiri gak di bales sih? ” Aku hanya tertawa kecil “ berapa bu jadinya? ”

“ 4000 neng. ”

“ makasih ya bu. ” aku menerima kembalian dan pergi meninggalkan tempat itu. Bukan aku tidak suka karena ada Dito tetapi aku malu jika di elu-elukan di depan kawan nya Dito

   Pukul 06.45

Sudah banyak siswa yang datang, dan mereka pun sama sedang menyelesaikan tugas. Tetapi tidak dengan Dito. Aku heran dengan anak itu. Kenapa dia jarang mengerjakan tugas tetapi ia tergolong pintar? 

  Aku pun masih berkutat dengan tugas , sedikit di kasih hiasan lalu siap di presentasikan.
Tiba-tiba ada satu siswa dari kelas IPS menghampiri ku 

“ Sal, bisa keluar dulu? ” aku menengok dan hendak menghampiri, tetapi Dito malah menghampiri duluan

“ mau ngapain ama Salma? Jangan godain pacar gue. ”

“ ye samidun. Gue mah anti nikung-nikung club. ”

 Aku menghampiri anak laki-laki itu lalu ia memberi surat “ si Ratna hari ini sakit dia nitip surat ke gue. Nanti kasih ke wali kelas lo ya. ” Aku hanya mengangguk dan si anak itu pergi. Aku menghampiri Dito yang sedang tersenyum ke arah ku

Ntah lah, rasanya seperti ada ribuan kupu-kupu di dalam perutku

   “ lo tuh iseng banget sih. ” aku menarik pelan rambutnya
“ iseng kenapa sih Sal? ” Ia hanya terkekeh sendiri
“ ya itu. lo tau kali. Gue malu Dito plis dong. ”

“ tapi seneng kan? ” ia mencoba menggoda ku

“ apaan sih. ” 

“ seneng gak? Harus bilang iya kalo gak gue putusin! ”

“ yee putusin aja. Emang kita pacaran? Ngga kan. ”

“ oh berarti mau pacaran? Ah engga ah Salma galak nanti gue habis ama lo. ”

“ terserah! ” aku pergi dari anak rese ini. Terkadang aku merindukan ia tetapi aku malu untuk mengungkapkan

 Aku ingin bilang bahwa sikap nya membuat ku nyaman tapi aku gengsi untuk berkata seperti itu

Aku hanya teman nya. Kami sebatas teman, namun ada bumbu lebih di dalam nya, hehe..


Besok sekolah ku libur di karenakan Lebaran ied-Adha

Semua siswa di liburkan sehari, dan hari ini pun kami semua pulang cepat. Namun aku harus ke ruang guru dulu. Sekolah sudah sepi, kemungkinan hanya ada aku dan siswa yang masih betah atau mungkin berpacaran di kelas-kelas sepi, ntah lah aku pernah melihat itu. Saat hendak mengeluarkan motor tiba-tiba masih ada Dito di parkiran “ Nunggu siapa? ”

U S A ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang