三十一 | One Last Time

13.7K 1.7K 633
                                    





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















One last time

I promise after that, i let you go



°













Bang Kevin masuk ke dalam kamar gue dengan tatapan dinginnya. Ia bukan seperti abang gue yang dulu. Ia berubah. Semenjak Jeongin melamar gue kemarin lusa.

"Lo ga boleh keluar rumah mulai saat ini. Karena lo udah bikin malu keluarga, mulai saat ini lo berhenti kuliah. Lo ga boleh kemanapun tanpa izin mama dan gue. Inget itu!" seru bang Kevin dengan nada tingginya. Gue hanya diam sambil mengusap pipi yang basah karena air mata.


Genap 24 jam, gue ga lagi berhubungan dengan Jeongin. Sepulang dari UGD kemaren, gue langsung seperti dipingit. Gue oleh bang Kevin dikunci di dalam kamar sampai keesokan harinya. Gue cuma bisa meratap, meraung, dan menangis.


"Gue, mamah dan papah udah sepakat. Lo ga boleh nikah sama ayah dari anak lo itu." ucap bang Kevin lagi. Gue mendongak menatap abang gue.


"Kenapa? Kenapa ga boleh? Jeongin ayahnya. Dia yang boleh nikah sama gue. Bukan orang lain!" seru gue.

Plakk



Bang Kevin menatap nanar gue yang tengah memegangi pipi kanan. Panas dan perih. Itu yang gue rasakan setelah bang Kevin menampar gue.

"Lo masih mau ngebantah?! Udah hamil di luar nikah, bikin malu keluarga, masih mau ngebantah?!" pekik bang Kevin.

Gue menggeleng sembari menangis. Sejak kecil bang Kevin ga pernah marahin gue. Sekarang, ini kemarahan bang Kevin.

"Sampah," sentak bang Kevin seraya melempar sebuah surat ke wajah gue.

Bang Kevin lalu keluar dari kamar gue dengan membanting pintu kamar. Gue jatuh terduduk di pinggir kasur.

That was my fault. So, I get the consequent.


Gue meraih hp gue di meja samping kasur. Keadaan hp gue sama retaknya dengan hati gue. Layarnya retak parah. Bahkan nyaris ga bisa diliat apapun lagi. Nyala sih cuma ya gitu ga bisa dipake lagi. Hp gue begini pun gegara dibanting bang Kevin waktu kemaren dia marahin gue dan Jeongin nelpon.


Mirisnya, selain ga boleh keluar rumah dan yang disebutkan bang Kevin tadi, gue dapat surat yang dilemparkan ke wajah gue oleh bang Kevin.

Isinya surat drop out dari kampus.


[1/2] Papah Muda ✖ Yang Jeongin✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang