Hug \*(^0^)*/

3.4K 409 73
                                    

Senyum adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat pergerakan atau timbulnya suatu gerakan bibir pada kedua ujungnya, dan mungkin pula di sekitar mata. Kebanyakan orang tersenyum untuk menampilkan kebahagian dan rasa senang.

Ari comeback usai mengendalikan heart attack yg berulang kali menyerang(?) lol.

.

.

.

Seluruh tubuhnya terasa begitu panas. Matanya amat perih dengan mulut yang berulang kalu mengecap rasa getir, serta pandangan yang memburam. Terlebih tidak ditemani oleh sosok-sosok terkasih, membuat keadaan kian menyedihkan.

Ringisan kecil berulang kali mendengung, berusaha mengendalikan rasa pening yang menyerang. Ingin sekali mengadukan sakit yang dirasa, namun tidak seorangpun yang masuk ke kamarnya.

Padahal belum setengah jam dokter pribadi keluarga Kim berwajah cantik memeriksanya. Namun kenapa rasanya sepi sekali, seolah tidak ada satupun yang mencemaskan keadaannya.

"Hiks... pusing~" bisiknya hendak terisak dan mulai berguling lemah. Selimut tebal yang biasanya membuatnya terbuai lelap, kini sama sekali tidak mengurangi ketidaknyamanan tubuhnya. Sesekali matanya melirik pintu berwarna cerah penuh pengharapan, apakah tidak ada yang mengkhawatirkannya?

Oh Jaejoong, sepertinya kau lupa jika telah menyuruh para asisten pribadinya untuk tidak menganggu tidur siangnya.

Pout bibirnya kian terbentuk menggemaskan ketika melihat sebuah nampan besar pada meja, beberapa makanan kesukaannya terhidang menggiurkan namun rasa getir di mulut membuat Jaejoong enggan menikmati bahkan hanya untuk mencicipinya. Tiga butir obat juga telah disiapkan pada sebuah piring mungil.

Perutnya memang berulang kali menyuarakan diri, namun tubuhnya terlalu malas untuk bangkit dari ranjang. Baru saja dirinya hendak bersandar dengan setumpukan bantal besar sebagai penahan punggungnya ketika pintu kamar terbuka dengan beringas.

"TADA!!!!!"

Manik bulat itu memandang jengah ketiga teman usilnya yang tiba-tiba saja memasuki kamar usai mengejutkannya "Apa yang kalian lakukan~ uhuk! Ungg... sakit."

Hideki mendekati ranjang besar Jaejoong dan menyentuh lembut dahi sahabat cantiknya itu "Kau demam ya?"

Jaejoong hanya mengangguk tak berdaya, bersamaan dengan kehebohan lain yang dilakukan Juniel.

"Astaga! Kau ini sedang berpesta atau sakit? Kenapa di kamarmu banyak sekali makanan?" Juniel mulai meraih semangkuk salad buah serta beberapa potong roti yang belum tersentuh.

Sepasang manik bulat itu terpejam sesaat, berusaha mengabaikan ketiga temannya. Hideki yang awalnya terlihat perhatian, kini malah ikut menikmati makan siangnya dan merusuh bersama Juniel.

"Kenapa tidak makan, Jaejoong-ah?"

Pandangannya dipenuhi oleh Jinki yang membaringkan diri di sisi Jaejoong dengan kedua tangan yang sibuk pada gadget.

"Mulutku pahit~"

Pria dengan senyum cerah itu melirik aneh Jaejoong "Bukankah kau harus minum obat? Kulihat obatmu masih belum tersentuh. Berlagak seperti singa, tapi ketika sakit berubah menjadi kitten!"

Jaejoong merengut tak suka, dan mulai menendang tubuh Jinki hingga jatuh dari ranjangnya "Pergi kau! Dasar penganggu!" sergahnya sebelum menyembunyikan seluruh tubuhnya dalam selimut.

Hideki dan Juniel saling melirik sebelum menjatuhkan tubuhnya tiba-tiba pada ranjang Jaejoong.

"Yah!! Kalian ini benar-benar pengganggu! Memangnya siapa yang menyuruh kalian kesini, huh?!" jerit si cantik kesal namun nada suaranya begitu serak, bahkan sepasang kelopak menawan itu menolak untuk terbuka.

RisusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang