Senyum adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat prgerakan atau timbulnya suatu gerakan bibir pada kedua ujungnya, dan mungkin pula di sekitar mata. Kebanyakan orang tersenyum untuk menampilkan kebahagiaan dan rasa senang.
.
.
.
Kaki jenjang itu melangkah tenang, melintasi ruang tamu menuju dapur dimana sosok yang hendak ditemuinya berada. Merespon singkat sapaan dua orang pelayan dan mendapati Jaejoong yang tengah sibuk menata kotak makan.
"Adakah yang harus kubantu?"
Remaja dengan senyum memikat itu berbalik dan menyambutnya riang "Kupikir Yunnie masih di jalan" dan rengkuhan oleh sepasang lengan pucat telah melingkar manis pada bahu kokoh Yunho "Rindu sekali~ Yunnie terlalu lama!"
Bibir hatinya mengulas senyum tipis dan mengusap lembut punggung kurus Jaejoong "Agar aku bisa mendapatkan banyak waktu bersamamu selama seminggu kedepan."
Jaejoong melepaskan dekapannya dan kembali berurusan dengan beberapa kotak makan. Membiarkan Yunho memperhatikan di sisi pantry sebelum meraih sebuah nasi kepal berbentuk kepala beruang lucu untuk dimakannya "Lezat seperti biasa."
"Tentu saja. Jika tidak maka Joongie tidak mau lagi memasak untuk Yunnie!" balas Jaejoong terbesit gurauan "Sudah selesai! Ayo kita pergi, Yunnie."
Namun Yunho malah memajukan wajahnya "Kiss for me?"
Dengan riang Jaejoong mengecup pipi Yunho, mengindahkan desahan kecewa pria tampan itu "Cukup itu saja. Ayo kita segera pergi sebelum taman menjadi begitu ramai."
Yunho hanya menuruti Jaejoong yang telah begitu kuat menarik lengannya menuju pintu utama "Tidak pamit dengan yang lain?"
"Umma dan appa sudah pergi sejak pagi untuk menemui teman mereka. Dan hyungie tidak pernah keluar di pagi hari. Mungkin sibuk melihat nuna-nuna seksi untuk menenangkan adiknya."
Dan Yunho sempat dibuat terperangah oleh penjelasan Jaejoong, meski tidak memungkiri akan kelakuan teman dekatnya itu. Dirusaknya surai kecoklatan Jaejoong gemas "Bicaramu terlalu dewasa, sayang."
"Joongie memang sudah dewasa, Yunnie!"
"Ya, ya..."
...
Rengutan lucu itu menghiasi wajah Jaejoong, sesekali manik bulatnya berpencar ke sekitar taman. Rasanya begitu konyol ditinggal seorang diri di tengah keramaian taman dengan perlengkapan piknik yang lengkap. Seperti orang bodoh saja. Entah kemana Yunho pergi meninggalkannya sejak dua puluh menit yang lalu dan belum kembali.
"Menunggu lama?"
Tanpa sadar Yunho telah berdiri di depannya dengan kantung misterius dalam genggaman "Itu apa, Yunnie?" Sepasang mutiara hitamnya membulat penasaran.
Yunho mengulurkan kantung tanpa merek itu pada Jaejoong seraya mendudukan diri di sisi kekasih belianya "Kau bisa melihatnya sendiri."
Dan Jaejoong menemukan sebuah kotak sedang dari dalam. Bibirnya membulat lucu dan menoleh sejenak ke arah Yunho, yang mengisyaratkan Jaejoong untuk membukanya. Tanpa menunggu lama Jaejoong telah menemukan sebuah jam tangan mewah serta note mungil yang menghiasi.
"Maukah kau memasakan sup miso setiap hari untukku?" ejanya dan menatap Yunho tak mengerti "Maksudnya apa, Yunnie?"
Namun Yunho malah kembali meminta balasan kepadanya "Jadi apa jawabanmu, Kim Jaejoong?"
Jaejoong mencebil buntu tanpa memahami maksud ucapan Yunho "Tentu saja Joongie akan melakukannya selama Yunnie yang meminta."
Setelahnya Jaejoong dibuat tak berdaya oleh senyum Yunho. Sama sekali tidak menyangka jika di taman itu Yunho telah memperlihatkan senyum yang menurut Jaejoong paling menawan. Sepasang manik musang tajam yang tidak melepaskan diri darinya serta senyum simpul yang menggoda. Sepertinya Jaejoong begitu dilimpahi keberkahan pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Risus
FanfictionDalam bahasa Latin, risus artinya senyum. Dan ini adalah kisah Jaejoong yang begitu jengkel pada sang kekasih. Pemuda tampan yang sulit sekali menampilkan senyum, bahkan ketika senang atau bahagia. Kekasihnya itu jarang sekali menampilkan ekspresi...