Senyum adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat pergerakan atau timbulnya suatu gerakan bibir pada kedua ujungnya, dan mungkin pula di sekitar mata. Kebanyakan orang tersenyum untuk menampilkan kebahagian dan rasa senang.
.
.
.
Senyum lucu tak lepas dari bibi ranum Jaejoong ketika Yunho tiba-tiba saja mendatangi kamarnya dan mengajaknya ke area dapur mewah di atas kapal. Sepertinya Jaejoong akan terus merasakan kebahagian tiada akhir setelah berbagai kejutan yang diterimanya sejak pagi, dan kini waktu mulai beranjak dini hari.
Pencahayaan yang minim sama sekali tidak membuat Jaejoong merasa takut pun kuatir. Dadanya bahkan berulang kali dilingkupi kehangatan oleh segala perlakuan manis yang Yunho berikan. Dengan segelas susu lezat yang tersisa setengah, Jaejoong menunggu Yunho dibalik bar yang menghadap langsung anglo dimana Yunho berada.
Melihat segala kegiatan pria itu, yang tengah membuatkannya hidangan spesial, meski sempat tak menyangka jika Yunho memiliki keahlian lain dalam masak-memasak ketika selama yang Jaejoong tahu, Yunho sama sekali belum benar dalam membedakan garam dan gula, pun sering tertukar oleh tepung.
"Apakah Yunnie akan baik-baik saja?" bisik Jaejoong sedikit merasa cemas, takut-takut Yunho membakar seisi dapur dan membayakan seluruh penumpang di dalam pesiar ini. Juga, membayangkan betapa mengerikannya Yunho menggunakan pisau tajam, salah-salah pria itu malah memotong yang lain.
Sayangnya, Yunho melarang keras Jaejoong memasuki dapur dengan dalih hendak membuatkan sesuatu yang istimewa untuk Jaejoong, sekaligus merayakan pertunangan mereka sebelumnya.
"Tuan Kim, apa yang anda lakukan di dapur seorang diri?"
Jaejoong dikejutkan oleh keberadaan pria bertubuh berisi yang menghampirinya, sempat tersanjung ketika melihat Chef terkenal itu berada dalam satu tempat yang sama dengannya. Digigitnya bibir sangsi, jika saja pria itu tahu betapa konyol tingkah keduanya yang tengah berekperimen di dapur "Menunggu seseorang yang tengah memasak-" atau lebih tepatnya sedang menghancurkan dapur, tambah Jaejoong dalam hati.
Pandangan pria itu terarah pada Yunho yang begitu fokus pada sebuah adonan, menyadari yang tengah terjadi membuatnya tergelitik untuk sedikit memberikan godaan "Apakah tuan Jung sedang membuatkan sesuatu untuk anda?"
Melihat Jaejoong yang hanya dapat menggeleng tidak tahu, membuatnya memaklumi. Sepertinya Yunho memang sengaja memberikan kejutan pada sang pasangan "Jika saja anda tahu, tuan Jung sempat meminta saya mengajarkan beliau beberapa masakan Italia. Kurang lebih sejak dua pekan lalu, kami berkala mempratekannya di dapur. Dan saya jamin jika pizza buatan beliau sungguh diluar dugaan. Beliau benar-benar seperti seorang Chef berpengalaman." pujinya tiada akhir.
"Aku sama sekali belum pernah terpikir hingga kesana" sahut Jaejoong tidak menduganya.
Sebelumnya pemilik toko sepatu sempat mengatakan hal yang sama akan Yunho, dimana pria tampan itu membuatkan sepatu secara khusus dan kini seorang Chef memuji masakan Yunho yang bahkan belum pernah Jaejoong bayangkan akan dilakukan pria tampannya itu.
"Kalau begitu saya akan kembali. Maaf telah menganggu waktu anda sekalian, tuan Kim."
Jaejoong hanya tersenyum "Terima kasih karena telah membimbing Yunho-hyung, Chef Choi."
Kembali Jaejoong ditinggal seorang diri, ketika sebelumnya kecemasan terbesit pemikiran remeh memenuhi kepalanya. Kini Jaejoong merasa begitu berharga dan tersentuh akan perlakuan Yunho kepadanya. Pria itu sama sekali tidak terduga, pun mengherankan namun juga membuat Jaejoong sama sekali tidak berhenti untuk mencintainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Risus
FanfictionDalam bahasa Latin, risus artinya senyum. Dan ini adalah kisah Jaejoong yang begitu jengkel pada sang kekasih. Pemuda tampan yang sulit sekali menampilkan senyum, bahkan ketika senang atau bahagia. Kekasihnya itu jarang sekali menampilkan ekspresi...