Mistake

1.6K 173 97
                                    

Sebelumnya mau bilang maaf dulu, maafkan typo ku ya, aku ini tak sempurna 😂
Dan cerita ini couple aslinya itu panwink terus aku remake versi jinhwan nya jadi maafkan jika masih ada kesalahan jika ada yang belum ter-edit, karna aku bekerja seorang diri di tengah kesibukan 😁😁
Selamat membaca
Tolong jangan di bully
Yang tidak berkenan bisa pergi 😚


Jinhwan berjalan menghampiri Hanbin yang kini tengah berciuman dengan yeoja yang Jinhwan tau bernama Jennie itu. Sore tadi Hanbin mengatakan akan menghadiri ulang tahun salah satu teman kantornya dan berakhir dengan Jinhwan yang menjemput Hanbin karna teman Hanbin menghubunginya mengatakan jika Hanbin terlalu mabuk untuk pulang sendiri.

Pukk

Hanbin melepas ciumannya kala merasa seseorang menepuk pundaknya lalu menoleh, mendapati gadis manis itu di belakangnya sedang mengangkut jas dan tas kerjanya.

"Ayo pulang, kau mabuk"

Hanbin diam, dia merasa rasa mabuknya menguap seketika. Dia melakukan kesalahan! Berciuman dengan yeoja di depan kekasihnya sendiri! Hanbin tak bisa mengelak karna Jinhwan sudah melihat semuanya.

"Jinan...."
"Ayo pulang"ulang Jinhwan sembari menggandeng lengan Hanbin mencoba membantu Hanbin yang masih sempoyongan untuk berjalan.

Hanbin menurut, tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang. Otaknya kosong. Bahkan Jennie yang mengucapkan selamat tinggal pun tak ia indahkan.

"Kau minum? Tumben"suara Jinhwan menyadarkan Hanbin, keduanya sudah berada di dalam mobil Hanbin.
"I.. Iya. Niatnya hanya sedikit"jawab Hanbin kaku.
"Lain kali bilang kalau mau minum, biar aku bisa menjemputmu. Tadi temanmu menelponku mengatakan kau mabuk"
"Eum, maafkan aku. Bagaimana kau kemari tadi?"
"Naik taxi"

Hanbin diam, biasanya dia akan marah jika Jinhwan pergi menaiki taxi karna dulu kekasihnya itu pernah hampir diculik oleh seorang namja yang sudah lama menyukai Jinhwan dengan menyamar sebagai supir taxi.

"Maafkan aku"cicit Hanbin.
"Tidurlah, kau pasti lelah"

Hanbin memijit pelipisnya pelan, rasa bersalahnya makin besar saat kekasih yang sudah bersamanya selama 4 tahun ini bersikap seolah tak melihat apapun tadi.

"Sayang"panggil Hanbin.
"Hmm?"
"Maafkan aku"
"Karna harus menjemput mu?"
"Bukan"
"Lalu?"
"Kau tau maksudku"
"Apa kau yakin sedang mabuk?"
"Ya, aku memang mabuk tadi. Tapi saat melihatmu aku langsung sadar bahwa bukan kau yang aku cium"
"Untunglah aku datang tepat waktu"jawab Jinhwan datar, pandangannya masih tetap lurus sejak tadi.
"Kita sudah sampai"ucap Jinhwan lalu kembali membantu Hanbin berjalan karna Hanbin masih sempoyongan.

Jinhwan membantu Hanbin melepas sepatu, melonggarkan kemeja kerja Hanbin lalu memilihkan baju tidur untuk Hanbin pakai. Setelahnya Jinhwan keluar dari kamar Hanbin untuk membuatkan teh hangat untuk kekasih nya itu.

"Ayo bicara"ajak Hanbin kala Jinhwan kembali masuk ke dalam kamarnya dengan teh hangat di tangannya.
"Tidak sekarang, kau masih mabuk"
"Aku ingin menjelaskan"
"Kau bisa menjelaskannya nanti"putus Jinhwan lalu beranjak dari kamar Hanbin setelah meletakkan teh buatannya di meja nakas.
"Kau mau kemana?"tanya Hanbin sebelum Jinhwan benar-benar keluar kamarnya.
"Pulang, ini sudah jam 1 malam. Aku di jemput Yoyo, tak usah khawatir. Aku pulang dulu"

Hanbin terdiam, bahkan untuk mengucapkan hati-hati pun bibirnya tak sanggup. Rasa bersalah kembali memenuhi Hanbin, dia takut Jinhwan akan meninggalkan dirinya. Biasanya Jinhwan akan marah atau menangis jika Hanbin membuatnya kesal atau membuat kesalahan, tapi kali ini berbeda. Jinhwan diam. Gadis itu bersikap seolah tak terjadi apa-apa, padahal Hanbin tau jika Jinhwan menangis kala membuatkan teh untuknya tadi. Hanbin sempat mengintip.

Binhwan - ikon 💗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang