Jealous

1K 126 31
                                    

No edit-edit club
Selamat membaca 😘😘😘
Maaf harus menunggu lama ya, cinta
Sibuk dengan kehidupan nyata ini 🤗🤗🤗
.
.
.
.
.
.
.
Hanbin masih sibuk dengan ponsel nya ketika sebuah tepukan menginterupsi gerakan nya.

"Bin"

Hanbin mendongak, mendapati June, teman nya sejak jaman SMP berdiri di dekat meja kantin nya.

"Ada apa?"tanya Hanbin tak niat.
"Kemana cintamu?"
"Cinta yang mana?"
"Sialan, memang nya ada berapa cinta yang kau punya?"omel June.
"Cinta ibu, cinta ayah, cinta Hanbyul, sudah. Padamu saja aku tak cinta"
"Benar-benar sialan, pantas saja Jinhwan pergi"

Mendengar nama yang sudah tak asing di telinga nya membuat Hanbin sedikit penasaran juga. Sudah hampir seminggu ini gadis Kim itu tak mengikuti nya setelah selama 3 tahun bertahan mengekori Hanbin kemana pun.

"Apa maksudmu?"tanya Hanbin.
"Tertarik dengan topik ini, tuan Kim?"sindir June.
"Tidak"
"Oh baiklah, akan ku biarkan Jinhwan dengan namja itu saja. Sepertinya dia mencintai Jinhwan dan memperlakukan gadis itu dengan baik. Tidak seperti seseorang yang ku kenal"
"Namja siapa?"
"Kau tidak perlu tau kan?"
"Sialan kau, katakan saja aku tak peduli"
"Lalu apa bedanya dengan tak ku katakan? Kau kan tetap tak peduli"
"Mati saja kau, June"
"Ouh, marah?"
"Malas, aku mau pulang saja"gerutu Hanbin sembari beranjak.
"Hei, ku sarankan lewat fakultas Jinhwan, siapa tau kau melihat gadis itu sedang berjalan dengan namja nya"
"Peduli setan"

Ya, peduli setan. Tapi Kim Hanbin benar-benar penasaran hingga akhirnya memutuskan melewati fakultas Jinhwan yang sebenarnya membuat nya memutar jika hendak menuju tempat mobilnya terparkir.

"Koo June sialan. Kim Hanbin juga sialan, kenapa juga aku lewat sini?"omel Hanbin tak habis-habis.

Dan mungkin perkataan June memiliki sebuah mantra karna nyata nya kini Hanbin benar-benar melihat gadis yang sering membuntuti nya itu tengah berjalan beriringan dengan seorang namja yang terlihat asing baginya. Anak baru? Anak fakultas lain?

Tidak peduli, bukan urusan ku - KHB.

Dengan cepat Hanbin berjalan melewati Jinhwan dan si namja yang terlihat tengah seru bercerita.

"Oh? Hanbin?"

Hanbin menoleh, melihat Jinhwan yang kini menatap nya dengan tatapan bingung.

"Kenapa?"tanya Hanbin malas.
"Kau mau kemana?"
"Pulang"
"Kenapa lewat sini?"
"Suka-suka ku"
"Hei, bro. Dia hanya bertanya, kenapa kau terlihat sangat terganggu?"tanya si namja di sebelah Jinhwan dengan wajah kesal nya.
"Sudah, Jiwon-ah. Aku sudah biasa, dia memang begitu padaku"ujar Jinhwan.
"Begitu padamu bagaimana? Kasar? Jangan lagi dekat dengan nya"larang si namja bernama Jiwon itu sebelum berjalan melewati Hanbin, di tambah dengan senggolan bahu yang cukup kuat.

Hanbin menatap dua punggung berbeda ukuran itu dengan tatapan datar lalu mendengus kasar.

"Sudah terbiasa tapi dia pergi begitu saja. Sial"
.
.
.
"Jadi kau mau yang mana?"
"Cocok yang mana?"
"Dia suka yang seperti apa?"
"Itu aku tidak tau"

Plak

"Sakit, Jinanie~"
"Salah sendiri, Jiwonie~"

Keduanya saling menatap dengan pandangan kesal lalu terkekeh kemudian.

"Kalau kau tidak tau lalu apa guna nya mengajak ku kemari?"tanya Jinhwan kesal.
"Justru aku mengajak mu kemari karna aku tak tau. Ku pikir kau tau"
"Tau, pantat mu! Aku kan tidak kenal dia, mana bisa tau selera nya!"
"Jangan marah-marah"
"Kau yang membuat ku, marah"

Binhwan - ikon 💗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang