Love

1.7K 180 41
                                    

Sebelumnya mau bilang dulu kalo cerita ini remake jadi mungkin akan ada beberapa kesalahan dalam pengeditan, tolong di maklumi ya
Karna aku ini hanya manusia biasa, tempatnya salah 😍😍😍
Jangan bully aku ya pembaca yang baik dan budiman ❤
Ai sayang kalian~~~

Hanbin masih saja jail memberi kecupan pada bibir istrinya padahal ia tau ini masih pagi buta dan istrinya baru saja tidur karna harus mengecek laporan bulanan toko bukunya.

Semula Hanbin hanya ingin ke kamar mandi lalu kembali tidur, tetapi melihat wajah istrinya membuat rindunya semakin besar. Hanbin berusaha menahan diri agar tak mengganggu Jinhwan namun dirinya terlalu gemas dengan wajah tidur istrinya, terutama bibir merah itu, membuat Hanbin tak bisa untuk tak mengecupnya.

"Eungh~Bin~, aku masih ingin tidur"rengek Jinhwan masih dengan mata terpejam.
"Tidur saja, sayang. Aku hanya gemas dengan bibirmu ini"jawab Hanbin dengan masih mencium bibir Jinhwan berulang kali.
"Tapi kau mengusikku"protes Jinhwan.

Hanbin tersenyum, mengamati wajah cantik istrinya dari dekat, membelai pipi berisi dengan rona merah muda alami, menggesekkan hidung mancung nya pada hidung istrinya lalu mencium lembut bibir manis yang selalu menjadi candu baginya.

"Maaf, tapi aku terlalu merindukanmu. Kau selalu tidur tengah malam sekarang"ucap Hanbin.

Jinhwan masih terpejam namun telinganya mendengar semua perkataan suaminya itu. Rasa bersalah pun melanda kala suara Hanbin terdengar sangat memelas di telinganya. Akhir-akhir ini Jinhwan memang sedang sibuk dengan toko bukunya, mengecek segala macam tentang toko yang membuatnya tidur setelah Hanbin memasuki alam mimpi. Hanbin tak pernah protes dan itu menambah rasa bersalah Jinhwan. Mata mengantuknya ia buka paksa, tatapan keduanya langsung bertemu, menimbulkan senyum hangat dari Hanbin.

"Maafkan aku"bisik Jinhwan seraya melingkarkan kedua tangannya pada leher Hanbin yang masih menatapanya dengan pose menyamping.
"Tak apa, aku mengerti"jawab Hanbin.
"Gomawo~"tambah Jinhwan sebelum mengecup bibir suaminya itu sedikit lebih lama.
"Kemari, aku merindukan istri manjaku ini"

Jinhwan segera masuk ke dalam pelukan suaminya itu lalu menyembunyikan wajahnya pada dada Hanbin, menghirup wangi tubuh Hanbin yang sangat ia suka. Ah Jinhwan jadi merasa bersalah lagi, sebagai istri dia belum melakukan hal yang seharusnya.

Tak menurut saat Hanbin memintanya berhenti kerja, merajuk saat Hanbin hanya ingin bersamanya.

"Aku mencintaimu, Jinan"bisik Hanbin.
"Aku juga"

Hanbin masih terus mengusap rambut Jinhwan hingga dengkuran halus menyapa telinganya. Jinhwannya sudah kembali tertidur.

"Selamat tidur, sayang. Jangan terlalu lelah. Aku mencintaimu"bisik Hanbin sebelum memberi kecupan pada kening istrinya.
.
.
.
Kehidupan pernikahan tidaklah selalu bahagia dan penuh cinta. Apalagi jika sudah berjalan selama 1 tahun, seperti sekarang ini. Jinhwan dan Hanbin sedang pada situasi tegang. Hanbin meminta istrinya itu untuk tak tidur di toko dan Jinhwan yang keras kepala untuk tetap tinggal.

"Kau ini baru saja sembuh. Sakit selama seminggu kemarin masih bisa kau ingat kan?"tanya Hanbin.

Memang Jinhwan sempat sakit selama seminggu karna kelelahan, membuat Hanbin rela mengambil cuti untuk menunggui istrinya yang sedang sakit.

"Tapi pekerjaan ku akan semakin menumpuk"
"Memangnya kemana pegawaimu? Bukankah biasanya juga mereka yang mengerjakan? Sayang, aku tidak mau kau sakit lagi"
"Pegawai yang biasanya sedang cuti, dia menikah minggu lalu. Kau ingat? Ini yang terakhir, sungguh"

Hanbin menghela nafasnya panjang, mencoba melebur emosinya. Dia tidak mungkin memaki ataupun marah pada istrinya ini. Tidak sampai hati.

"Jinan, dengarkan aku. Kita bisa kemari lagi besok. Kau tidak perlu menginap. Kau sudah menginap semalam disini"
"Tidak bisa, ini tanggung jawabku"kata Jinhwan mulai kesal.
"Kau ingin pulang bersamaku atau tidak?"tanya Hanbin, kali ini dengan nada yang terdengar marah ditelinga Jinhwan, bahkan Jinhwan pun sempat merasa takut.
"Hanbin-ah"
"Ku tanya, kau ingin pulang bersamaku, atau tidak?"ulang Hanbin.

Binhwan - ikon 💗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang