GLAVIC #25

69.9K 2.9K 6
                                    

Love you readers💕

"Kita minta untuk kalian tutup mata. Dan jangan buka mata sebelum ada instruksi."

"Kita bakal menghitung satu... dua... tiga... tutup mata kalian!!"

Semua sontak menutup mata.

Gladys POV

"Jangan ada yang mengintip ya.." kata kakak OSIS itu. Aku pun menutup mata, entahlah apa yang dilakukan oleh kakak osis itu dan kak Victor.

Lima belas menit lamanya kami menutup mata...

Aku berharap, jangan aku yang terpilih. Karena, jadi osis itu capek pastinya. Aku pun malas untuk mengikuti organisasi seperti itu, selain itu aku juga malas jika harus terus-terusan berkaitan dengan kak Victor, cukup sudah di rumah aku menghadapi cowok tembok satu itu, yang munafik nya kebangetan.

Berkelana dengan pikiran, tiba-tiba aku dicolek oleh seseorang, sontak aku membuka mata. Itu kakak OSIS yang berhijab tadi, dia mengisyaratkanku untuk diam, aku mengangguk. Kakak itu membawa ku ke depan kelas, aku hanya diam mengikutinya. Semua masih menutup mata seperti perintah.

Aku mulai tak tenang. Apa mungkin aku yang akan terpilih menjadi anggota osis. 'duhh gimana nih gue kan gak mau jadi OSIS?!' batin ku.

Aku menoleh disana ada kak Victor menatapku datar tanpa ekspresi seperti biasanya, aku mengalihkan tatapan darinya.

"Kamu tutup mata lagi yah..." aku mengangguk dan kembali menutup mata.

Sepuluh menit kemudian...

"Oke kalian buka mata sekarang!!" Titah kakak OSIS cewek kelas sebelas yang berkuncir rapi.

Kulihat semua bernafas lega, dan ku menoleh disampingku ada Risa, gadis yang pendiam dan selalu berpakaian rapi , tapi dia tak nerd. Risa itu murid yang selalu paling datang awal setahuku, dia baik juga ramah. Kalau ngomong terlalu sopan, baik sama cowok atau cewek dia selalu ngomong 'aku-kamu'.

"Risa!" Dia tersenyum padaku dan aku membalasnya. Gadis itu sangat tenang. Selain aku dan Zaskia yang selalu menjadi bahan buli sekelas, Risa juga sering diejek karena pendiam dan lugu. Walaupun sekarang aku dan Zaskia sudah jarang dibuli lagi.

"Baiklah. Teman kalian yang didepan ini adalah yang terpilih untuk menjadi anggota osis baru. Untuk melanjutkan kinerja osis kelas dua belasnya!!"

What??Hell

Aku menghela nafas gusar, tebakan yang benar. Sungguh hari yang sial. Suara riuh terdengar.

"Untung bukan gue yang terpilih"

"Yang terpilih anak cupu doang Ternyata!"

"Ih coba gue yang terpilih"

"Shut up guyss!! Baik. Keputusan ini sudah final. Dan kami minta tulis nama dan nomor telpon kalian!" Kakak OSIS itu mengasih buku untuk Risa, dan aku juga menulis nama dan nomor telpon.

Aku melirik kak victor, lelaki itu juga sedang menatapku lekat. Dan lagi, aku mengalihkan tatapan darinya. Untuk apa dia ikut andil tapi tak buat apa-apa, sedari tadi yang bekerja hanya anak kelas sebelasnya doang. Cowok itu cuma mengamati saja.

Wajar sih, karena mungkin dia osis senior kelas dua belas dan mungkin bertugas hanya mengamati kinerja osis kelas sebelasnya saja.

"Untuk kalian berdua. Pulang sekolah jangan pulang terlebih dahulu. Kita akan mengadakan pertemuan pertama diaula!" Kakak OSIS berhijab itu tersenyum, aku dan Risa mengangguk. Kami pun kembali ke kursi.

"Terimakasih untuk waktunya. Maaf mengganggu waktu belajar kalian. Mohon maaf juga bila ada tindakan atau perkataan yang tidak kalian suka, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh...."

"Waalaikumsallam warohmatullahi wabarokatuh..."

Skipp➡️

"Selamat ya dis!!" Jenn terkekeh melihat wajah Gladys yang masam.

"Apaan sih Lo!!" Geram Gladys.

"Yaudah si terima aja. Toh kalo nolak juga sama aja Lo berhadapan Ama singa!" Ujar Zaskia membuat gladys mendelik.

' biar kata singa, itu juga suami gue!' batin Gladys.

"Gladys.." Gladys menoleh mendengar suara lembut dan ternyata Risa yang memanggilnya.

"Nanti pulang sekolah ke aulanya bareng ya" Risa menghampiri Gladys. Gladys mengangguk dan tersenyum pada gadis polos didepannya.

"Yaudah Gladys,Jenn,zaskia..aku duluan mau cari pak Jono yah" kami mengangguk, memang sekarang waktunya pelajaran Sejarah yang diajar oleh pak Jono, sebenarnya pelajaran itu paling neraka. Bagaimana tidak pak Jono berkepala botak mengajarnya seperti mendongeng.

"Si Risa polos banget ya" ujar Jenn.

"Iya, dia orangnya emang kayak gitu. Gak sama cewek atau cowok ngomongnya 'aku-kamu'" kata Zaskia.

"Emang kalau udah kebiasaan tuh susah ya!"

Obrolan berhenti ketika pak Jono sudah diambang pintu.

**********

Next part gaess...
Segini dulu part-nya ya gAes..

Vote dan coment nya ditunggu ;)

#salammanisauthor :")

GLAVIC (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang