GLAVIC #14

77.2K 3.4K 10
                                    

Gladys menyeka keringatnya yang terus menerus membasahi dahinya. Begitupun dengan beberapa anak yang sama dengannya, berdiri di depan tiang bendera sambil hormat.

Pagi ini entah kenapa bisa Gladys kesiangan, dan berakhir dengan hukuman seperti ini sampai bel istirahat berbunyi.

Victor. Sang ketua osis. Matanya menatap beberapa anak dengan tajamnya. Kaki ditekuk sekali saja cowok itu bakal menambahkan hukuman yang lebih tersebut.

Gladys mengerutkan keningnya, rasa pusing tiba-tiba dirasanya. Tentu saja karena gadis itu belum sempat makan apapun.

Masih 09.00 dan masih 45 menit lagi istirahat. Gadis itu semakin tidak kuat, rasa mual menambah penderitaannya. Hingga.

Brukk...

Semua pandangannya mengabur. Yang lain terpekik, Gladys yang pingsan. Dan tubuhnya melayang seketika.

Gladys terbangun. Ruangan bernuansa putih dan berbau obat. Gladys mengernyitkan dahi dan menoleh ketika mendengar suara yang ia kenal.

"Dis, Lo gak papa??" Zaskia menatapnya cemas. Gladys mengangguk lemah.

"Lo pasti belom sarapan kan?? Dan Lo berdiri lama di lapangan sebab itu Lo pingsan!! Nih, gue bawain makanan buat Lo!!" Ujar Zaskia panjang lebar dan menyerahkan bungkus makanan pada Gladys. Gladys menggeleng, untuk saat ini dia tak ingin makan apa-apa.

"Ambilkan gue air aja" ujarnya.

"Lo mau gue bikinin teh manis?!" Gladys menggeleng, Zaskia menghela nafas dan mengambil air dinakas.

"Hm...tadi siapa yang bawa gue ke UKS??" Tanya Gladys, Zaskia tampak berfikir.

"Gue gak tau sih, pas gue dapet kabar kalau Lo pingsan terus di uks gue langsung ke sini dan saat itu gak ada siapapun kecuali anak uks yang lagi jaga." Jelasnya. Gladys mengangguk.

----------

"Gladys!!!" Pekikan itu membuat Gladys terlonjak.

"Kak Serliii!!!"

Cewek bersurai hitam itu memeluk wanita yang tampak lebih dewasa darinya. Dan kemudian seorang cowok bertubuh jangkung menghampiri mereka.

"Kak Raka!!" Pekik Gladys dan langsung menghambur ke pelukan sang kakak.

"Ya ampun kalian kapan kesini??" Gladys tak menyembunyikan raut senang bercampur rindu dengan Kedua kakaknya.

Gladys memang mempunyai seorang kakak pertama cowok, yaitu Raka. Lelaki itu 8 tahun lebih tua darinya, Raka selama tiga tahun ini kuliah di Jerman. Dan yang kedua, Serli. Sedangkan cewek itu berkuliah di negara kesukaannya, Korea Selatan selama dua tahun.

"Cieee kangen kannn...?!!" Ledek Raka.

Gladys menghapus air matanya dan memukul pelan lengan Raka.
"Iyalah, Gladys kesepian tau!!" Rajuknya.

"Cieee yang dikit lagi mau nikah!!" Kata Serli membuat raut wajah Gladys berubah.

Kepulangan Serli dan Raka memang untuk memberitahu keduanya perihal perjodohan dan pernikahan yang akan dilangsungkan, yaitu Gladys adik bungsu mereka.

"Ck!! Apaan sih kak. Aku juga gak mau tau, itu juga kan karena dijodohkan!!"

"Nanti juga lama-lama cinta..Perasaan bisa berubah seiring waktu kamu menjalaninya" Serli tersenyum penuh arti, Gladys hanya memutar bola mata. Mana bisa dia mencintai Victor yang menyebalkan dan brengsek itu. Sampai kapanpun Gladys tetap menganggap Victor sebagai rivalnya.

"Oh iya, kak Raka sama kak serli udah punya gandengan kan??yakali masih betah jomblo aja!!" Gladys terkekeh. Raka mengacak rambut adik kecilnya itu.

"Ck!! Bawel, iya ntar kapan-kapan kakak bawa pacar kakak" Gladys tersenyum menanggapi Raka.

"Kalo kak Serli??"

"Cih, ngapain juga punya pacar!! Mending tuh jomblo, gak ada yang ngelarang sama siapa aja.." Gladys memutar bola matanya mendengar celotehan Serli.

"Bilang aja Lo gak laku!!" Ejek Raka.

Serli melotot "Enak aja!! Gue gini-gini banyak yang minat. Cuma...yahh belum ada yang cocok aja" Elak Serli.

"Udah-udah kalian ngapain malah pada disini bukannya masuk" Ilena menghampiri mereka.

"Hehehe...iya mah tadi cuma sesi kangen-kangenan doang..." Ujar Gladys.

"Yaudah. Pokoknya, nanti malam kalian persiapkan diri soalnya keluarga calon besan akan kesini untuk acara barbeque-an" ujar Ilena, Gladys hanya menghela nafas kasar.

Serli menyenggol lengan Gladys, cewek itu hanya mengedikan bahunya.

----------
Next part ya!!

GLAVIC (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang