04

1.3K 173 34
                                    

Sosok yang berada jauh di depannya itu berhenti berlari, dan sekarang diam ditempatnya. Membuat Sakura yang tadi bersemangat mengejarnya juga ikut mulai memelankan larinya menjadi berjalan dan akhirnya berhenti seperti seseorang yang hanya berjarak beberapa meter di depannya ini.

"Karin?" Panggil nya. Kepalanya sedikit miring ingin melihat lebih jelas.

"..." Orang yang ia panggil hanya diam tak menjawab. Membuat keyakinan perempuan berambut merah muda itu sedikit berkurang, jika orang di depannya memanglah benar-benar Karin. Setidaknya itulah yang menjadi ia dugaannya terasa tepat. Apalagi jika dilihat-lihat dari belakang seperti ini, penampilannya sangatlah Karin sekali.

Sakura sedikit merasa tidak nyaman, ia gugup menunggu jika orang itu memang lah sahabat yang ia cari.
Lalu sosok itupun bergerak secara perlahan berbalik ke belakang yang mana Sakura langsung menaikkan kepalanya kembali menjadi lurus seperti semula.

Dan tembakannya tadipun terjawab sudah.

Sakura menghela nafasnya. Dengan ini yang tidak perlu lagi mencari Karin karena orang yang ada didepannya seratus persen Karin.  "Karin, astaga. Kau kemana saja? Kau tau, kami semua mencarimu karena sangat khawatir padamu. Kukira kau menghilang ternyata kau ada disini. Tapi sukurlah kau baik-baik saja."

"..."

"Karin?" Sakura menyerngitkan keningnya ketika Karin kembali tidak menjawabnya. Ia bertanya-tanya apa yang membuat temannya seperti ini, sehingga ia hanya diam.

"Em, kau sakit?"

Karin menggeleng. Lalu tiba-tiba saja melangkah mendekat kearahnya di sertai dengan senyum manis yang menurut Sakura terasa sedikit aneh dan entah kenapa terlihat menyeramkan dimatanya.

Tubuhnya refleks mundur dengan sosok Karin sekarang ada tepat didepannya. Namun itu membuat ia merasa tidak enak dengan Karin sehingga menghentikan aksi mundurnya tadi. Dan mencoba membalas senyuman Karin, namun ternyata yang dilakukannya menghasilkan sebuah senyum yang tidak bisa di bilang tersenyum. Hanya sudut bibirnya yang yang tertarik sedikit, membuatnya terlihat seperti sangat paksa.

Senyumnya bertambah lebar dengan tangan yang terbuka merentang di depan Sakura. "Hey, kau tidak rindu padaku?" Ucapnya. Perasaan takut yang tadi melandanya menghilang seketika setelah ia melihat senyum Karin seperti yang biasanya ia lihat. Dengan itu pula yang membuat Sakura langsung balas memeluk Karin.

Hanya keheningan yang mengisi setelahnya.

Setelah merasa jika acara pelukan mereka sudah cukup maka Karin pun melepaskannya. Mereka berdua saling tersenyum. "Akh..." Karin terlihat menunduk dan meringis sakit ketika kepalanya terasa berdenyut sakit. "Astaga Karin, kau kenapa?"

Ia melihat Karin menggeleng kuat lalu setelahnya berhenti. Dengan mata yang masih tertutup tidak disangka Karin melakukan gerakan mengejutkan seperti mematahkan lehernya dengan telinga yang mencapai pundak.

Krek.

"Heh." Karin mendecak sinis. Kelopak matanya terbuka memperlihatkan Ruby indahnya. Tubuh Sakura sedikit bergetar saat ia tidak sengaja melihat adanya kilatan aneh yang muncul di mata Karin. Dan nafasnya tercekat katika dengan kecepatan yang tak bisa diduga Karin mencekik lehernya. Jarak mereka berdua yang memang dekat, membuat aksi Karin berjalan dengan lebih mudah.

Sakura tidak percaya jika temannya melakukan ini, yang dapat ia lakukan hanyalah terdiam kesakitan dengan tangan Karin yang mencengkram lehernya membuat jalan pernapasannya terhambat.

Tangannya mencoba memukul tangan Karin. Sakura merasa tidak bisa menahannya, rasanya sangat sakit dengan udara yang menipis. "Ka..." . "Karin? Siapa itu? Aku bukan Karin!" ia mengatakannya tepat di depan wajah Sakura yang mulai memucat. Memberitah jika dirinya bukanlah Karin seperti apa yang tadi ia iyakan.

Only ImaginationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang