Apa ada yang kangen dengan cerita ini? Kayaknya gak ada deh :((Kalo ada typo dan kesalahan lainnya di kritik ya.
***
"Sasuke Uchiha." Pria di hadapan Sakura itu mengulurkan tangan ke arahnya. Sakura yang melihat itu hanya diam, tidak menyambut tangan seseorang yang mengaku dirinya sebagai Sasuke. Sepertinya Sakura masih tidak yakin untuk membalas salam perkenalan dari Sasuke. Terbukti dari kelakuannya yang hanya memandang penuh perhitungan pada tangan yang menjulur ke arahnya, serta wajah orang yang melakukannya terus seperti itu secara berulang kali.Pria itu memandang datar perempuan pink di depannya ini yang membuat tangannya terdiam lama mengudara. Dan ia pun berdecak sebal karena tidak mendapatkan sedikitpun sahutan dari Sakura. "Ck." Lalu menarik kembali tanganya yang menggantung, namun belum selesai ia menarik tangannya sepenuhnya, tangan Sakura dengan cepat meraihnya lalu berucap "Sakura Haruno." Masih dengan matanya yang tak lepas menyorot penuh curiga.
"Hn, percuma aku menolongmu. Jika kau seperti itu." Ucapnya. Sebenarnya ia sudah jengah dengan tatapan yang terus diberikan maka dari itu juga ia membalasnya dengan Onyxnya yang tajam. Yang tanpa diketahui jika itu berhasil membuat wanita merah muda tersebut terdiam beberapa saat.
Sakura merasa terintimidasi dan juga jika boleh ia katakan mungkin akan terasa berlebihan. Lau tau rasanya seperti masuk ke jurang hitam dalam yang gelap dan tak berujung, membuatnya seperti orang bodoh yang mempagari dirinya sendiri agar tetap menyelam dan terhayut disana. Ketika sadar jika ia tak akan sanggup maka dengan itulah ia memilih untuk memperhatikan yang lain, asalkan itu bukanlah mata itu.
Dan ia tau jika hanya satu kata yang cocok menggambarkan sosok dihadapannya sekarang. Tampan.
Sakura menggelengkan kepalanya, pipinya memerah ketika otaknya mulai berkeliaran kesana kemari. Ia mendoktrin dirinya sendiri agar berhenti memikirkan sesuatu yang berhubungan dengan Sasuke dan semacamnya, sesuatu yang menurutnya tidaklah penting untuknya.
Seharusnya yang menjadi prioritasnya sekarang ialah Karin. Mencari dan memeriksa sendiri kebenaran dari apa yang dikatakan oleh hantu yang mengaku sebagai temannya. Yang harus ia lakukan ialah bergegas sekarang. Dan segera lari dari situasi ini.
"Oh oke, terserahlah. Aku pergi."
Perempuan itu langsung saja berlari menjauh meninggalkan Sasuke sendiri disana. Tidak sedikitpun ia menyadari jika setelah ia berbalik ada seseorang yang mengeluarkan seringai di wajahnya.
***
"Hinata, kau tunggu disini ya."
Ino menghentikan langkah mereka berdua setelah berada tepat di lorong yang diatasnya terdapat papan yang bertuliskan toilet. Badannya terlihat bergerak gelisah. Ia sudah lama menahannya sejak mereka memulai pencarian Karin. Dan sekarang ialah waktu yang tepat, karena ia memang sedang berada di tempat yang sedari tadi menjadi tujuannya, selain tujuan mencari Karin tentunya.
"Ha'i Ino-chan." Hinata mengangguk patuh, ia paham dengan kondisi Ino yang sekarang. Dan Ino yang telah mendapatkan persetujuan Hinata pun langsung saja masuk kedalam dan mencari bilik terdekat.
Setelah beberapa saat bilik tadi terbuka dengan Ino yang sekarang berjalan kearah wastafel. Selesai dengan urusan mencuci tangan, Ino melihat cermin didepannya memandang pantulan bayangan dirinya dengan tangannya yang bergerak memperbaiki penampilannya.
Ia membalikkan tubuhnya, dan langsung tersentak kaget ketika mendapati ternyata ada seseorang yang berada di sini selain dirinya. Karena seingatnya ia masuk seorang diri.
![](https://img.wattpad.com/cover/162939845-288-k419231.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Imagination
FanfictionSakura Haruno tak pernah menyangka sebelumnya. Dari sebuah rasa penasaran mereka yang ingin mengetahui alasan dibalik kematian teman mereka bernama Matsuri, Ino Yamanaka pun mengajak mereka untuk memainkan sebuah permainan pemanggil roh orang yang s...