Forced Marriage_1

8.2K 467 110
                                    

°
°
°

• banyak typo bertebaran...🙏🙏🙏

• jangan jadi pembaca yang pasif... hargailah karya seseorang...😁😁😁

*
*
*
*

💮 Juli Ferdinand.

💮 Kevan Andriano Mitchell.

💮 Kevan Andriano Mitchell

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*
*

Happy reading~~

*
*
*
*

Pagi yang cerah...menyambut Juli yang sedang tertidur pulas.

Seperti biasa baru bangun ia akan merenggangkan otot-ototnya terlebih dahulu baru ia merapikan tempat tidurnya kembali.

"Akhirnya bersih juga..." Ucapnya sambil menepuk-nepuk tangannya.

Juli melihat jam yang ada dindingnya.

"Astaga...lebih baik aku cepat mandi...sebelum dua siluman itu datang..." Serunya heboh.

Dengan secepat becak Juli mengambil peralatan mandinya setelah itu lari keluar dan masuk kedalam kamar mandi.

Tak lupa ia menutup pintu rapat-rapat dan menguncinya.

Ia tak mau mengambil resiko...karena dulu pernah ada orang yang mengintip dirinya saat mandi.

Juli melepas semua pakaian yang ia kenakan...ia langsung mengguyur tubuhnya dengan air...

Juli mandi sambil bernyanyi dan berjoget...pas banget ia mandi mendengar lagu dirumah tetangganya sehingga membuat dirinya ikut bergoyang.

Aku mah...apa atuh...

Cuma selingkuhan kamu...

Aku mah...apa atuh...

Cuma pacar gelap mu...

"Asekk..." Seru Juli masih terus bergoyang.

Memang tetangganya itu gaulnya minta ampun...diumurnya yang sudah menginjak angka delapan puluh tahun, tapi masih tetap gaul...

Diumurnya segitu aja dia paling benci dipanggil nenek...kita harus manggil dia tante katanya dia sih belum bau tanah jadi nggak boleh dipanggil nenek.

Iyain aja biar nggak dosa 🤭

Sedang asyik-asyiknya bernyanyi dan berjoget dengan terpaksa Juli harus menghentikan aktivitasnya karena mendengar teriakkan seseorang dari luar.

"Ehh...ular betina cepetan mandinya...lagi beranak kamu didalam...?" Teriak salah satu teman Juli.

Forced MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang