(TAMAT)
Bagaimana perasaanmu...jika seseorang tiba-tiba mengajakmu untuk menikah dengannya...
Itulah...yang dirasakan oleh Juli.
Ia bahkan hanya bertemu sekali dengan orang itu...
Tapi orang tersebut malah mengungkapkan hal yang tak masuk akal...
Ap...
• jangan jadi pembaca yang pasif...hargailah karya seseorang...😁😁😁
* * * *
💮 Juli Ferdinand.
💮 Kevan Andriano Mitchell.
. . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
* * * *
Happy reading~~
* * * *
Hari terus berlalu....tak terasa hubungan mereka sudah berjalan satu minggu.
Banyak cerita yang mewarnai hubungan antara Juli dan Kevan.
Kevan yang semakin posesif...selalu menempel kepada Juli sehingga membuat Juli merasa kesal setengah mati.
Kevan orang yang sangat pencemburu.
Pernah pada saat Juli sedang membeli Snack di warung dan tak sengaja dirinya tersenggol oleh seorang lelaki muda, dan lelaki itu menolongnya dengan merangkul pundaknya dan satu tangannya melingkar di pinggang Juli. Sebenarnya lelaki itu ingin menolong Juli agar tidak terjatuh ke bawah tanah.
Lelaki muda itu nggak rela jika seseorang malaikat yang begitu cantik harus nyungsep.
Ternyata semua adegan itu disaksikan oleh Kevan.
Kevan langsung menarik tangan Juli, ia menatap nyalang lelaki yang kini sedang menatapnya juga dengan tajam.
Sedangkan Juli yang masih syok, hanya diam dengan mata mengerjap lucu.
"Berani sekali kamu menyentuh calon istri ku...!" Ucap Kevan penuh penekanan.
Lelaki muda itu tampak terbelalak...ia tak percaya jika malaikatnya sudah dimiliki oleh orang lain.
Rasa berani tadi seketika luntur ketika mendengar perkataan lelaki dewasa yang ada didepannya itu.
Apalagi lelaki itu juga mengeluarkan aura yang begitu menyeramkan.
Ia menelisik lelaki yang ada didepannya itu.
Lelaki dewasa dengan tampilan yang bermerek...pasti orang kaya.
Lebih baik ia mundur dari pada ia kena masalah.
"Maaf jika aku menyentuh calon istrimu...aku hanya berniat menolongnya tadi." Belanya.
"Menolongnya...? Jika kamu berniat menolongnya...maka matamu tidak menatap calon istriku seperti tadi...tatapan memuja yang menginginkan calon istriku menjadi milikmu...!" Sarkas Kevan.
