(TAMAT)
Bagaimana perasaanmu...jika seseorang tiba-tiba mengajakmu untuk menikah dengannya...
Itulah...yang dirasakan oleh Juli.
Ia bahkan hanya bertemu sekali dengan orang itu...
Tapi orang tersebut malah mengungkapkan hal yang tak masuk akal...
Ap...
• jangan jadi pembaca yang pasif...hargailah karya seseorang...😊😊😊
* * * *
💮 Juli Ferdinand.
💮 Kevan Andriano Mitchell.
. . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
* * * *
Happy reading~~
* * * *
Juli merasa bingung dengan semua ini.
Mimpi apa ia semalam...sampai ia harus menghadapi ujian yang begitu berat...
Sungguh ia pingin nangis saat ini...tapi ia gengsi nanti dikatain cengeng lagi...
Padahal dulu pas ujian Nasional waktu pas masih sekolah ia malah santai banget...
Juli dengan kedua sahabatnya malah pergi jalan-jalan...nggak pernah menganggap bahwa itu hal yang berguna.
Baginya belajar itu membuat dirinya merasa ngantuk dan pusing kepala.
Soal ujian mah tinggal nyontek atau lempar penghapus kaya dadu itu lebih efektif dan efisien.
Ia lebih suka menghabiskan waktunya bersama kedua sahabatnya dengan bersenang-senang seperti memakai kutek, main petak umpet, main boneka Barbie itu kesukaan Juli ya...dan masih banyak lagi...
Itu lebih berpaedah...karena ia nggak menjadi stress seperti orang-orang yang kerjanya belajar mulu sampai-sampai lapangan bola tenis pindah dikepalanya dan matanya bertambah jadi empat...ih...nggak banget deh...
Namun saat ini ia harus memutar otaknya yang sebesar biji kenari itu untuk mencari jalan keluar dari masalah ini.
Kepala Juli semakin pusing...
Saat ini ia sedang diinterogasi oleh semua orang yang melihatnya tadi.
Banyak pertanyaan yang mereka lontarkan...padahal Juli bingung sebenarnya yang salah siapa sih...kenapa harus ia yang banyak mendapatkan pertanyaan...
Oke ini nggak adil...!
Ia harus bisa menghentikannya...!
"Maaf Tuan dan Nyonya saya jelaskan bahwa saya tidak bersalah sama sekali...orang yang berada disebelah saya inilah yang memulainya..." Sarkasnya, ia nggak terima dong jika ia terus dipojokkan.
"Halah...bilang aja kamu yang menggoda Kevan kan...saya udah tau banci miskin kaya kamu itu ganjennya minta ampun..." Ketus Shandra sambil menuding bahwa Juli lah yang bersalah...
