•••
Renata Irene Mustofa POV
Hari ini hari minggu, dimana kali ini aku bisa meluangkan waktuku untuk beristirahat sebelum kembali di sibukkan oleh final world tour BWF nanti.
Aku meregangkan tubuhku, ku berjalan ke arah balkon dan mencoba berdiam diri sejenak di baklon sembari melihat keadaan jalanan Jakarta yang mulai dipadati kendaraan roda dua dan roda empat.
Terbesit pikiranku untuk memastikan bahwa apakah aku sudah meninggalkan surat untuk Jonatan di mobilnya. Segera ku masuk kembali dan mengambil tas ransel milikku yang biasanya ku gunakan dan bukannya aku mencari kertas, tetapi pandanganku terpaku melihat note book warna hitam yang sangat familiar.
"Punya Jonatan? Kenapa bisa ada di tasku?" Aku mengambilnya dan menatap sejenak note book dengan hard cover hitam dan ada tulisan bertinta emas.
Bukannya aku tidak boleh membaca isi buku ini ya? Tapi aku penasaran. Apa aku izin dulu sama pemiliknya?
Tak berfikir lama, aku segera mengambil ponselku, dan melihat ada beberapa notifikasi termasuk dari Jonatan.
Jojo🐳
jangan kaget kalau ada note book hitam itu di tasmu. ini waktunya kamu tau semua isi buku itu.Aku menyiritkan dahiku, mencoba mencerma kalimat yang Jonatan kirimkan padaku. Memang sudah sejak lama aku ingin memgetahui apa saja yang Jonatan tuliksan dalam note book pemberianku ini.
Aku mulai membuka satu-persatu lembaran buku ini, di halaman pertama ada sebuah quotes yang di tulis Jonatan.
Mungkin tidak mudah
Untuk kita lewati nanti
Aku dan kamu
Tak mudah menjadi kita
Ada tembok disana
Pembatas rasa
Karna iman yang berbedaJ. Christie
Tentu aku terenyuh membacanya. Halaman selamjutnya, ia menceritakan bagaimana ia bisa jatuh hati dengan seorang perempuan yang berbeda keyakinan dengannya. Akupun juga ikut ternyeuh disaat ia menuliskan sesuatu yang indah di atas perbedaan kita.
Ada pula satu halaman yang hanya bertuliskan. "Kira-kira nanti siapa ya yang bakal pindah?"
Aku benar-benanr tercengang membacanya. Bahkan kini satu dari kita tidak ada yang bisa mewujudkan apa yang ada di halaman ini. Aku teguh dengan tasbih yang di genggamanku, dan Jonatan juga teguh dengan Rosario yang menjuntai di lehernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faith • Jonatan Christie
Romance[DISCONTINUED] "Akankah tasbih dan rosario bersatu atau akan tetap erat pada genggaman kita masing-masing?" Romance All Right Reserved 2018 Faith • crazyrichciumbrella