Matte

2.5K 175 8
                                    




"Kau yakin akan tetap mengajar hari ini?"Hinata menatap pria di depan cermin itu.

Kemeja nya masih meninggalkan bekas keliman terlipat"Ya,aku harus bekerja keras untuk masa depan.Kau tak ingin kita hidup susah kan,setelah menikah nanti?!"Naruto merapikan rambut nya seraya tersenyum.

Hinata mengulum senyumnya"menikah?menurut mu bagaimana reaksi ibu saat Ia tahu apa yang terjadi antara kita?!"mimik gadis itu mulai cemas.

Naruto memgherdikan bahu nya,santai,"Menurutmu?"

"Oh,mungkin aku akan di pecat jadi anak nya..!!"Hinata membanting kan tubuh nya di ranjang.

"Jangan terlalu khawatir,kita akan menjelaskannya pelan-pelan"jawab Naruto menenangkan.

"Kau akan terlambat ini sudah pukul.10.00 ,Naruto"
Hinata melirik jam dinding.

"Aku menukar jadwal ku,dengan jam Guru Kurinai hari ini"Naruto kembali membuka koper nya,tampakan tumpukan baju di dalam nya.

"Kau ,pakai lah lemari ku"Hinata melihat pakaian-pakaian bertumpuk itu.

"Baiklah,jadi sekarang kau membagi lemari mu...hm'?!!,itu berarti kau tak keberatan berbagi ranjang mu kan?..."goda Naruto.

"Kau ini...selalu meminta lebih dari yang di beri,Naruto..."geli Hinata,menghindar dari gelitikan nakal pria nya.

"Baiklah-baiklah...hm,Aku harus pergi..."Naruto kembali merapikan penampilannya.

"Hei,aku juga ikut ke kampus..."pinta Hinata.

"Bukannya kau ingin sekali mengambil libur hari ini?"pria itu mencari-cari syal nya.

"Aku kesepian di rumah sendiri..."keluh Hinata manja.

"Hei,bukankah sebelum aku kemari kau tinggal sendirian?"tanya Naruto.

"I...itu,aku..."malu gadis itu,memainkan jari nya.

"Ya,aku tahu...kau tak bisa tanpa ku kan sekarang?,"tebak Naruto menggoda,seraya mencubit pipi gembil mulus itu.

"Kau selalu mengodaku ,Narutooo...pokoknya aku akan ke kampus,aku bosan..."Hinata keukeuh.

"Baiklah...,kalau begitu.Aku menunggu"Naruto duduk di ranjang itu.

"Keluarlah,aku akan mengganti pakaian ku!"Hinata membawa pakaian nya dari lemari.

"Gantilah,memang nya kenapa?"lontar Naruto polos.

"Kau itu, bagaimana aku bisa mengganti baju ku, kalau kau masih disini?"protes Hinata.

"Oh,kau malu...bukankah tadi pagi kita bahkan mandi bersama?"celos Naruto.

Hinata membola malu mengingat betapa intim nya mereka sekarang ini,
"Kau......!!!"Hinata menerjang pria itu,hingga terdorong tertelentang dikasur nya.

Begitupun Hinata yang tak bisa mengendalikan keseimbangan,tubuhnya menindih Naruto,"ow... ,"keluh Naruto.
"Hinata...kau menggoda ku?"Naruto mengelus wajah cantik itu,yang menatap nya dari bawah.

"Aku...seperti nya akan berbagi ranjangku dengan mu"malu gadis itu,merebahkan kepala nya di dinding dada Naruto.

Naruto menghela nafas panjang"seperti nya aku tak jadi pergi mengajar hari ini,..."Ia mengeratkan pelukan nya.

"Lagi pula kemeja mu sudah kusut,Naruto"Hinata meremas kemeja itu,hingga kancing-kancing nya terbuka.

Naruto membalikan tubuh nya,membuat Hinata berbaring disisi nya"Ya,aku juga akan membuat mu berantakan hari ini"jemari nya melangkah perlahan menjajaki perut rata Hinata,Gadis itu hanya memejamkan matanya,merasakan sensasi itu lagi."Kita seharian...kau dan aku..."Nakal pria itu mulai bermain lagi dengan tubuh gadis nya.

-
-
-

Brank...
Suara loker terbuka,Hinata memicingkan matanya menatap selembar kertas tertempel di dinding loker nya " Jauhi,kakak tiri tampan mu itu,atau foto mu di club malam itu tersebar.Maka guru Namikaze-mu itu tamat !!"

Lagi Ia mendapatkan ancaman,namun kali ini Naruto lah yang di pertaruhkan karier nya.

Hinata merenung sesaat,bingung akan apa yang di lakukannya.Haruskah Ia memberi tahu pria itu!?

Hinata mengacak surai nya kasar,menyandar didinding.Kertas ancaman itu diremas nya.Ada seseorang yang tahu lebih dulu tentang hubungan nya dengan Naruto di sini,tapi siapa dan mengapa orang itu ingin memisahkan mereka?!

"Hinata...bagaimana malam mu di club?kau menikmati nya???"hambur Ino.

"Kau...mengapa kau mengundang ku,tapi kalian malah tak datang,keterlaluan...!!"Hinata mengembungkan pipi nya.

"Hei,jangan marah...setidaknya kami memberikan mu Limo itu,...jadi siapa yang menemani mu hm'..?"tanya Ino.

Hinata menunduk malu,pipi nya merona"..I...itu..."jawabnya ragu.

"Hei,hei...mengapa kau menjadi seperti itu...hm...apa seorang pria??Oh,tidak apa salah satu pria di Club???"khawatir Ino.

Hinata menggeleng cepat"Bukan!!!,Dia...em,Naruto"jawab Hinata pelan.

Ino menatap tajam,membaca air muka sahabat nya itu"Naruto?,Kakak tiri mu itu???,sensei Namikaze ku??"lontar Ino.

"Sst...Ya,Naruto mantan kakak tiri ku itu,dan Bukan sensei Namikaze MU,..."Hinata meralat.

Ino mengangguk,senyum nya mencurigakan"Kalian berkencan???kau jatuh cinta pada nya???"tanya Ino.

Hinata kembali mengangguk malu"Yap...itu bisa di bilang kencan,...dan kami saling jatuh cinta"jelas Hinata.

Ino membola,terkejut"Apa...lebih dari kencan??,ouh...tidak-tidak...Hinata kalian???"tebak Ino.

"Sssttt...sudahlah,sekarang kami House Matte..."bisik Hinata.

"Bukankah kalian memang sudah serumah,apa kalian mabuk?,itu hanya musibah maksud ku"Ino tak yakin.

"Kami memang sudah serumah tapi bukan pasangan,kalau sekarang kami pasangan...pasangan kekasih,...dan kami tidak mabuk"yakin Hinata.??

"Hei,...kau cemburu kan,aku mendapatkan pria itu..."ejek Hinata.

"Aku sudah punya Tsai,Namikaze sensei memang tampan,kau tahu Sakura juga mengejar nya,Aku fikir!."lontar Ino.

Hinata merubah wajahnya,serius"Sakura?!"
Ya,Hinata tahu gadis merah jambu memang menyukai sensei mereka itu.

"Apa ini ada hubungannya dengan surat ancaman di lokernya tadi?!"Hinata membatin.

-
-
-

Dosen muda itu melirik jam tangan nya,pukul 12.00, "Baiklah,waktu nya habis...kumpulkan kertas kalian,dan silahkan...,sampai jumpa lagi di hari Jumat"seru pria itu,pada murid-murid nya.

Siswa-siswi itu pun berbaris meletakan kertas soal mereka di meja guru.

"Sakura,kau bisa ikut aku?"tiba-tiba Naruto mencegat gadis itu.

"I..itu,tentu"Sakura terkejut.

"Baik,tunggu aku di ruangan ku"pinta Naruto.

Jauh di barisan belakang sana sepasang mata gadis itu menyorot penuh tanya."Apa yang Naruto bicarakan pada Sakura?"

"Hinata,kau pulang lah lebih dulu...Ada urusan yang harus ku selesaikan"sahut Naruto saat gadis nya meletakan kertas soal.

"Hm,urusan bersama Sakura?"sinis Hinata.

Hinata langsung melengos pergi,marah.
Semantara pria nya hanya bisa memijat kening nya,lelah.

-
-
-

"Jadi ada apa Sensei memanggil ku?"tanya Sakura,emerald nya berbinar menatap Dosen muda yang kini melepas kacamatanya.

Iris biru pria itu sangat indah,membuat Gadis di depannya merona malu saat tatapan mereka beradu.

AC diruangan cukup dingin.
Naruto menjilat bibir keringnya sesaat,bibir itu kini tampak sedikit basah"Naruto,kau boleh memanggilku Naruto..."

Bersambung...

Love is crazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang