who are you to me?

2.7K 180 0
                                        





.."I...itu,..."pria itu menelan saliva nya kasar,tenggorokan nya serasa kering.

Kepala berambut panjang itu masih bersembunyi di pangkuannya.

"Tuan??"tanya sang sopir,berusaha mengalihkan pandangannya dari sepasang manusia di belakang sana.

Sesaat pria itu menjilat bibir nya,lalu menggigitnya bingung"Hotel"jawab nya.

"Pilihan yang tepat,orangtua gadis anda pasti marah melihat nya pulang dalam keadaan mabuk"Sopir itu menggeser kembali pembatas di mobil itu.

"Orangtua gadis ku?!,hoho..."batinnya tertawa.

"Hmmm...Hinata kau mabuk?!"Naruto mengangkat kepala gadis itu.

Hinata menggeleng"Aku tak mabuk,tapi aku setuju tentang hotel itu,Aku butuh ranjang yang empuk dan suasana kamar yang berbeda,seperti dada dan paha mu ini...kokoh,kuat dan..."ocehnya.

"Sial,Dia memang mabuk...haah,sudahlah"putus asa nya.
-
-
-
-
Hinata masih bisa berjalan,Ia tak cukup mabuk untuk di bopong sang pria.

Langkahnya sedikit cepat ingin mencapai kamar yang mereka pesan.

Ia cukup pening,sesuatu merangkak naik ke kerongkongannya,panas.

"Aku harus ke kamar mandi"Hinata segera melesat sesaat pintu kamar itu terbuka.

Ia memuntahkan cairan itu,Minuman itu benar-benar membuat perutnya panas,belum di tambah andrenalinnya yang meledak saat naik ke atas panggung itu.

"Malam yang luar biasa,Hinata..."lontarnya menatap pantulan diri nya di cermin.

Ia mencuci muka nya untuk menghilangkan rasa penat yang memutar-mutar dikepalanya.

Ia membaui tubuh nya,mempertimbangkan untuk mandi,namun..."uh,badan ku bau Naruto..ini pasti karena acara di mobil itu?!"Ia tersenyum,sebenar nya tidak sepenuh nya yang Ia lakukan di mobil itu karena pengaruh alkohol.

Ia cukup ingat ungkapan cinta Kakak tiri nya itu,eh bukan tapi mantan kakak tiri.

Lalu Ia juga menikmati ciuman itu,selanjut nya Ia cukup tak bisa mencerna apa yang terjadi,...yang Ia ingat bau citrus pria itu, yang kini menempel di tubuh nya.
Ia tersenyum kembali membaui sisa keharuman itu di tubuhnya.

"Hinata...kau baik-baik saja?!,hm aku akan tidur di sofa,kau bisa pakai ranjang nya"Teriak Naruto di luar sana.

"Ya...aku akan segera keluar"jawab nya setengah berteriak.

Matanya menyapu dekorasi kamar hotel itu,tampak mewah.
"Kau akan menghabiskan separuh gaji mu untuk membayar ini Naruto"sahut nya.

"Ya...mau bagaimana lagi?!,anggap saja ini uang sewa rumah mu selama sebulan"acuh Naruto.

Hinata meloncat ke ranjang itu,kembali menyembulkan diri nya.Ia seperti terapung-apung di atas tumpukan bulu.

"Kau norak sekali,jadi mabuk sudah hilang?"tanya Naruto.

"Aku tak semabuk itu,aku hanya tak cocok dengan wine kuning itu"Ia melemparkan bantal nya ke arah Naruto.

"Terimakasih"Naruto menangkap bantal itu.

Hening.

Naruto masih menatap langit-langit kamar itu,entah apa yang di fikir kan nya.

Sementara Hinata bersembunyi di balik selimut nya,menatap jendela balkon.

Naruto...
Hinata...
Ucap kedua nya berbarengan.

Kedua nya terkekeh"Kau belum tidur?"Naruto memulai.

Love is crazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang