tujuh: jun

347 42 0
                                    

Waktu berubah begitu cepat, ya.

Tak terasa konser besar itu berakhir. Tujuan awal Namjoon—yang tidak lain tidak bukan yakni bertemu dengan sang penyanyi termuda kedua di MAMAMOO bersama dengan Taehyung—gagal total. Ironis bahwa Taehyunglah alasan rencana ini ada dan gagal pula!

"Anak itu, aduh..." Namjoon bergumam, sembari mencari anaknya yang entah ke mana itu.

"Saya mau mengucapkan terimakasih kepada semua staf dari RBW Entertainment, dan terutama MOOMOO kita yang sangat, sangat sangat sangat sangaaaaat luar biasa, yang selalu membuat hari-hari MAMAMOO menjadi lebih spesial!"

Riuh. Teriakan dan tepukan tangan bertabrakan di dalam ruangan tanpa batasan. Namjoon pernah merasakannya, ketika ia berada di atas panggung dan mendengar keramaian yang sama. Lautan riuh itu membuat dirinya yang berada di dalam sekumpulan audiens termenung. Saking lamanya, ia sampai lupa bahwa Taehyung ikut nonton konser bersamanya.

Namjoon sempat menyalahkan rombongannya, ingin berkata kasar dalam hati. Kukira kalian juga perhatiin dia!, pikirnya. Ia menyimpan kata-kata yang telah terurai itu dalam-dalam, enggan mencari masalah baru di tengah keramaian itu.

Tapi jika dipikir lagi, ada sesosok lagi yang hilang di antara kerumunan penonton. Seseorang yang baru ia temui, namun wajahnya samar.

...Benar juga, pikirnya. Sedaritadi sang sosok yang lebih tua dari dia itu juga tak kunjung muncul. Mungkin dia sedang menjaga Taehyung pergi ke suatu tempat? Tapi tidak biasa Taehyung pergi bersama seorang yang belum pernah Namjoon temui sebelumnya. Anak itu meski terlihat happy-going, tetap malu bertemu dengan orang asing.

Sudah biasa bagi Namjoon untuk berpikir sembari mencari sesuatu, yang dalam hal ini adalah sang buah hatinya. Dia tetap tidak ada di tempat-tempat yang Namjoon duga akan Taehyung kunjungi, seperti stall makanan atau toilet. Tak ada kabar pula datang dari teman-temannya yang tengah mencari anak lelaki itu maupun Seokjin. Dada Namjoon terasa sesak, namun hatinya tak merasa ganjal. Seakan-akan anaknya akan baik-baik saja walaupun tak ada sosok ayah di sisinya.

"Namjoon-ah?"

Oh tidak.

Dari semua waktu, mengapa harus sekarang?

Namjoon menoleh ke arah panggilan, melihat sesosok idolanya dari MAMAMOO tersebut. Sang wanita yang terlihat paling normal di antara yang lain, namun tak kalah ribut dengan member yang lain, Wheein, tengah melirik Namjoon penuh kebingungan.

"Mana Tae?" tanyanya lembut. Namjoon secara refleks mengangkat kedua tangannya ke atas udara. Entah apa yang ia lakukan, dan apa yang hendak ia tangkap.

"Y-Ya, begitu...," jawab sang pria, dengan hembusan nafas yang lebih berat dan cepat dari yang sebelumnya.

Adalah hak Wheein sepenuhnya untuk menanyakan hal seperti itu, namun mata Namjoon sedikit membesar. Ada angin apa yang membuat sang perempuan penasaran akan keberadaan anaknya itu? Ketika ada waktu luang yang banyak untuk menanyakan hal itu, dan baru sekarang...

"Cari makan dulu, yuk," ucap sang wanita dengan senyuman yang tertinggal dalam ucapannya. "Sudah lama aku gak ketemu kamu."

Jleb.

Oh, Wheein-ah, jahatnya kamu, pikir Namjoon.

Namjoon pada akhirnya menyerah dan mengikuti langkah kaki sang gadis, menyusuri bazar-bazar yang sedang ditutup, mengingat acara sudah selesai. Ah ya, ini mengingatkan Namjoon tujuh tahun yang lalu, di saat nama Namjoon sebagai rapper masih belum besar. Ia punya komitmen untuk mengambil selangkah lebih maju bersama Jung Wheein, yang saat itu sudah debut sebagai MAMAMOO. Ia masih mengingat saat-saat mereka berjalan bersama di atas karpet merah, berharap bahwa ada saat mereka berdua akan tampil dengan lagu favorit mereka, sembari berdansa di atas podium dan melupakan dunia untuk sekejap.

Namjoon yang muda sangat senang melihat kedua mata Wheein. Tatapan itu lembut, hilang dalam arah begitu menatap tajam mata Namjoon yang terkesan malas. Kesan itu tak hilang hingga sekarang. Menyakitkan jika dikata bahwa Namjoon masih mempunyai ruangan kosong untuk kembali mendekap Wheein, namun jarak mereka yang tak sedekat dulu ketika berjalan menyusuri bazar meyakinkannya akan satu hal.

Mereka tak akan bisa kembali menjadi Namjoon dan Wheein yang dulu.

Mereka tak akan bisa menyandang status sebagai pasangan suami istri yang layak bagi anak merkeka.

Sepanjang perjalanan mereka tak dapat menemukan satupun bazar yang mampu menyisihkan waktu mereka agar keduanya dapat mengenyangkan perut mereka. Usaha mereka untuk menyari makanpun berhenti ketika mereka melihat sosok MAMAMOO yang sedang menaiki van.

"Ah, vannya!" Wheein secara refleks pergi meninggalkan Namjoon.

Tak ada ucapan jumpa tertinggal dari mulut sang wanita, sama seperti saat itu.

Biarkan Taehyung di sisimu. Tak ada sosok yang lebih baik menemaninya selain kamu.

"Eomma..."

Tanpa Namjoon sadari, sesosok anak kecil berdiri menatap ibunya yang memalingkan muka darinya. Sama seperti saat itu.

"Eommaaa..."

Air mata mulai mengalir dari kedua bola mata si kecil, dan seketika ia mengucur deras seperti hujan yang tak kian berhenti.

"EOMMAAAAAAAAAAAAAAA!!!"

Teriakannya tak dapat membuat ibunya kembali, tidak ketika waktu dan tempat memaksanya untuk berpisah. Seketika dada Namjoon terasa sesak, seakan-akan jantungnya akan berhenti berdetak. Seberapa sedihpun sang duda itu, ia tak dapat membayangkan rasa sakit yang diderita anaknya. Ia ditinggal oleh ibunya ketika ia paling membutuhkannya. Sayangnya, apapun yang terjadi di masa lalu tak dapat terjadi di sini.

Ada hal yang lebih penting bagi Wheein. Pekerjaannya. Karirnya. Teman-teman yang sevisi dengannya.

Bukan Namjoon, maupun Taehyung.

"Appaaaaa!!! Minta eomma kembali... Huu..."

Rengekan anaknya malah membuat Namjoon tak berani berkutit. Takut, jika air matanya akan melepas kelemahannya di depan anaknya. Selama ini Namjoon adalah figur yang paling dilihat Taehyung. Ia layaknya seorang pahlawan yang datang di saat ibunya tak ada.

Jeritan anaknya itu membuatnya semakin lemah. Di saat seperti ini, dia malah tak tau apa yang harus diperbuat...



"Shhh..."

  ÷ ÷ ÷ ÷ ÷ ÷ ÷ ÷ ÷  

I'm back! :)

Ini di tengah2 kegabutan dan di tengah2 ngampus haha. Sori aku gak bisa lanjutin ceritaku yang pentagon dulu! Aku tiba2 punya ide setelah setahun membiarkan cerita ini hiatus ;; I hope you anticipate for the story!

dads meet | namjin (slow update)Where stories live. Discover now