Badannya hendak remuk setelah konser barusan. Ia masih punya banyak hal untuk dikerjakan, dan karena itu ia mengambil langkah-langkah kecil untuk menyelesaikan semuanya. Salah satunya yakni pergi menjemput Jungkook.
Meski tak ada hujan yang terlihat, Jin dapat mendengarnya. Ataukah itu efek dari lagu yang sedang ia setel di mobil? Lagu-lagu yang sering menemani Jin di kala dia berkendara sendirian tidak terlalu friendly dan ceria untuk anak-anak. Jungkook biasanya terbawa dalam tidur, dan rupanya hal yang sama terjadi pada Taehyung.
Sampai di daycare, sang duda tak keluar dari mobil dahulu. Memperhatikan anak seseorang yang tak ia kenal, mempelajari hidungnya yang mancung namun tak tegas.
Mungkin dia anak yang ada di dalam mimpiku, pikirnya.
Ah, lupakan. Aku harus jemput Jungkook dulu.
"Taehyung... Bangun," bisik sang duda sembari mengusap kepala si kecil. Tak berapa lama, sang anak terbangun dari tidur.
"Ayo, ikut ahjussi. Ahjussi gak berani tinggalin Taehyung sendirian di mobil."
Jika itu Jimin, ia pasti mengikuti kata Jin. Entah, Taehyung enggan bergerak dari kursi mobil. Ia kemudian melambaikan tangannya kepada Jin, seakan-akan ia mengusirnya. Jin yang menjunjung tinggi tata krama dan kesopanan terhadap yang lebih tua tak terima diperlakukan seperti itu.
"Ayo," paksa Jin. "Nanti kalau ada penjahat masuk ke dalam mobil..."
"Taetae tinggal telepon appa, pakai HP...," balas sang bocah. Jin hendak tertawa melihat HP mainan yang ia pamerkan sesaat.
"Ih, nanti penjahatnya ambil HP Taehyung duluan, baru Taehyung dimasukin dalam karung. Bisa-bisa kamu dijual loh..."
"Nanti kalau Taetae dimasukin dalam karung, Taehyung teriak minta tolong. Pasti ada yang datang!"
"Kalau gak ada yang datang, gimana?"
"Gampang, tinggal Taetae cakar karungnya!"
Ya ampun, anak ini...
Jin jadi sedikit khawatir jika Jungkook bertemu dengan teman barunya ini. Taehyung bisa saja melakukan sesuatu yang fatal bila ia terus membangkang. Lantas, sang duda menghela nafas panjang, terus memaksa si anak kecil untuk ikut bersamanya hingga sang kecil akhirnya menyerah.
Hari itu sangat panjang, dan masih ada banyak hal yang Jin harus lakukan. Namun semua kelelahannya hilang seketika ketika kedua matanya dipertemukan dengan Jungkook yang tertidur lelap dalam dekapan sang babysitter. Jin terdiam, hatinya berguncang. Ia tak dapat berhenti menyalahkan dirinya ketika terlintas gambaran Jungkook yang menunggunya selarut ini di dalam benak hatinya.
"Kamsahamnida," ucap Jin sambil menopang badan si kecil dalam dekapannya. Sang duda dapat mendengar suara Jungkook yang mendengkur kecil.
"Nugu?" tanya si bandel. Haha.
"Ini anak ahjussi, nama dia Jungkook."
"Ih, masih kecil, ah!" Taehyung memanyunkan bibir. "Gak mau. Taetae maunya main sama yang gede kayak Taetae."
Dalam hati Jin menghembus nafas panjang.
"Ayo dah, ayo pulang!" seru Jin. "Taetae nanti jaga Jungkook di mobil, ya."
"Siap!" jawab si kecil.
Perjalanan ke rumah lebih lama dari yang Jin kira. Rasanya ingin ia memaki deretan pengendara mobil di depannya, karena ia sudah tak tahan menginjak kopling berkali-kali dengan badan yang remuk selepas konser. Di saat seperti ini, Jin akan meminta Ken untuk menggantikannya, dan Jin akan duduk manis, memejamkan kelopak matanya. Rasanya ingin saja membawa Ken kembali ke dunia ini.
YOU ARE READING
dads meet | namjin (slow update)
Fanfictionketika dua duda bertemu dan perlahan melengkapi satu sama lain. . . . (28/04/2017)