chapter 5

8.2K 438 13
                                    

Budayakan vote sebelum membaca

Happy reading

****

"Aduh aduh sakit kak"Khafi berusaha melepas jeweran dari kakaknya yang memergokinya mencium Cecil, sedangkan Cecil jangan tanya lagi ia sedang syok berat bahkan mengedipkan matanya pun rasanya engan.

"Salah sendiri main cipok anak orang, rasain"ucap Kiara semakin menencangak jewerannya mengabaikan kesakitan adiknya itu hingga ia menatap kearah Cecil yang masih bengong.

"Lo siapanya Khafi? Lo masih SMA?"tanya Kiara terkejut sambil menarik Cecil duduk disofa yang ada didalam, membuat Cecil tersadar dan seketika pipinya berubah menjadi merah seperti kepiting rebus.

"Ah..itu anu aduh, ah iya masih SMA kak"ucap Cecil pada akhirnya kemudian pandangnnya teralih kearah Khafi yang tengah mengusap telinganya yang memerah kemudian kembali menatap Kiara.

"Lo pacarnya Khafi?"tanya Kiara sambil memicingkan matanya.

Belum sempat Cecil menjawab Kiara terlebih dahulu melompat-lompat seperti anak kecil membuat Khafi dan Cecil menatapnya bingung.

"Alhamdulillah tenyata adik hamba gak homo yaallah "ucap Kiara sambil mengadahkan tangannya seperti berdoa membuat Khafi melongo dan menatap Kiara dengan tajam.

Khafi merentangkan tanganya dan menarik leher kakaknya untuk mendekat kearahnya, Kiara yang mendapat perlakuan itu memberontak sambil memukul tangan Khafi.

"Woy,mati gue anjir"bukannya melepas Khafi justru semakin mengencangkan hingga membuat Kiara tersedat. "Salah sendiri ngatain gue homo"ucap Khafi setelah melepas tangannya dari leher Kiara.

Setelah itu Khafi berjalan menuju sofa dan menarik Kiara duduk dipangkuannya, Cecil yang melihat kelakuan kedua kakak adik itu hanya bisa tersenyum haru,meski mereka sering bertengkar sudah dipastikan kalau mereka saling menyayangi, tapi menunjukkannya dengan cara yang berbeda.

Tring tring.

Bunyi telpon Cecil menyadarkan mereka, Cecil menyergit ketika melihat nama yang tertera dilayar ponselnya, tanpa menunggu lagi ia menggangkat telponya.

"Halo kak"

"Kamu dimana dek?kakak didepan sekolah kamu, tapi kayaknya udah sepi"ucapan Bagas masih bisa didengar oleh Khafi karena posisi mereka yang cukup dekat. Dengan cepat Khafi merebut hp Cecil dan mengarahkannya ketelinganya.

"Cecil sama gue"

Tut

Belum sempat Bagas menjawab, Khafi sudah mematikannya dan memberikan hp Cecil kembali.

"Loh tadi kata kakak, kak Bagas yang nyuruh kakak jemput Cecil. Terus kenapa kak Bagas sekarang malah disekolah Cecil"ucap Cecil bingung, bukan hanya Cecil yang bingung Khafi pun juga tapi ia bingung alasan apa yang akan ia berikan buat Cecil.

"Mungkin Bagas lupa"ucap Khafi. "Yaudah yuk, lo gue anjar pulang aja"ucapnya lagi sambil menarik tangan Cecil keluar menuju tempat motornya terparkir dan meninggalkan Kiara sendirian.

"Lah gue ditinggal, anjirr"

*****

Setelah sampai didepan rumah Cecil, Khafi memberhentikan montornya tepat didepan gerbang. Ia melihat mobil Bagas yang berada didalam membuatnya cepat-cepat pulang tapi ditahan oleh Cecil.

"Tunggu kak"Cecil menarik lengan Khafi membuat Khafi menatapnya dengan alis yang diangkat. "Kenapa?"

"Makasih"

Kak, Pacaran Yuk![TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang