chapter 15

6.3K 323 28
                                    

Pengumuman!! Diharapkan tanggal 31 Desember kalian jangan masuk kamar mandi pukul 23:59! Karena kemungkinan kalian keluar sudah ganti tahun wkwkwk.😂

*****

Siang ini Cecil menunggu jemputan Khafi seperti biasanya. Namun saat tengah asik menunggu tiba tiba tiba terdapat pengendara sepeda motor yang menyerempet nya hingga ia terjatuh.

"Aduh.." ucap Cecil yang kini sudah terduduk

Beruntung saat kejadian Tania dan Nabila juga baru saja keluar sekolah hendak meghampiri Cecil. Cecil yang masih terduduk dengan lutut sebagai tumpuan langsung dibantu oleh Tania dan Nabila.

"Cil lo gpp kan?" Ucap Tania khawatir

"Iya gpp kok cuma luka kecil aja" ucap Cecil setenang mungkin agar tak membuat kedua sahabatnya khawatir.

"Luka kecil apaan cil, ini lo sampek berdarah loh" ucap Nabila.

Tak lama kemudian Khafi datang dengan mobilnya dan segera keluar saat melihat Cecil yang berdiri dibantu Tania dan Nabila

"Loh yank kamu kenapa? Kok ini lutut kamu luka trus ini siku juga lebam gini" ucap Khafi khawatir

"Tadi ada yang serempet Cecil kak" ucap Nabila

"Iya, dan kayaknya dia sengaja deh" ucap Tania

"Siapa yang berani giniin kamu sih yank? Aku bakal pastiin buat cari tuh orang" ucap Khafi dengan amarah yang tak dapat di bendung lagi

"Udah kak gak usah dipeduliin, mungkin ini peringatan buat Cecil untuk lebih hati hati lagi" ucap Cecil mencoba menenangkan Khafi.

"Hah yaudah kalo gitu kita obati luka kamu dulu ya yank" ucap Khafi yang sudah mengambil alih Cecil dalam gendongannya. "Oh iya kalian berdua ikut kita aja ya, tadi Bagas sama Dimas nyuruh gue sekalian bawa kalian ke cafe" tambahnya

Tania dan Nabila menanggapinya dengan hanya mengangguk saja dan langsung membantu Khafi membuka pintu mobil.

Saat dalam mobil Khafi hanya Tania , Cecil, dan Khafi saja yang tengah berbincang. Sedangkan Nabila hanya diam dengan pikirannya sendiri, entah apa yang tengah ia pikirkan saat ini

***

Mobil Khafi berhenti di parkiran cafenya dan saat ini Khafi tengah membantu Cecil. Cecil yang berada di gendongan Khafi hanya dapat menyembunyikan wajahnya karna saat ini pengunjung cafe memperhatikan mereka. Tak hanya pengunjung cafe, para pegawaipun juga memperhatikan.

Khafi mendudukkan Cecil di sofa ruangannya dan dalam ruangan tersebut Dimas dan Bagas sudah menunggu mereka

"Lho dek lo kenapa? Kok bisa lecet gini sih" ucap Bagas khawatir

"Tadi ada yang serempet Cecil kak, kayaknya juga itu sengaja deh. Soalnya tadi Tania liat juga Cecil berdiri di pinggir kok gak ketengah" ucap Tania yang kini sudah duduk di samping Bagas

"Gas dim, kayaknya ini juga berhubungan sama surat ancaman tadi pagi deh" ucap Khafi

"Surat ancaman? Maksud kak Khafi apa?" Ucap Cecil bingung

"Jadi gini dek tadi waktu di kampus ada yang sengaja naruh bunga layu gitu di mobil Khafi trus di situ ada surat ancaman kalo dia bakalan celakain Khafi dek" ucap Bagas

"Hah?!, yang bener aja deh tuh orang. Kurang kerjaan banget" ucap Cecil

"Dah itu di bahas nanti aja sekarang obati dulu luka kamu yank" ucap Khafi

Khafi membantu Cecil membersihakan dan mengobati lukanya akibat kejadian tadi. Sedangkan Bagas yang tengah berbincang dengan Tania.

Namun ada sebuah kejanggalan, yaitu Dimas dan Nabila. Dari awal Dimas dan Nabila memang sering sekali bertengkar, entah Dimas ataupun Nabila yang lebih dulu memulai. Kini Dimas dan Nabila hanya diam tanpa bertegur sapa

Kak, Pacaran Yuk![TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang