chapter 11

7.2K 388 12
                                    

Budayakan vote sebelum membaca.

Gaes tolong kasih krisar dong, kita tuh butuh krisar dari kalian.

Happy reading

*****

"APA!?"

Teriakan Dimas mengelegar sambil memukul meja kantin membuat seluruh penghuni kantin menatapnya aneh, sedangkan Khafi dan Bagas yang berada didepannya hanya meringis malu.

"Lo berdua udah punya pacar?"tanya Dimas tak percaya yang diangguki keduanya dengan mantap. Seketika raut wajah Dimas menjadi sendu.

"Kok kalian tega sih, gak kasian apa masa gue jomblo sendirian,"ucap Dimas sebal. Khafi dan Bagas hanya terkekeh pelan melihat sahabatnya yang satu ini.

"Makanya cari pacar sana, jangan bisanya cuma ngebaperin anak orang,"ucap Khafi menasehati Dimas membuatnya mendengus sebal.

"Gue tuh gak ngebaperin mereka, mereka aja yang kegran."ucap Dimas membela diri.

"Yadah sih tingal cari pacar aja susah lo mah,"ucap Bagas.

"Lo kan tau, gue gak mau asal nyari pacar. Harus gue cari tahu luar dalamnya,"ucap Dimas, ya meskipun Dimas sering ngebaperin adek tingkatnya tapi ia tidak pernah asal milih cewek, karena ia tidak mau hanya dimanfaatkan saja.

"Itumah derita elo wkwkwkwk,"ucap Bagas sambil tertawa terbahak-bahak.

"Mentang-mentang punya pacar lo berdua sombong banget,"ucap Dimas sinis.

"APA?SIAPA YANG PUNYA PACAR?," teriak seorang perempuan membuat Khafi dan Bagas menoleh kebelakan dan melihat Stella yang berdiri dibelakang mereka dan berjalan mendekati Khafi.

"Siapa yang punya pacar?"tanya Stella penasaran.

Sebelum Dimas membalas ucapan Stella Khafi terlebih dahulu menyahutin Stella.

"Bagas,"

"Huft, aku fikir kamu Fi, aku udah deg-degan aja,"ucap Stellah sambil memeluk lengan Khafi yang disentakkan oleh Khafi.

"Apa-apaan sih lo, risih tau gak gue,"ucap Khafi ketus. Tanpa Khafi sadari Bagas menatapnya dengan ekspreksi yang sulit ditebak.

"Stel, mending lo pergi deh,"ucap Bagas datar membuat mereka menatap aneh Bagas, Stella yang baru mendengar suara datar Bagas langsung pergi dari sana.

"Lo kenap..."

"Lo mainin perasaan adek gue,"ucap Bagas menyela ucapan Khafi sambil menatapnya tajam. "Gas lo salah paham. Gue gak bilang karena gu..."

"Kalu lo emang gak niat sama Cecil mending lo jauhin dia, gue gak mau lo mainin perasaan Cecil,"sela Bagas lagi.

"Gak gue gak ada maksud kayak gitu, gue gak bilang karena gue ngak mau Cecil kenapa-napa. Lo kan tau Stella tuh orangnya nekat,"

Bagas menghela nafasnya lega, ternyata sahabatnya ini tidak mempermainkan adiknya.

"Sorry gue udah salah paham sama elo,"

"Gpp,"

"Gue duluan ya, ada kelas nih."ucap Dimas sambil melihat jam tangannya. Yang dianguki Khafi dan Bagas, setelah mendapat angukan dari mereka Dimas berdiri dan berjalan menuju kelasnya.

*****

"Hay Cil,"sapa Nando menghampiri bangku Cecil.

"Eh hay,"

"Nanti pulang sama gue ya,"ajak Nando.

"Ah gimana ya, soalnya ntar gue dijemput sama kak Khafi, maaf ya."ucap Cecil merasa tak enak hati menolak tawaran Nando.

Kak, Pacaran Yuk![TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang