36. Maaf season 2

437 40 2
                                    

"Lisa dengerin gue dulu-"

"Ck. Apa si bin!"

"Lisa!"

"Hanbin udah cukup!"

Hanbin terdiam seraya melihat tatapan mata Lisa yang amat kecewa. Bukan kecewa tanpa alasan, Lisa kecewa karena hanbin hadir kembali mengusik hidupnya.

"Gue minta maaf. Lisa." Ucap hanbin dengan tulus. Ia rasa itu sudah cukup tulus.

"Maaf aja gak cukup. Lo udah ninggalin gue sama anak gue. Lupain aja semuanya bin."

"Gak bisa Lisa."

"Seperti kata lo dulu, lupain aja hubungan kita. Anggap kita gak pernah kenal ataupun bertemu"

"Tapi lis gue mau ketemu anak gue!"

"Lo gak punya anak dari gue. Lo bukan suami gue. Gue gak kenal sama lo! Pergi sana!"

Lisa tampak kesal, pikirannya sangat terbebani saat ini. Ia berusaha melindungi gadis remajanya dari orang jahat seperti hanbin.

"Lisa." Tegas hanbin ia menarik tangan Lisa cukup erat.

"Gue gak nyangka lo bisa lupain semuanya gtu aja" sambung hanbin.

Gila. Hanbin memang gila. Dia selalu berubah-ubah kadang seperti malaikat kadang seperti iblis yang kerasukan.

"Udah lah bin! Mending lo pergi dan jangan muncul lagi!"

"Gue kangen anak kita Lis."

"Lo udh mati bin. Harusnya lo gak ada disini!"

"Lisa dengerin gue-"

"Gue gak butuh penjelasan lo sialan!"

Dia udah buang gue, sekarang dia mau ngambil anak gue? Gila! Dasar sinting! -batin lisa

"Gue mau kita balik lagi kayak dulu." Ujar hanbin tatapan nya begitu tajam sambil mencengkram tangan Lisa kuat. Seolah hanbin predator dan Lisa mangsanya.

"Gak bisa bin! Gila! Lepasin! Dasar psikopat!"

"Lo cinta kan sama gue Lis. Gue tau lo gak bakal bisa tanpa gue. Lo rapuh"

Lisa yang sudah geram itupun melayangkan tamparan keras di pipi kiri hanbin.

"Gue udah susah payah ngelupain lo.. gue yang selalu nunggu dan berdoa untuk Lo.. gue yang selalu sayang dan cinta sama lo.. tapi Lo pergi ninggalin gue Gtu aja" Lisa menangis sambil menundukkan kepalanya.

"Cinta memang tak bisa luntur.. gue berusaha bin lupain lo.. kenapa lo malah kayak gini" sambung Lisa lagi.

Hanbin mendekapnya dan mengelus rambut itu. Bahkan rasanya setelah sekian lama tak pernah ia merasakan kehangatan ini.

"Maaf gue dulu gak pernah mikirin lo. Gue terlalu egois. Gue rasa lo bakal hancur tanpa gue, justru sebaliknya. Tanpa lo Lisa gue hancur.. rasanya gengsi saat itu mau ketemu lo lagi"

"Tapi kenapa saat gue lahiran lo gak Dateng hanbin!"

"Gue malu. Gue malu karena gue bukan ayah yang bertanggung jawab bahkan gue gak layak dipanggil ayah."

"Tapi lo tetep seorang ayah bin."

"Gue baru berani sekarang. Gue cari lo kemana mana, sampai gue tanya joy dia selalu ngelak dan gak mau kasih tau alamat rumah lo. Sampai akhirnya gue tau dari om suho."

"Jadi tujuan lo kesini buat apa hah? Mau bikin gue hancur lagi?"

"Gue mau benerin semuanya lis. Gue mau bangun dari awal lagi, gue mau menjadi ayah yang baik untuk anak kita"

Lisa terdiam sejenak, hatinya benar benar berdebar. Sudah lama ia tak merasakan debaran ini. Hanbin memang ahlinya.

"Loh om? Ngapain disini?" Tanya yuki sembari membawa tas sekolahnya. Ia baru saja pulang dari sekolah.

"Yuki?!" Lisa tampak kikuk.

"Om, ji tadi nungguin om loh di sekolah. Katanya om ada urusan jadi jemput ji nya agak telat.. tapi kok om disini? Pelukan sama mama?" Raut wajah yuki tampak curiga.

Memangnya siapa papa jiheon ini? Ada hubungan apa sama mama?

Bersambung...

Dobel up kuy!

Marriage life ; Hunjoy  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang