Paper 2

916 127 11
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Jungkook duduk dengan gelisah di bangkunya, ia masih saja memikirkan ucapan seorang gadis yang tidak sengaja ia tabrak beberapa menit yang lalu.

Ia merasa bersalah karena membuat makalah gadis itu masuk ke dalam kolam, namun juga merasa resah karena gadis itu menyuruhnya ke perpustakaan, tanpa ada orang pula.

Ia takut.

Bagaimana kalau gadis itu berbuat macam-macam padanya?

"Kau ini kenapa sih?"

Merasa gerah melihat tingkah Jungkook, seorang pria yang Jungkook sendiri lupa dengan kehadirannya akhirnya membuka suara.

"Ah, aku sedang bingung." Jungkook membalas sembari menggaruk rambutnya frustasi.

"Apalagi? Masalah syutingmu? Aku tidak tahu lah, aku kan bukan artis sepertimu."

"Bukan itu."

Pria di hadapan Jungkook mengangkat alisnya bingung. "Lalu?"

"Tadi, ada seorang gadis yang tidak sengaja aku tabrak sampai makalahnya jatuh kekolam ikan, lalu-"

"HAH??? Kau tidak tahu ya, bagaimana mengesalkannya membuat makalah? Dan kau malah membuat makalah orang lain jatuh ke kolam?"

Pria itu membelalakan matanya dengan dramatis, kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya sembari berdecak.

"Yang benar saja Jeon Jungkook."

Jungkook meringis kesal mendengar ocehan temannya yang berisik itu.

"Diamlah Jimin! Biarkan aku menyelesaikan ucapanku dengan cepat. Aku masih ada jadwal satu jam lagi."

Pria yang diketahui bernama Jimin itu refleks mendecih mendengar perkataan Jungkook.

"Iya orang sibuk."

"Aku lanjutkan," ujar Jungkook berusaha tidak peduli dengan cibiran Jimin.

"Kemudian dia menyuruhku menemuinya di perpustakaan dan dia meminta agar tidak ada orang. Menurutmu, kenapa gadis itu meminta itu padaku?"

Jimin terlihat berfikir sejenak.

"Ya tentu saja dia meminta pertanggung jawabanmu karena sudah merusak tugasnya. Atau mungkin-"

Jimin menggatungkan ucapannya, membuat Jungkook menatap pria itu penuh rasa penasaran.

"Mungkin dia ingin kau mempertanggung jawabkan perbuatanmu dengan cara berduaan di perpustakaan. Haha dia pasti penggemarmu." Jimin terbahak dengan ucapannya sendiri.

Jungkook refleks memukul kepala Jimin karena kesal.
"Brengsek, kau malah membuatku takut!"

"Eits, artis tidak boleh berbicara kasar."

Jungkook memutar bola matanya malas kemudian bangkit berdiri.
"Terserahlah. Aku harus pergi"

"Mau menemui gadis itu?" Jimin memainkan alisnya dengan jahil

NEVERLAND [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang