Soulmate 9

744 104 9
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Uhuk ..."

Yoongi terbatuk-batuk dengan darah yang keluar dari mulutnya, pria itu duduk bersimpuh di tanah, mencabut anak panah yang menancap di dadanya sembari menahan rasa sakit yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya yang seolah-olah akan merenggut nyawanya saat itu juga.

Dalam ketidakberdayaannya, Yoongi mencoba melirik Umji, pria itu ingin memastikan bahwa Umji akan baik-baik saja walaupun ia sudah tahu jelas apa yang akan terjadi pada gadis itu.

"U- Umji ...."

Yoongi hampir menangis saat melihat keadaan Umji, baju yang tengah dikenakannya sudah kotor oleh darah. Dengan tangan gemetar, Yoongi meraih tubuh Umji, mencoba membawa gadis itu kedalam pelukannya.

Yoongi tidak bisa memikirkan apapun saat ini, bahkan untuk sekedar berharap ada seseorang yang menyelamatkannya pun ia tidak bisa. Ia benar-benar sudah pasrah, menerima apapun yang sudah Tuhan rencanakan, mungkin ini lah saatnya. Legenda itu benar, mereka tidak akan bertahan dalam waktu yang lama.

Yang ia sesali adalah, kenapa waktunya harus tiba saat mereka mulai menerima keadaan? Setidaknya, Yoongi ingin menikmati waktunya sebentar saja bersama Umji.

Di sisi lain, Umji hanya bisa meringis sakit sembari mencengkram baju yang dikenakan oleh Yoongi. Ia tidak tahu apa yang terjadi, semuanya terlalu cepat. Rasa sakit itu datang tiba-tiba, menghancurkan kebahagiaannya dalam sekejap.

"U- Umji, maaf- uhuk ... maafkan aku," lirih Yoongi.

Pria itu mengelus rambut Umji, semakin mengeratkan pelukannya saat dirasa mendengar isakan tangis dari gadis dalam dekapannya itu.

"Maaf ...."

Umji menggeleng pelan, tangan gadis itu terulur pelan menuju sumber luka Yoongi. Namun, sebelum itu terjadi, Umji merasakan seseorang menarik tubuhnya, memisahkannya dengan Yoongi.

Umji hendak memberontak, namun tubuhnya yang melemas membuatnya tidak bisa berbuat banyak, ia bahkan tidak bisa memfokuskan pandangannya karena penglihatannya mulai memburam.

Dalam sisa kesadarannya, Umji dapat melihat beberapa orang mengerubunginya, ia tidak tahu siapa mereka, hanya saja Umji dapat melihat warna rambut mereka.

Beberapa orang dengan warna rambut yang berbeda-beda.

"Tolong selamatkan Yoongi."

Dan Umji pun kehilangan kesadarannya.

***

"Sowon, kau baik-baik saja?"

Seorang gadis berambut biru berlari menghampiri Sowon, meringis pelan saat melihat sebuah luka pada lengan gadis bersurai merah itu.

"Aku akan memanggil klan tanaman untuk mengobatimu," ucapnya, ia bersiap berlari saat Sowon cepat-cepat menahan pergelangan tangannya.

"Tidak perlu, Eunha. Aku tidak apa-apa, ini hanya luka kecil. Jangan mencoba pergi sendiri, keadaan sedang kacau saat ini. Lagipula tidak ada waktu untuk mengurusi lukaku," ucap Sowon.

NEVERLAND [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang