(not) Mainstream Things 2

556 88 6
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Umji tengah bersantai sembari menonton televisi yang menayangkan acara komedi, tak jarang gadis itu tertawa karena merasa sangat terhibur.

"Umji."

Suara itu mengalihkan perhatian Umji, gadis itu menoleh ke belakang untuk menatap ibunya yang berdiri di balik meja pantry.

"Kenapa?" tanya Umji tanpa beranjak dari tempatnya.

"Kau mau membantu ibu?" tanya ibunya yang kini tampak memasukkan sesuatu ke dalam mangkuk.

Umji memutuskan menghampiri ibunya, berdiri di hadapan wanita paruh baya itu dengan pandangan bingung.

"Apa yang bisa ku bantu?"

Ibunya menoleh, tersenyum simpul lalu menyerahkan mangkuk yang berisi sup ayam itu pada Umji.

"Kita punya tetangga baru di sebelah rumah, dan tolong berikan sup ini sebagai ucapan selamat datang," seru ibunya.

Umji mengangguk mengerti lantas meraih mangkuk itu.

Tanpa berucap lagi, Umji langsung keluar dari rumahnya, sedikit menggigil saat merasakan angin malam menusuk kulitnya.

Gadis itu berjalan menuju rumah yang berada di sebelah kanan rumahnya, dulunya rumah itu ditinggali oleh keluarga Park, namun mereka pindah setelah anak tunggal dari keluarga itu —Park Jimin meninggal dunia.

Menyedihkan mengingat Jimin adalah salah satu temannya, tapi apa mau di kata, Tuhan sudah berkehendak.

Ting tong!

Umji memencet bel rumah besar itu, cukup lama sampai pintu utama rumah itu terbuka, menampilkan sosok seorang pria yang berlari ke arah pagar untuk menghampiri Umji.

"Ada ap- Umji?" Pria itu membulatkan matanya, begitu pula dengan Umji.

"Jihoon? Jadi kau tetangga baruku?" tanya Umji terkejut.

"Ah- iya." Jihoon menggaruk tengkuknya canggung.

"Ngomong-ngomong di sini dingin, apa kau mau masuk ke dalam?" tawar Jihoon.

Umji menggeleng pelan, kemudian menyerahkan mangkuk sup ayam dari ibunya pada Jihoon.

"Tidak perlu, aku hanya mengantarkan sup ayam dari ibuku untukmu sebagai ucapan selamat datang."

Umji tersenyum, dibalas oleh Jihoon yang mengambil alih mangkuk itu dari tangan Umji.

"Terimakasih. Ehm- lebih baik kau masuk ke dalam, aku akan memindahkan sup ini dulu," ucap Jihoon, sekali lagi Umji menggeleng mendengar tawaran pria itu.

"Tidak usah, kau bisa antarkan besok ke rumahku, kalau bisa ada isinya ya? Hahha."

Umji tertawa geli mendengar ucapannya sendiri. Jihoon tampak menaikkan sebelah alisnya sampai akhirnya ikut tertawa.

NEVERLAND [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang