Soulmate

1.2K 124 24
                                    

Sampai saat ini, hanya ada empat klan yang tersisa di muka bumi, peperangan yang tak terelakkan mengharuskan hukum alam yang mengambil alih, yaitu, siapa yang terkuat, maka dia lah yang mampu bertahan.

Klan api, air, angin, dan tanaman adalah yang terkuat diantara yang terkuat. Mereka mampu bertahan di tengah keganasan peperangan.

Namun, peperangan hanyalah cerita lama yang telah usang. Kini, semua klan memutuskan untuk berdamai. Membuat relasi dan saling berinteraksi dalam berbagai aspek kehidupan.

Satu hal yang tidak bisa mereka lakukan adalah memilih pasangan, terlebih dari klan yang berbeda.

Karena, jodoh adalah hal yang sudah diatur oleh sang pemilik semesta. Umumnya, berasal dari klan yang sama, ditandai dengan munculnya simbol tertentu pada bagian tubuh tertentu jika kedua orang itu saling berdekatan. Hal tersebut akan mulai dirasakan sejak mereka menginjak usia dua puluh tahun.

Perjodohan antara klan yang berbeda bukanlah sesuatu yang mustahil. Hanya saja, hal tersebut sangat jarang bahkan nyaris tidak pernah terjadi.
Satu-satunya peristiwa yang tercatat dalam sejarah adalah kisah antara klan air dan klan tanah yang sudah lama punah. Kisah ini pun dianggap hanya sebuah legenda karena terjadi sekitar ratusan tahun yang lalu.

Perjodohan antara klan yang berbeda bukanlah sesuatu yang diharapkan, mereka tidak lagi ditandai dengan sebuah simbol, namun, sebuah ikatan batin yang hanya akan membawa penderitaan pada keduanya.

Tidak ada yang tahu bagaimana keturunan mereka. Karena, perjodohan antara klan yang berbeda tidak akan pernah bertahan.

***

"Kalian tidak akan percaya apa yang terjadi padaku Aaaa~"

Tiga orang gadis yang sedari tadi menjadi pendengar dari si rambut pirang hanya diam sembari mengedipkan matanya bingung.
Tidak mengerti dengan tingkah heboh temannya itu.

"Apa yang tidak akan kami percayai?" tanya salah satu gadis, tangannya bergerak perlahan menggaruk rambut birunya yang tergerai.

"Bicaralah yang jelas, Yerin." Si rambut merah mendelik tidak suka.

Satu lagi yang berambut hijau hanya tersenyum, mengangguk-anggukkan kepalanya menyetujui ucapan kedua temannya.

Si rambut pirang bernama Yerin itu mencengkram lengan si rambut hijau dengan binar bahagia yang tercetak jelas di wajahnya.

"Umji, kau tidak akan percaya kalau aku mengatakan ini."

Yerin beralih menatap si rambut biru, kemudian pada si rambut merah.

"Eunha, Sowon, kalian pasti akan terkejut."

Sowon kembali mendelik, menyisir rambut merahnya ke belakang dengan cuai.

"Bagaimana kami akan kaget kalau kau tidak kunjung mengatakannya."

"Daritadi terus saja bertele-tele," tambah Eunha mencibir.

"Sudahlah, lebih baik Yerin segera sampaikan apa yang ingin dikatakan pada kami."

Umji yang sedari tadi hanya diam akhirnya membuka suara, menengahi percekcokan antara teman-temannya.

Yerin terkekeh.

"Umji memang yang paling pengertian hehe," katanya, sembari mengusap rambut hijau Umji dengan sayang.

Umji hanya tersenyum, berbanding terbalik dengan Sowon dan Eunha yang mendengus tidak suka.

"Jadi ..." Yerin menjeda ucapannya.

NEVERLAND [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang