Tujuh

46 5 7
                                    

Sendra mengambil botol air mineral dan meneguknya dengan kasar.

"Buset, si bos aus nih ceritanya?" ujar Oji ngasal.

Niko cengengesan dan menepuk punggung Sendra yang membuat ia jadi batuk-batuk.

Tiba-tiba Edo datang dengan tergesa-gesa.
"Dra! Sendra!"

"Apaan? Rokok? Nih ambil di kan–"

"Safira pingsan!"

Sendra kaget mendengarnya.
"Serius lo? Dimana?!"

"Dia udah dibawa ke ruang UKS. Tadi gua denger dari anak kelasnya, dia pingsan di gudang!"

Sendra langsung berlari Menemui Safira. Tentu ia panik sekarang. Walaupun ia masih agak kesal dan marah karena kemarin Safira diantar pulang oleh Aldi tanpa sepengetahuan dirinya.

"Safira?!" ia membuka paksa pintu UKS.

Dan terlihat pemandangan tidak mengenak kan.

Aldi. Dia ada disana menemani Safira. Bukankah yang seharusnya berada disisi Safira sekarang adalah dirinya? Kenapa harus orang lain? Dan orang lain itu kenapa harus Aldi?

"Minggir! Gua mau nemenin cewek gua!"

Aldi langsung beranjak meninggalkan UKS.

"Sendra.." lirih Safira.
"Sendra kamu dimana? Aku takut..."

Safira memang sedang tidak sadarkan diri. Tetapi ia meracau memanggil-manggil nama Sendra. Sendra menatap Safira kasihan.

"Gua disini Saf. Disamping lo.."

Safira tersenyum simpul, kemudian kembali tenang.

"Lo kenapa sih Saf?"

***

Safira sudah sadar. Sekarang ia sedang diinterogasi habis-habisan oleh Sendra.

"Lo kenapa?"

Safira menggeleng.

"Cerita Saf. Gua khawatir!"

"Ak..Aku gapapa."

Safira berbohong. Kejadian aslinya adalah..

Bel istirahat berbunyi. Semua murid berhamburan keluar kelas. Tetapi tidak dengan Safira. Ia masih asyik membaca novel.

Tiba-tiba Siska dan geng nya masuk dan memaksa Safira untuk ikut dengan mereka.

Mereka membawa Safira ke gudang yang gelap.

"Awas aja lo ya sampe ngadu ke Sendra! Gua bakal bikin lo nambah menderita!" ancam Siska.

Siska pergi dan mengunci pintu gudang.
Safira ketakutan. Ia bingung harus bagaimana.
Berkali-kali ia menggedor pintu dan berteriak minta tolong tetapi tidak ada yang mendengarnya.

Ia mundur ke belakang, dan tanpa sengaja menabrak lemari besar. Kepala nya terbentur dan ia kehilangan keseimbangan.
Sekali lagi ia berteriak tolong..

Berhasil! Seseorang mendengarnya dan mendobrak pintu tersebut.

"Sen..Sendra?"

"Safira?!"

Laki-laki tersebut segera membopong tubuh Safira dan keluar dari gudang.

"Sen..Sendra..Makasih ya," kemudian semuanya gelap.

"Ini aku Aldi.. Bukan Sendra."

***

"LO KEMANA SAAT DIA BUTUH LO?!"

Sendra terdiam.

"Dia itu cewek baik-baik yang gatau apa-apa! Sedangkan lo? Cuih. Lo gak pantes buat dia, SENDRA MAHARDIKA!"

Lagi-lagi Sendra terdiam.

"Semenjak dia deket sama lo, dia jadi punya banyak masalah baru! Apalagi sama penggemar kecentilan lo itu. Hidup dia jadi gak tenang semenjak lo hadir!" orang itu terus saja berbicara.

"Dia terlalu baik untuk dimainin sama orang macem lo!"

***

To Be Continue~

ARANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang