Part 6

81 31 2
                                    

Tak terasa, hari-hari yang sudah murid-murid kelas X jalani akan segera berakhir. Banyak sekali cerita yang sudah terjadi di kelas X IPA 7 ini. Mulai dari teman-teman yang sudah saling merasa nyaman satu sama lain. Kelas yang sudah sangat erat kekeluargaannya harus segera terpisah, pasalnya di kelas XI nanti mereka akan bertemu dengan orang-orang baru. Mau tidak mau mereka harus siap dan tidak boleh protes.

“Al kamu udah hafal kan puisinya?” Tanya kak Salma kakak kelas XI yang menjadi panitia acara perpisahan kelas XII.

“Udah dong kak” Jawab Alya dengan percaya diri.

Ya hari ini adalah hari dimana SMA Pelita Harapan harus melepaskan murid-murid kelas XII nya yang nantinya mereka akan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi. Dan disinilah Alya sedang bersiap-siap untuk naik keatas panggung. Dia akan membacakan puisi yang ia buat sendiri.

Tentang Kita
Terlalu banyak cerita
Terlalu banyak kisah yang kita lewati di sekolah ini
Aku tahu dan kalian pasti juga tahu
Bahwa cerita yang sudah terlanjur kita buat ini
Akan selalu menjadi kenangan
Yang kelak akan kita ceritakan dengan wajah bahagia pada anak dan cucu kita nanti
Bahwa masa putih abu inilah yang menjadi sumber canda tawa
Bagiku... dan juga bagi kalian...
Tenang kawan, ini bukanlah akhir dari pertemanan
Kita boleh melangkah mengejar mimpi masing-masing
Tapi percayalah hatiku dan hatimu akan selalu terhubung
Percayalah...
Senyum kalian akan selalu menjadi teman bagiku untuk menjalani hari hari selanjutnya
Karena goresan yang kubuat ini adalah tentang kita
Aku dan kalian...
                                     -AlyaSalsabila

Semua orang yang hadir di hari itu bertepuk tangan untuk puisi yang baru saja Alya bacakan. Sebagian dari mereka ada yang sampai menitikkan air mata mendengar pembacaan puisi yang sangat menyentuh hati dan terasa pas khusunya bagi kakak kelas XI yang akan segera lulus. Dan tanpa Alya sadari diujung sana ada yang tersenyum karenanya.

“Wih keren Al gua juga sampe terharu nih gara gara lo” Ucap Kinan salah satu teman kelasnya yang juga hadir ada acara ini.

“Wah makasih loh Kin jarang-jarang lu muji gua biasanya juga ngehujat gua.” Balas Alya dengan candaan

“Ye maap maap aja nih kalau suka ngehujat lu, tapi beneran tadi keren banget lo” Puji Kinan sekali lagi.

‘Ting’

Ini Alya tidak sedang bermimpi kan teman-teman?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini Alya tidak sedang bermimpi kan teman-teman?. Ternyata Farrel ada disana ketika Alya membacakan puisi yang ia buat. Sungguh Alya sangat senang sekarang dan tidak tau lagi harus apa.

Jangan lupa kawan kini Alya sudah punya handphone baru hasik merengek pada papahnya. Dan sekarang Alya benar-benar tidak menyangka Farrel terlebih dahulu yang memberikan pesan untuknya. Karena biasanya Alyalah yang selalu mengirim pesan terlebih dahulu pada Farrel. Ya, mereka ternyata sering bertukar pesan akhir-akhir ini, walaupun hanya pesan singkat yang sederhana sih. Tapi berhasil membuat Alya tidak bisa tidur karena terus memikirkan Farrel.

...

Acara hari ini telah selesai dan berlangsung dengan lancar, Alya dan teman-teman yang lain bersegera menuju restaurant yang berada dekat dengan gedung tempat acara perpisahan berlangsung. Dan kebetulan mereka melihat Farrel yang akan menuju parkiran.

“Farrel” Panggil Sarah.

“Sar, mau ngapain sih lu manggil-manggil Farrel” Ucap Alya yang tiba tiba terlihat panik.

“Farrel sini sini!” Panggil Wanda ikut-ikutan.

“Kenapa?” Jawab Farrel bingung.

“Ini Alya mau foto berdua sama lu” Ucap Rena menambah kepanikan di wajah Alya.

Aduh ini temen-temen gua ada ada aja si gua kan jadi gemeteran, batin Alya meringis

“ Udah cepetan sana si Farrel udah siap tuh” Suruh Wanda

Alya dan Farrel pun akhirnya berfoto. Gaya Alya terlihat kaku dan asal kalian tahu tangan Alya sampai gemetaran dan hatinya berdegup tak karuan. Tapi itu semua Alya tahan demi hasil foto yang terlihat bagus ya walaupun tidak bagus bagus amat.

“Eh Farrel makasih ya” Ucap Alya dengan terimkasih. Tetapi Farrel hanya membalasnya dengan senyuman dan kembali menuju parkiran untuk mengambil motornya.

“Kalian udah gila apa? Gua hampir pingsan tadi tau gak!” Ucap Alya yang masih belum mengontrol hatinya yang masih berdegup dengan kencang.

“Seneng kan tapi lo!” Balas Rena.
Sarah dan Wanda hanya tertawa melihat tingkah Alya yang seperti biasa alay tidak karuan.

“Udah ah ayo gua udah laper nih” Ajak Sarah pada mereka.
Akhirnya, mereka pun menuju restaurant dan berdikusi tentang rencana liburan mereka

Why Him ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang