Part 10

57 30 1
                                    

Rena, Sarah, dan Wanda saling bertatapan satu sama lain. Mereka merasa ada yang berbeda dari Alya. Keceriaan sudah tidak tampak lagi di wajahnya. Yang Alya tunjukkan hanya wajah datar dan tubuh yang tidak bersemangat yang membuat teman-temannya merasa kasihan padanya. Mereka berusaha untuk mencari cara agar Alya bisa tersenyum kembali.

“Ini udah jam pulang sekolah kan?” tanya Rena.

“Udah, Oh iya kan habis ini ada pertandingan bola basket antar SMA Pelita Harapan dan SMA Tunas Bangsa.” Ucap Wanda mengingatkan.

“OH YA? SMA TUNAS BANGSA YANG COWOK- COWOKNYA GANTENG-GANTENG ITU?”  Secara tiba-tiba Alya menyahut pembiacaraan mereka.

“Wah gila ni orang bikin kaget gua aja emang ya kalo urusan cowok cakep dikit langsung melek matalu.” Jawab Sarah yang terkejut karena Alya yang sedang murung tiba-tiba terlihat bersemangat kembali.

“Tapi kan Al, Farrel juga ikut tanding gapapa?” tanya Wanda hati-hati.

“Bodoamatlah ya gua gak peduli” Jawab Alya mencoba santai.
Mereka pun segera berangkat menuju tempat dimana pertandingan bola basket akan segera dimulai. Sesampainya disana, mereka langsung menempati kursi yang masih kosong. Terdengar suara riuhan dari masing masing sekolah.

“Banyak juga ya yang dateng” Ucap Alya sambil meilhat sekeliling.
Pertandingan pun dimulai, orang-orang sekitar mulai heboh dan meneriaki sekolah kebanggaan masing-masing. Tak terasa sudah 20 menit pertandingan ini berjalan, dan Alya melihat ada yang tidak beres di lapangan.

Kok itu pemainnya ada yang kepeleset sih’ batin Alya

dan

Aw!

Akibat pemain yang terpeleset tadi, bola basket pun melambung jauh dan terkena kepala Alya. Seseorang diantara pemain itu pun segera menghampiri Alya yang sedang meringis kesakitan.

“Alya, lo gapapa kan?” Tanya seseorang itu sambil mengusa-usap kepala Alya.

“Aduh sakit tau main tuh yang bener dong bisa-bisanya bola kena kepala gua!” Jawab Alya marah-marah.

Alya pun segera menegakkan kepalanya dan yang Alya dapat Farrel sedang berdiri dihadapannya.

“Lo gapapa kan Al?” Tanya Farrel sekali lagi.

“Hah? Apa? Iya gua gapapa kok.” Ucap Alya yang dengan raut wajah tidak percaya dan kebingungan itu.

“Kalau gitu gua lanjut main lagi ya sekali lagi maaf ya Al” Ucap Farrel yang kembali menuju lapangan pertandingan. Alya masih termenung benar-benar tidak menyangka Farrel memanggil namanya secara langsung dan yang membuat Alya tidak percaya lagi, Farrel mengusap kepalanya. Wah Alya bisa gila kalau begini

Why Him ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang