Keesokan harinya, anak-anak XI IPA 3 akan segera dibagikan nilai ulangan kimia mereka. Dan nilai itu dipegang oleh Farrel karena Farrel lah yang memfoto nilai ulangan teman-temannya.
“Al lu mau ikut gak? Gua mau liat nilai kimia gua berapa” tawar Rena.
“Ikut dong gua penasaran nih nilai gua berapa secara gua kan udah belajar mati-matian buat dapet nilai bagus.” Balas Alya.
“Tapi nilainya ada di Farrel.” Jawab Rena lagi. Raut wajah Alya pun mendadak berubah menjadi datar.
“Gapapa deh, gua berani kok yuk!” Ajak Alya.
“Farrel gua mau liat nilai kimia gua dong!” Ucap Alya berusaha melupakan segala ketakutannya.
Lagi,lagi dan lagi Farrel tidak menghiraukan perkataan Alya. Hampir sama kejadiannya dengan yang waktu itu. Farrel sempat melirik ke arah Alya tapi malah melanjutkan obrolannya dengan teman-teman yang lain. Entah ia tidak mendengar atau memang sengaja mengabaikan. Alya berusaha menunggu sedikit lagi barangkali Farrel akan segera menjawabnya tetapi hasilnnya nihil. Sakit. Dadanya tiba-tiba terasa sesak. Dengan berat hati ia pun pergi berjalan keluar kelas dengan langkah yang mencoba untuk tetap tegar.
“Lu kenapa Al?” tanya Sarah penasaran.
“Gua dicuekin lagi” Jawab Alya dengan tatapan lurus kedepan jangan lupa wajahnya yang terlihat sangat muram.
“Huft” terdengar helaan nafas berat Sarah.
“Udah Al gak usah berharap apa-apa lagi dari dia, move on Al laki-laki bukan Cuma dia doang. Sebenernya tadi pagi gua gak sengaja denger obrolannya Farrel sama Kevin, Kevin kayak nyinggung hubungan lu sama Farrel dan lu tau Farrel bilang apa?”
Farrel bilang
Gak usah bahas itu deh gua takut risih sama Alya, “Sorry Al gua malah bawa berita buruk” Ucap Sarah tidak enak.
Farrel memanglah sosok yang asik, pandai bergaul dengan siapa saja, dan sangat usil. Tapi itu semua tidak berlaku bagi Alya, karena Farrel memperlakukannya berbeda. Farrel tidak pernah menganggapnya ada. Itulah yang membuat Alya merasa iri dan sakit hati. Tak disangka air mata pun terjatuh dari mata Alya menambah kesedihan di raut wajah yang selalu mencoba untuk tetap tegar di setiap harinya. Alya pun menangis sejadi-jadinya membiarkan kesakitannya luruh bersamaan dengan air matanya yang terjatuh. Dan setelah ini ia tidak akan pernah lagi membicarakan Farrel lagi dan seluruh usahanya cukup berhenti sampai disini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Why Him ?
Teen Fiction"Eh Al liat dah itu cowok mirip presiden Jokowi ya?" Tanya Putri "Wkwkwk iya siah mirip Jokowi gitu gayanya aduh jadi pengen ketawa" "Itu udah ketawa Alyaaaa!" Jawab Sarah kesal "Iya maaf ya haha, rada kocak gitu ih penampilannya." Alya pun berbica...